🌺Mengagumi kamu itu seperti candu bagiku~Kaila🌺
◇◇◇◇
Tepat jam tujuh malam Vino menginjakkan kedua kakinya di kediaman kedua orang tua yang begitu bahkan amat berarti baginya. Karena tanpa keduanya Vino tak mungkin bisa sampai seperti saat ini. Dengan langkah santai Vino bergegas ke ruang keluarga, karena biasanya semua penghuni rumah selalu berkumpul di sana di jam segini. Langkahnya terhenti ketika sebuah tawa yang begitu familiar mengusik indera pendengarannya."Gadis kecil? Ck, kenapa dia ada di sini?" Vino bermonolog sambil mengintip dari balik tembok pembatas antara ruang keluarga dengan ruang tamu.
"Kalau tahu ada dia. Aku malas datang ke sini. Ck, sebaiknya aku ke luar sebelum ada yang mengetahui keberadaanku di sini." Vino memundurkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang, karena Vino harus memastikan bahwa tak ada dari mereka yang menoleh ke arahnya.
Baru empat langkah mundur tubuhnya mematung saat sebuah tepukkan Vino rasakan di salah satu pundaknya. Damn! Sepertinya keberuntungan sedang tak berpihak padanya.
"Khem." Vino berdeham pelan sebelum akhirnya memutuskan untuk berbalik menatap orang yang menepuk pundaknya itu. Vino berdecak malas saat tahu siapa pelakunya.
"Hallo abangnya Jessy yang cakepnya gak ketulungan." Jessy tersenyum pepsodent saat mendapat pelototan pedas dari kakaknya tersayang itu.
"Lagi ngapain bang? Kok ngendap-ngendap gitu udah kayak maling yang gak jadi nyuri gara-gara banyak orang--"
"Stt, bisa diam gak? Suara kamu kecilin. Kalau sampai mereka semua mendengar suara kamu dan tahu abang di sini.. Abang gak bakalan kasih kamu jatah shopping lagi." Ancam Vino dengan ke dua tangan yang udah sibuk membekap mulut toa sang adik. Jessy yang udah mau kehabisan napaspun mengangguk cepat.
"MOMMY, BANG VINO UDAH DATANG NIH."
Teriak Jessy sambil berlari ke ruang keluarga sesaat setelah Vino melepas bekapan tangannya.Adik menyebalkan. Kepalanya saja yang mengangguk seperti dogy, tapi bibirnya gak bisa diajak berkompromi. Kalau bukan adik satu-satunya mungkin Vino sudah dari dulu melempar gadis tengil itu ke sungai amazon.
Jessy Arkana. Gadis berusia 17 tahun yang masih menduduki bangku Sma. Anak ke dua dari Fano dan Rere, sekaligus adik dari Vino. Sifat Jessy yang ceria dan agak pecicilan berbanding terbalik dengan sang kakak Vino yang terkesan cuek dan angkuh persis seperti sang daddy. Tapi walaupun begitu Jessy sangat menyayangi Vino, begitupun sebaliknya.
Mau tak mau Vino akhirnya menghampiri keluarganya yang sedang asik berbincang itu. Mau bagaimana lagi udah ketahuan masa pura-pura budeg lalu pergi.
"Malam mom, dad." Sapa Vino basa basi sambil mendudukkan pantatnya di samping Jessy. Jessy yang memang pada dasarnya manja langsung bergelantungan di lengan kekar abangnya itu tanpa tahu malu.
"Malam juga sayang. Apakabar kamu, hm? Kerjaan terus yang diurusin, kapan mau kasih mommy cucu?"
Mommy nya itu selalu sukses membuat Vino merasa dalam situasi yang tak mengenakkan. Baru juga duduk udah ditanyain perihal cucu. Gimana mau ngasih cucu kalau calon ibunya aja belum nemu yang pas. "Apasih, mom. Vino baru nyampe loh ini, udah minta cucu aja."
"Benar apa kata mommy kamu. Kamu itu udah dewasa, udah seharusnya kamu menikah." Timpal Fano diiringi kekehan khasnya.
"Jangan begitu lah om, tan. Kasihan tuh, kak Vino nya jadi malu." Timpal Kaila yang sedari tadi hanya diam mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiVin
RomanceStory ke-2📙 'Hanya sebatas mencintai, soal memiliki biarlah itu menjadi urusan nanti-Kaila' •••• Kehidupan Vino Raiden Arkana tak pernah tenang semenjak adanya Kaila. Gadis cantik nan manis yang begitu mendambakan Vino. Berulang kali Vino telah men...