🌺Ku kira, kamu mulai menyukaiku. Tapi nyatanya, perempuan itu masih cukup berarti untukmu. -Kaila🌺
◇◇◇◇
Sudah hampir dua jam lamanya pria itu pergi entah kemana, sampai sekarang belum juga kembali. Kaila tak bisa diam saja, ia harus mencari keberadaan Vino.
"Heh, mau ke mana?" Tanya Chiko saat Kaila meraih tas selempangnya lalu berdiri.
"Maaf, Ko, aku mau cari Vino dulu, gak papa'kan kamu aku tinggal sendirian?"
"Tentu, lagipula gue sudah terbiasa menyendiri," balas Chiko yang terdengar seperti sebuah gurauan bagi Kaila.
"Haha, kamu ini. Oke, aku duluan, see you next time."
Kaila segera melangkah menelusuri tempat yang ia pijaki, sebuah Cafe yang sepertinya sudah di booking untuk acara reuni ini. Maklumlah, orkay mah bebas.
Sudah lima belas menit lamanya Kaila celingukkan mencari keberadaan sosok Vino, namun tak ketemu hingga.. Manik cokelatnya mendapati punggung lebar yang tak asing baginya. Pria itu tengah membelakanginya dan ada seorang perempuan juga di depan pria itu, tapi Kaila tak bisa melihat wajahnya karena terhalang pria itu.
Kaila berjalan mendekat, jika diperhatikan lagi pria itu sepertinya memang Vino. Tapi dengan siapa?
Samar-samar Kaila mulai bisa mendengar percakapan keduanya. Kaila berhenti tepat satu meter dari mereka berdua. Berbalik membelakangi mereka berdua, ia bertingkah seperti sedang memainkan ponsel, padahal nyatanya ia ingin memastikan siapa pria itu. Menunggu pria itu mengeluarkan suaranya barulah Kaila bisa tau itu Vino atau bukan. Ya Kaila pikir sesimpel itu, namun tidak setelah ia mendengar perempuan itu berbicara.
"Aku masih cinta sama kamu. Kamu harus tau itu. Dari dulu hingga sekarang nyatanya tak ada yang bisa menggantikan kamu di hati aku." Ucap perempuan yang tak Kaila ketahui siapa.
"Sungguh?" Balas si pria.
Kaila berbalik menatap punggung itu tak percaya. Itu sungguh Vino bosnya. Tapi siapa perempuan itu? Ah, andai saja Kaila bisa melihat wajahnya.
Oh wait! Perempuan itu berkata jika dia masih mencintai Vino? Tunggu, siapa sebenarnya perempuan itu? Kaila jadi penasaran.
Kaila kembali berbalik dan memainkan ponselnya, menunggu keduanya kembali berbicara. Tingkahnya ini sudah persis seperti tukang nguping saja. Ck, kalau tidak terpaksa Kaila tak mungkin menguping seperti ini.
Penasaran dengan apa yang keduanya lakukkan, Kaila kembali berbalik, memperhatikan mereka dalam diam hingga ia bisa mendengar perempuan itu kembali bersuara.
"Ya, aku bersungguh-sungguh mengatakannya," jeda sesaat, Kaila bisa melihat jemari perempuan itu yang sudah nangkring di kedua bahu lebar Vino, jemari lentik itu mengusap-ngusap punggung Vino.
Kaila menggigit bibir bawahnya, dadanya terasa sesak. Oh, sepertinya ia tak sanggup untuk terus menyaksikan semua ini. Apa Kaila pergi saja?
"Apa kamu juga masih mencintaiku?" Lanjut perempuan itu.
Kaila yang akan berbalik pergi menghentikan niatnya. Ia diam tanpa suara menunggu kalimat apa yang akan terlontar dari bibir Vino.
Tak ada suara Vino? Ia malah dibuat terkejut ketika melihat wajah perempuan yang sedang bersama Vino.
"Dia? Bukankah itu mantan Vino? Ya, itu memang dia," gumam Kaila tak percaya.
Kaila memperhatikan keduanya secara diam-diam, tapi sayang wajah perempuan itu kembali terhalang oleh tubuh jangkung Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiVin
RomansaStory ke-2📙 'Hanya sebatas mencintai, soal memiliki biarlah itu menjadi urusan nanti-Kaila' •••• Kehidupan Vino Raiden Arkana tak pernah tenang semenjak adanya Kaila. Gadis cantik nan manis yang begitu mendambakan Vino. Berulang kali Vino telah men...