🌺Melihat tawamu membuat hatiku kembali menghangat.-Vino🌺
◇◇◇◇
Hari minggu seharusnya Kaila tak pergi kemanapun. Menghabiskan waktu seharian penuh di dalam rumah, ngobrol sama keluarga, haha hihi sampai rebahan. Seharusnya sih gitu, tapi nyatanya, Kaila dibuat berdecak malas karena pagi-pagi sekali Vino sudah meneleponnya berulang kali, namun Kaila memilih untuk tidak mengangkatnya. Suara notif dari ponselnya pun tak ia hiraukan.
Masa bodo dengan pria itu, karena untuk hari ini ia ingin menghabiskan waktu tanpa adanya Vino. Inginnya sih begitu, tapi ponselnya kembali berbunyi begitu nyaring.
"Angkat gak ya?" Monolognya sambil menatap layar ponselnya yang masih menyala. Tertera nama Vino di sana. Ragu-ragu, Kaila mulai meraih ponselnya lalu tanpa pikir panjang lagi ia menggeser tombol hijau hingga terdengar suara yang begitu ia dambakan.
"Lima menit lagi saya sampai ke rumah kamu. Sebaiknya kamu bersiap-siap sekarang. Oke? Baiklah, saya tutup dulu telponnya."
Tut..
Kaila memandangi ponselnya tanpa berkedip. Hell, apa-apaan dengan nada memerintah itu. Seenaknya saja memintanya untuk bersiap.
"Wait! Apa katanya tadi? Lima menit lagi dia sampai ke rumahku. Hah, demi? Kesambet apa sampai berkunjung ke rumahku sepagi ini. Biasanya juga kalau di suruh masuk suka gak mau. Lah sekarang--tidak Kaila, jangan kegeeran dulu mungkin aja ini menyangkut pekerjaan."
Kaila beranjak untuk berganti pakaian. Kalau harus jujur sih, sebenarnya ia malas bertemu Vino untuk saat ini. Karena jika melihat wajahnya, Kaila tak bisa menahan rasa sesak yang begitu menyiksa dirinya. Kaila cukup sadar diri, karena mau bagaimanapun perempuan itu masih mempunyai tempat khusus di hati Vino. Sementara dirinya? Entahlah, Kaila tidak yakin jika ia bisa memiliki tempat khusus seperti itu. Kembali lagi pada kenyataan, sedari dulu ia hanya dianggap sebatas adik tak lebih. Salahkan saja perasaannya yang terlalu berharap lebih.
Tepat dimenit ke lima, bel rumahnya berbunyi. Kaila yang sudah berada diujung tangga segera pergi untuk membuka pintu. Vino, pria itu sudah berdiri tepat di depannya.
"Tepat waktu bukan?" Ucap Vino sambil menyugar rambutnya kebelakang. Jujur saja pemandangan itu membuat Kaila tak bisa berpaling.
"Tampan."
Vino menghentikan gerakkan tangannya lalu beralih menatap Kaila. Ia tersenyum tipis dengan satu alis terangkat.
"Sungguh?" Bisik Vino tepat di depan wajah Kaila yang masih menatap lurus pada wajahnya.
Kaila mengangguk polos, ia masih belum sadar jika pria didepannya tengah tersenyum penuh kemenangan. Entahlah, tapi Vino merasa bahagia sendiri saat tanpa sadar Kaila mengatakan kalimat sederhana yang mampu membuat sudut bibirnya terangkat.
"Eungh, saya tahu saya memang tampan. Tapi bisakah untuk tak menatap saya seperti itu? Itu membuat saya merasa menjadi pria tertampan sedunia."
Bagaikan maling yang tertangkap basah, Kaila membulatkan kedua manik cokelatnya. Bahkan bisa Kaila rasakan jika kedua pipinya terasa memanas. Ouh Tuhan, betapa memalukannya ini. Harus ku kemanakan wajahku ini. Kaila membatin, merutuki kebodohannya yang bisa-bisanya mengagumi wajah tampan itu.
Kaila segera mengalihkan atensinya ke arah lain, ia tersenyum miring saat mendapati objek yang bisa ia jadikan pelarian.
"Ah tapi maaf banget nih ya, pak. Bukannya saya mau bikin pak Vino terlihat kegeeran, tapi nyatanya saya gak lagi memuji anda melainkan." Kaila menunjuk ke arah belakang Vino, di sana terlihat seekor anjing berbulu hitam yang terikat di taman rumahnya. Itu anjing papahnya, Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiVin
RomanceStory ke-2📙 'Hanya sebatas mencintai, soal memiliki biarlah itu menjadi urusan nanti-Kaila' •••• Kehidupan Vino Raiden Arkana tak pernah tenang semenjak adanya Kaila. Gadis cantik nan manis yang begitu mendambakan Vino. Berulang kali Vino telah men...