🌺Pernah minum le minerale kan? Pasti tau dong rasanya. Itu juga yang aku rasain saat kamu ngajakin aku sebagai pasangan kamu-Kaila🌺
◇◇◇◇
Malamnya, tepat pukul tujuh malam, Kaila sudah mondar-mandir di ruang tamu menunggu Vino yang katanya akan menjemputnya. Tapi nyatanya, sampai sekarang pria itu belum menunjukkan batang hidungnya sama sekali.
Carlote menghembuskan napas jengahnya, dari lima belas menit yang lalu putrinya itu terus saja mondar-mandir gak jelas kayak setrikaan rusak, kan pusing yang liat. Membenarkan letak duduknya agar lebih nyaman, Carlote melirik suaminya yang tampak sibuk dengan laptop di pangkuannya.
"Ck, udah dong Kai, bolak-balik terus. Mamah pusing liatnya, sini, duduk sebelah mamah." Carlote menepuk-nepuk sofa di sampingnya dengan manik yang menyorot pada Kaila.
Kaila menghentikan kegiatannya lalu menoleh, "aku udah cantik apa belum sih, mah? Aku gak mau bikin Vino malu nantinya." Kaila menghampiri Carlote.
"Tentu, anak mamahkan memang cantik." Carlote menarik pelan lengan Kaila agar duduk bersamanya. Belun juga satu menit Kaila duduk, bunyi bel dari luar membuatnya kembali berdiri.
"Itu pasti Vino. Aku cek dulu ya, mah."
Kaila berlari ke pintu utama. Bibirnya sudah mengukir lengkungan tipis, perasaannya campur aduk, antara senang, dan juga grogi. Pasalnya, ini adalah kali pertama Vino mengajaknya ke sebuah pesta.
Pintu terbuka, untuk beberapa detik Kaila menahan napasnya melihat sosok tampan nan gagah yang berdiri menatapnya. Pria itu mengenakan kemeja putih dibalut jas navy dan dipadukan dengan celana senada dengan jasnya.
Begitupun dengan Vino, ia cukup terpesona dengan kecantikan Kaila. Dress biru muda selutut dipadukan dengan high heels senada, perfact. Itu membuat Kaila tampak semakin cute.
"Khem," Vino berdehem canggung.
"Apa kita bisa berangkat sekarang?"
Kaila gelagapan sendiri, wajahnya pasti sudah semerah kepiting rebus karena ketahuan memperhatikan Vino secara terang-terangan.
"Ya, ya, aku mau ambil tas dulu sekalian pamit sama mamah, papah." Kaila membalik tubuhnya lalu masuk ke dalam. Namun ia kembali mengintip dari balik pintu karena Vino tak mengikutinya.
"Kamu gak mau masuk dulu?"
"Gak, saya nunggu di sini aja." Balas Vino acuh.
Kaila mengangguk pelan lalu segera masuk untuk mengambil tas dan juga ponselnya.
Tiga puluh menit perjalanan yang keduanya tempuh, kini mobil sport itu berhenti tepat didepan pintu utama sebuah restaurant yang luar biasa mewah. Setelah mematikan mesin mobilnya, Vino ke luar dan segera disusul oleh Kaila.
"Parkirkan yang benar." Titah Vino yang sudah melempar kunci mobilnya pada salah satu petugas yang berdiri didekat mereka. Petugas itu mengangguk lalu pergi melakukan tugasnya.
Kaila mengedarkan manik cokelatnya kesegala penjuru arah. Bukan cuma mewah aja, tapi juga berkelas. Orang kaya memang beda ya, suka banget
menghambur-hamburkan uang. Kaila membatin.
"Liatin apa kamu? Jangan mempermalukan saya. Cepat kemari!"
Kaila terkesiap, maniknya langsung tertuju ke asal suara. Di sana, tepat satu meter darinya, Vino tengah menatapnya tajam.
Kaila mengerucutkan bibirnya kesal. Masa cuma liatin sekelilingnya saja sudah dibilang malu-maluin. "Jangan marah-marah bisa gak sih pak? Nanti cepat tua loh." Bibirnya memang menggerutu, tapi tubuhnya menurut. Sekarang Kaila sudah berdiri tepat di depan Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiVin
RomanceStory ke-2📙 'Hanya sebatas mencintai, soal memiliki biarlah itu menjadi urusan nanti-Kaila' •••• Kehidupan Vino Raiden Arkana tak pernah tenang semenjak adanya Kaila. Gadis cantik nan manis yang begitu mendambakan Vino. Berulang kali Vino telah men...