🌺Masih seperti hari-hari sebelumnya. Aku masih berjuang untuk melelehkan hatimu yang sedingin es itu. Mr.Arkana, i love you-Kaila🌺
◇◇◇◇
Jam dua belas siang, jamnya para karyawan untuk istirahat. Hampir semua karyawan memilih menghabiskan waktu makan siangnya di sebuah cafe yang masih ada dilingkup kantor.Begitupun dengan Kaila. Gadis berparas manis itu celingukkan mencari kursi kosong yang sekiranya bisa ia duduki. Matanya memicing, menatap seorang gadis yang memakai kacamata tebal melambaikan tangan padanya.
Eh wait! Apa gadis itu sungguh melambaikan tangan padanya? Kaila gak mau disangka kegeeran nantinya.
"Iya. Kamu yang celingukkan, sini." Teriak gadis berkacamata itu cukup kencang tanpa mau memperdulikan tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya.
Kaila menunjuk dirinya sendiri sambil bergumam pelan. "Aku?"
"Iya, cepat kemari."
Kaila berjalan mendekati gadis berkacamata itu.
"Maaf, apa kamu mengenalku?" Tanya Kaila masih enggan untuk duduk padahal gadis berkacamata itu sudah menyuruhnya duduk lewat isyarat matanya.
Gadis itu berdecak sebal sebelum berucap. "Ck, gak usah se-formal itu. Cepat, duduklah. Aku tak punya teman, kamu duduk dan kita makan bersama. Eh, btw nama kamu siapa?"
Kaila tersenyum kikuk lalu memutuskan untuk duduk. Gak enak juga kalau berdiri terus. "Cukup panggil aku Kaila dan kamu..?"
"Chika Jonivta. Orang-orang suka memanggilku gadis cupu karena penampilanku yang seperti ini." Chika menatap miris penampilannya. Ya, pantas saja jika hampir semua teman kantor mulai dari para staf biasa sampai atasannya pun suka ada yang memanggil bahkan mengatai Chika gadis cupu. No problem, Chika sudah terbiasa dengan semua itu. Cukup dengarkan lewat kuping kiri lalu keluarkan melalui kuping kanan, beres tak usah dibuat rumit.
"Tak apa. Jangan berkecil hati seperti itu. Aku tau sebenarnya kamu itu cantik. Hanya saja kamu enggan untuk menunjukkannya pada orang lain. Sudahlah, mari kita makan, aku lapar." Ucap Kaila mengalihkan topik. Kaila tak suka jika ada yang bersedih seperti itu. Apalagi Chika kelihatannya gadis baik-baik.
"Maaf membuatmu kelaparan. Mari, kita makan."
Lima belas menit kemudian..
Kedua gadis yang baru pertama kali bertemu itu sudah terlihat semakin akrab. Entah Kaila yang cerewet atau mungkin Chika yang mudah bergaul dengan orang yang baru dikenal. Entahlah, tapi sepertinya kedua gadis itu menikmati kebersamaan mereka.
"Senang bisa kenal kamu Chik. Maaf, tapi sepertinya aku harus segera kembali bekerja." Kaila tersenyum manis pada Chika yang nampak mengerucutkan bibirnya. Rupanya Chika masih betah mengobrol dengan Kaila.
"Oke, kembalilah. Aku juga harus kembali bekerja." Balas Chika tersenyum manis.
"Sampai jumpa." Ucap Kaila yang sudah pergi berbelok ke lorong sebelah kiri. Sementara Chika masih diam pada posisinya.
"Akhirnya, aku punya teman baru juga. Sudah lama bekerja di perusahaan ini, tapi tak ada satupun orang yang mau berteman denganku. Jangankan berteman, bersitatap denganku saja mereka belum tentu mau." Chika menatap punggung Kaila sampai menghilang terhalang tembok."Sudahlah, untuk apa aku memikirkan mereka. Berteman dengan Kaila saja sudah membuatku merasa beruntung."
🌺
"Jam dua belas lewat tiga puluh menit." Ucap Vino sarkasme saat Kaila baru membuka pintu sang CEO. Kaila menampilkan cengiran bodohnya sambil menutup pintu lalu berjalan menghampiri meja Vino.
"Itu artinya.. Kamu terlambat lima menit. Istirahat hanya dua puluh lima menit jika kamu sudah lupa. Kamu baru bekerja selama satu minggu tapi sudah berani bermalas-malasan?"
Kaila menampilkan wajah memelasnya. "Cuma lima menit doang kok pak, saya gak telat sampai satu jam. Asal pak Vino tau ya, tadi itu saya ketemu--ah ralat. Maksudnya saya sekarang punya teman baru pak. Dia kerja di kantor ini juga. Tadi saya ketemu dia di cafe dekat sini. Itu sebabnya saya bisa terlambat--"
"Cukup. Saya gak butuh penjelasan ngelantur kamu itu. Kali ini saya masih bisa mentoleransi keterlambatan kamu ini. Tapi lain kali jangan harap, paham?"
Kaila menampilkan senyum termanisnya sambil menganggukkan kepala penuh semangat.
"Tunggu apalagi? Kembali bekerja." Vino memelototi Kaila yang masih berdiri dengan tingkah bodohnya itu.
"Siyap, bosque." Kaila segera kembali ke meja kerjanya sebelum Vino benar-benar mengamuk karena kesal padanya.
"Ck, benar-benar gadis kecil bodoh. Kenapa mom bisa berfikiran untuk mempekerjakannya sebagai sekertarisku?" Gerutu Vino sambil melirik Kaila malas. Gadis itu nampak sudah mulai berkutat dengan laptop di atas mejanya. Wajah cantik yang lebih mengarah ke kata manis, hidung mancung, bibir tipis menggoda, dan kulit putih susu.
Glek..
Vino meneguk air ludahnya secara kasar dengan sorot mata yang tak lepas dari sosok Kaila.
"Gitu banget pak, liatin wajah saya. Kenapa? Apa pak Vino mulai ada rasa--ups. Muehehe, mon maaf pak, bibir saya emang suka gak sinkron sama otak." Kaila menampilkan cengiran bodohnya.
Merasa tertangkap basah tengah memperhatikan Kaila, Vino berdehem salah tingkah sambil berusaha tetap terlihat sewajar mungkin. "Bodoh." Ucap Vino sarkasme dengan tatapan tajam yang ditujukan pada Kaila.
"Silakan, pak Vino bisa mulai bekerja dan saya harap bapak gak ngeliatin saya seperti tadi. Bukannya apa, saya hanya mengkhawatirkan takutnya nanti pak Vino malah suka sama--"
Vino menggeram kesal, maniknya menatap Kaila begitu tajam seolah mengisyaratkan jika pria itu sungguh kesal, kelewat jengkel malah. Bukannya bekerja, asisten barunya itu malah nyerocos gak jelas. "Cukup, saya pusing mendengar ocehan kamu itu. Jika kamu masih saja cerewet, saya tidak akan segan-segan untuk memecat kamu." Sela Vino sebelum Kaila menuntaskan perkataannya.
Kaila spontan saja membekap mulutnya saat ancaman yang membuat nyalinya menciut itu terlontar dari mulut pria yang paling dicintainya.
"Kembali bekerja!" Perintah Vino tanpa mau dibantah.
Kaila yang masih membekap mulutnya sendiri mengangguk-nganggukkan kepalanya. Setelah itu keduanya disibukkan dengan tugasnya masing-masing. Kaila yang menyibukkan dirinya menyusun jadwal kegiatan sang CEO.
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiVin
RomanceStory ke-2📙 'Hanya sebatas mencintai, soal memiliki biarlah itu menjadi urusan nanti-Kaila' •••• Kehidupan Vino Raiden Arkana tak pernah tenang semenjak adanya Kaila. Gadis cantik nan manis yang begitu mendambakan Vino. Berulang kali Vino telah men...