🌺Kamu itu penyemangatku. Walaupun kamu ketus terhadapku, tapi aku yakin jika suatu hari nanti aku bisa merubahmu-Kaila🌺
◇◇◇◇
"Vin, hari ini Kaila sudah mulai kerja di kantor kamu ya." Ucapan Rere di pagi hari bagaikan sambaran petir di siang bolong bagi Vino.Apa katanya? Kaila bekerja di kantor Vino? Kerja sekantor? Mimpi apa Vino semalam bisa mendapat kabar buruk seperti ini. Di luar kantor saja selalu diganggu. Apakabar kalau nantinya sekantor? Bisa-bisa Vino tua dadakan gara-gara digangguin gadis kecil pengganggu ketenangannya itu.
"Tapi mom--" baru akan membantah, Rere sudah menyela.
"Gak ada tapi-tapian. Cepat habiskan sarapan kamu habis itu ke kantornya bareng sama Kaila." Ucap Rere tak mau dibantah. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu kembali menyantap makanannya tanpa menghiraukan tatapan memelas dari putranya.
"Sudahlah Vin, gak ada gunanya kamu debat sama mom kamu." Fano yang sedari tadi diam menyantap sarapannya pun bersuara dengan nada tegasnya. Kalau sudah begini Vino tak bisa membantah.
Vino kembali memakan sarapannya tanpa minat. Mata elangnya menatap gadis yang duduk di seberangnya dengan begitu tajam. Bukannya merasa takut, Kaila justru malah tersenyum lebar yang mampu membuat Vino semakin merasa jengkel dengan gadis itu. Bisa-bisanya Kaila menempati posisi yang begitu baik di hati mom nya, Vino yang anaknya saja kadang suka dikacangin lha Kaila malah disayang. Ck, terkadang kehidupan itu gak adil.
"Vino udah selesai. Berangkat sekarang ya mom, dad." Ucap Vino berdiri lalu menyalimi tangan kedua orang tuanya.
Kaila yang tidak mau ketinggalan pun segera berdiri menyalimi tangan tante dan om nya.
"Kaila pamit dulu ya om, tan. Makasih untuk sarapannya tan, enak. Hehe."
"Hm, kamu yang sabar ya ngadepin kelakuan Vino. Dia emang gitu orangnya. Tapi baik kok. Cepat sana susul Vino, nanti kamu ditinggal." Rere mengelus puncak kepala Kaila begitu lembut. Walaupun Kaila bukan anaknya tapi Rere menyayanginya seperti putrinya sendiri.
"Siyap tante. Tenang aja Kaila strong kok. Hehe."
Setelah itu Kaila bergegas menyusul sang pujaan hati yang sudah menghilang. Pasti Vino sudah ada di garasi. Ah, betapa senangnya Kaila karena bisa sekantor sama Vino. Apalagi posisi Kaila di sana adalah sebagai sekertaris pribadi Vino. Kaila jadi punya banyak waktu bersama Vino, hal yang tak pernah Kaila bayangkan sebelumnya.
"Maaf ya Vin, udah bikin kamu nunggu lama." Ucap Kaila sambil menundukkan wajahnya menatap Vino yang sudah berada di dalam mobil. Pria tampan itu tampak mengetuk-ngetukkan telunjuknya ke setir mobil dengan tatapan lurus ke depan.
"Masuk! Aku gak punya banyak waktu untuk dibuang cuma-cuma."
Kaila menurut, ia segera masuk ke dalam mobil. Mobil pun melaju membelah jalanan yang masih cukup sepi, maklum berhubung ini baru jam tujuh pagi jadi gak terlalu banyak kendaraan. Setelah melaju cukup jauh hanya keheningan yang menyelimuti keduanya. Kaila yang sesekali curi-curi pandang pada objek yang begitu menyejukkan matanya.
Sementara Vino fukus mengemudi, tapi pikirannya berkelana kemana-mana. Vino masih bingung bagaimana Kaila bisa bekerja di kantornya, mana posisi Kaila sebagai sekertaris. Kebetulan yang gak masuk akal. Dari mana juga Kaila bisa tahu jika kantor Vino membutuhkan seorang sekertaris? Karena sekertaris sebelumnya telah mengundurkan diri untuk menikah. Ck, sungguh membingungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KaiVin
RomansaStory ke-2📙 'Hanya sebatas mencintai, soal memiliki biarlah itu menjadi urusan nanti-Kaila' •••• Kehidupan Vino Raiden Arkana tak pernah tenang semenjak adanya Kaila. Gadis cantik nan manis yang begitu mendambakan Vino. Berulang kali Vino telah men...