3 : Biasa

706 78 7
                                    


Sorry for typo dan kata yang hilang🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Perth terperanjat kaget saat melihat Daddy-nya duduk termenung di sofa nan minim cahaya, dia pikir hantu.

"Kenapa Daddy belum tidur?" Tanya Perth kepada Daddynya mengingat jam sudah 2 dini hari, Perth mau ke dapur, dia haus.

"Perth punya pacar?" Tanya New balik dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Perth, terlebih lagi perasaan Perth masih galau.

"Tidak!" Jawab Perth setelah menggeleng. Tiga hari yang lalu dia memang punya pacar, tapi sekarang tidak.

New manggut-manggut, setelahnya dia beranjak dari posisinya berjalan menghampiri Perth, mengusak kasar rambut Perth tanpa bicara sepatah katapun, setelahnya diapun berlalu pergi menuju kamar dan itu sukses membuat Perth bingung namun segera dia lupakan mengingat dia haus.

⏩⏩

"Selamat pagi bro!" Sapa Plan kepada Perth sambil mendudukkan dirinya di sisi Perth, dia menyapa Perth dengan mulut berisi makanan.

"Pagi!" Respon Perth singkat setelah melirik Plan kemudian atensi matanya kembali fokus ke benda persegi panjang di tangannya, dia sedang menjelajahi dunia sosmed dan tanpa sengaja melihat postingan Saint.

"Pagi!" Respon Perth singkat setelah melirik Plan kemudian atensi matanya kembali fokus ke benda persegi panjang di tangannya, dia sedang menjelajahi dunia sosmed dan tanpa sengaja melihat postingan Saint

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama Perth melihat foto Saint dan Zee. Sekarang Perth tahu kenapa Saint memutuskannya.

Saint sudah menemukan cinta yang baru, cinta yang jauh lebih dari dirinya.

Zee itu tinggi putih bersih tampan dan kaya, di tambah lagi dia cerdas serta Head Hazer fakultas teknik. Lalu Perth, dia hanya pria pendek dari keluarga sederhana yang parasnya jauh tertinggal dari Zee, kalau mengenai otak mungkin sama atau bisa jadi lebih.

Perth segera menutup handphonenya di saat dosen sudah masuk.

Sebisanya Perth mencoba fokus dengan mata kuliahnya pagi ini walaupun dihatinya bagai badai hebat nan berkecamuk merusak jiwanya.

Seperti biasa, Plan bersorak gembira saat mata kuliah berakhir dan di sambut dengan makan siang gratis dari Mean, pacarnya.

"Kami mau makan di restaurant, kamu ikut?" Basa basi Mean yang tentu saja diketahui oleh Perth.

"Tidak, aku tidak mau jadi lalat diantara kalian!" Tolak Perth apa adanya.

"Kamu boleh ajak Saint!" Kata Mean memancing guna memastikan kalau Perth dan Saint itu sudah putus mengingat foto mesra Saint dan Zee yang membuat satu campus heboh.

"Kami sudah putus!" Jelas Perth yang sudah selesai mengemasi barang-barangnya, dia mau pulang.

"What? Kapan? Kenapa putus? Siapa yang mutusin?" Cerca Plan yang heboh hingga mereka jadi sorotan.

"Dia yang mutusin karena sudah ada cinta yang lain!" Ucap Perth berusaha santai sebab betapa terlukanya dia tak terkatakan lagi, dia sudah menyandang tas ranselnya dan segera pergi takut ditanya banyak-banyak oleh Plan, tuh bocah tidak punya hati jika bertanya cocok untuk introgasi penjahat.

Selagi Perth berjalan cepat di koridor kampus dia melihat langsung pemandangan yang bikin mata dan hatinya panas remuk redam.

Langkah Perth terhenti, sejenak.

Dia menghela nafas kasar dan berusaha bersikap biasa serta mengabaikan mereka.

Saint dan Zee tahu ada Perth di sana dan mereka tidak peduli toh Perth juga tidak peduli.

Begitu sampai di luar gedung fakultas Teknik, Perth bertemu Bass, teman sekaligus seniornya ketika satu sekolah SMA.

"Sudah pulang kan?" Tanya Bass memastikan kalau Perth tidak ada lagi kuliah setelah jam makan siang.

"Iya! Memangnya kenapa? Phi mau mengantar aku pulang? Kalau iya, sayang sekali, aku bawa motor!" Ucap Perth ramah.

"Yah sayang sekali, padahal selain mengantarmu pulang, phi juga mau mentraktirmu makan seafood!" Balas Bass di sela senyum kecilnya, dia membenarkan tatanan rambut Perth yang kusut di belai angin.

Perth berpikir sembari mengulum bibir bawahnya yang sangat menggoda bagi Bass.

"Besok aja gimana phi? Besok aku nggak bawa motor, tapi jemput aku ya?" Tanya Perth manis agar Bass mau.

Bass tertawa.

"Iya, tapi malam minggu nanti temani phi nonton ya?!"

"Gratiskan phi?!" Ucap Perth memastikan.

"Iya!" Jawab Bass di sela tawanya sambil mencubit gemas pipi tembem Perth.

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Tbc...

I Am Happy - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang