15 : Cinta Tak Begini

294 40 7
                                    

Sorry for typo dan kata yang hilang🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Nong selingkuh ya?" Tanya New enggan tapi apa mau dikata, dia tidak bisa menolak permintaan Zee sebab hutang mereka taruhannya. Andaikan mereka punya uang untuk bayar hutang. Yah andaikan.

"Nong gak selingkuh dad!" Sarkas Perth saat dia diintrogasi oleh kedua orang tuanya.

"Lalu kenapa Zee bilang nong selingkuh? Terus ini apa artinya?" Kata New lagi sembari menunjukkan foto Perth bersama Bass, Plan dan Mew.

Perth berdecak kesal, jidatnya langsung kusut namun hatinya jauh lebih kusut. Dia tidak percaya Zee akan mengadu kepada orang tuanya.

"Dad, pa... Phi Bass itu teman adek begitu juga dengan Plan dan phi Mew. Daddy dan papa bahkan sudah menganggap Plan seperti anak sendiri!"

"Kalau memang hanya teman, lalu kenapa pria cantik ini mencium pucuk kepala nong?" Kali ini Attha yang bertanya.

"Karena memang seperti itulah phi Bass memperlakukan nong pa... Bagi dia nong itu sudah dia anggap seperti adiknya sendiri pa... Kenapa Daddy dan papa ikut-ikutan tidak percaya dengan nong?" Rutuk Perth namun tetap dia jelaskan status hubungan dia dengan Bass.

"Bukan kami tidak percaya nak... Hanya saja..."

"Hanya saja kalian lebih berpihak kepada phi Zee!" Potong Perth sakit hati untuk perkataan New.

"Nak..."

"Sudahlah pa... Terus Daddy dan papa mau nong bagaimana? Daddy dan papa mau nong minta maaf kepada phi Zee atau bagaimana?" Potong Perth lagi, dia sudah pasrah dan menyerah. Percuma juga dia jelaskan sebab hanya rasa kecewa merobek hati yang dia dapatkan.

New dan Attha menghela nafas, dia tahu Perth sakit hati sebab terbaca jelas dari raut wajahnya bahkan iris tajam Perth memerah.

"Maaf ya nak..." Ucap mereka bersamaan nan penuh sesal tapi mampu membuat Perth runtuh. Perth tahu orang tuanya terpaksa begini.

Perth hanya mengangguk menelan luka serta air mata.

⏩⏩

"Mau ketemu Zee?" Tanya Achawin ramah, dia yang membukakan pintu.

Perth mengangguk.

"Phi Zee nya ada kan Phi?" Tanya Perth sopan, ini pertama kalinya Perth datang ke rumah Zee. Karena biasanya Zee yang datang ke rumahnya.

"Ada, dia dikamar!" Ucap Achawin setelah mempersilahkan Perth masuk. Dia juga mengantar Perth ke depan kamar Zee.

Tok tok tok...

"Zee... Ini ada Perth mencarimu!" Seru Achawin setelah mengetuk pintu kamar Zee.

"Usir saja phi, aku belum mau bertemu dengan dia!" Sahut Zee dari dalam kamar, ceritanya dia masih marah. Seharusnya di sini Perth lah yang pantas marah, bahkan bekas tamparan Zee masih membiru.

Degh!
Jantung Perth berdebar nyeri.

"Tidak boleh begitu Zee... Jika ada masalah maka bicaralah baik-baik! Jangan kekanak-kanakan begini!" Tegur Achawin kasihan dengan Perth.

"Iya, tahu aku Phi. Tapi sekarang aku belum mau menemui dia Phi!" Kukuh Zee, sungguh keras kepalanya membuat Achawin mendesah berat.

Achawin melirik Perth, dilihatnya seutas senyum pahit terpatri di bibir Perth.

"Kalau begitu aku pulang ya Phi... Selamat malam Phi!" Ucap Perth menahan luka nan tak berdarah tapi sakitnya sungguh parah.

"Phi mewakili Zee untuk minta maaf yah! Dan kamu yang sabar ya menghadapi keegoisan Zee. Dia begitu karena dia cinta sama kamu!" Ucap Achawin saat menuruni anak tangga dengan Perth.

I Am Happy - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang