Sorry for typo dan kata yang hilang🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Perth sinis kepada Zee saat dia melihat Zee di depan kamarnya.
"Menjemputmu!" Jawab Zee dengan satu kata.
Perth mendengus kesal, melihat Zee membuat moodnya memburuk
"Kau tidak perlu menjemputku!" Balas Perth kasar, dia menutup pintu kamarnya, berjalan lebih dulu meninggalkan Zee.
Zee mengekor di belakang bahkan dia ikut sarapan bersama keluarga Perth.
"Apa makanannya sesuai dengan selera mu?" Tanya Attha kepada Zee yang sungguh membuat Perth jengah. Dia sangat tidak menyukai Zee.
Zee mengangguk, dia duduk di sisi Perth.
Monnat hanya melihat lama-lama Zee, dia kasihan dengan adik kecilnya tapi dia bisa apa selain hanya bisa memberi doa terbaik untuk Perth.
"Aku bilang kau tidak perlu mengantarku!" Ucap Perth lagi saat Zee memaksa Perth ke
Masuk ke mobilnya.Monnat sudah duluan ke kampus bersama Santa, pacar barunya setelah putus dari Kao Noppakao. Kao mendapatkan tambatan hati baru, Up Poompat, dosen muda dari Fakultas Teknik. Kao mahasiswa Teknik, seangkatan dengan Zee, teman Zee.
"Naik atau aku katakan kepada orang tuamu kalau kau..."
BLAMMMN!!!
Perth menutup keras-keras pintu mobil Zee, dia duduk di belakang, mana Sudi dia duduk di depan dengan Zee.Zee menghela nafas, macan kecil ini sangat sulit untuk dijinakkan.
Selama perjalanan menuju ke kampus, mereka saling menutup mulut, tidak ada yang mulai bicara, hanya suara musik yang terdengar diantara mereka, Perth juga tidak melihat Zee. Tatapan matanya tertuju lurus kearah jalanan pagi nan ramai oleh orang-orang yang berangkat kerja, sekolah, ke rumah sakit dan berbagai tujuan mereka lainnya.
Sesekali Zee melihat Perth dari kaca spion, dia mendesah.
"Kenapa kau mendiamkan aku dan membenciku segitunya?" Tanya Zee membuka obrolan.
Atensi Perth segera beralih ke arah Zee, sungguh Atensi yang sangat sinis.
"Kau bodoh atau pura-pura bodoh?"
"Maksudnya?" Jawab Zee dengan pertanyaan, tentu saja dia mengerti maksud dari perkataan Perth hanya saja dia ingin memperpanjang kata.
Dugh!
Perth menendang keras kursi Zee."Sebenarnya apa tujuan mu? Kau pacaran dengan Saint tapi kau bertunangan dengan ku? Dajjal sekali anda!" Ucapnya sinis dengan jidat berkerut.
"Siapa bilang aku pacaran dengan Saint!" Respon Zee enteng. Dia memang tidak pernah menganggap Saint sebagai pacarnya, dia tidak pernah meminta Saint untuk menjadi pacarnya apalagi mengatakan cinta. Padahal Saint sudah dia pakai, emang pria sialan dia.
"Kalau kau dan Saint tidak pacaran lalu kau dan Saint itu apa?" Tanya Perth kesal namun sebisa mungkin dia kendalikan amarahnya.
"Tidak ada hubungan khusus diantara kami. Aku hanya memakai dia untuk mendapatkanmu" terang Zee innocent yang sungguh membuat Perth tidak habis pikir. Speechless dia.
"Tolong terjemahkan, aku tidak mengerti!" Sambung Perth yang memang gagal paham. Lebih tepatnya dia tidak mau memahaminya.
Zee smirk.
"Kalau begitu duduklah di sini!" Ucap Zee sambil menepuk kursi depan di sisinya.
Perth berdecak kesal. Karena dia penasaran diapun pindah duduk ke depan.
"Pakai seatbelt mu!" Perintah Zee. Perth menurut.
"Aku menyukaimu!" Ungkap Zee yang terlihat mudah untuk mengatakannya padahal butuh usaha keras bagi dia untuk mengatakannya.
"WTF! Kau gila! Kau menyukaiku tapi kau malah pacaran dengan Saint, otak kau tarok dimana?" Kata-kata Perth yang tak pernah manis untuk Zee, marah dia sebenarnya dengan kata-kata kasar yang terlontar dari mulut Perth tapi dia mengerti kenapa kata-kata Perth kasar mengingat apa yang sudah dia lakukan.
"Itu karena kamu tidak bisa aku dekati sebab dimatamu hanya ada Saint sisanya badut. Seperti apapun aku menarik perhatian mu, kamu tidak pernah menanggapinya, dilihat saja tidak! Aku tahu kamu tipe setia tapi tidak dengan Saint. Aku sangat menyukai mu, sangat menginginkan mu sehingga akupun melakukan segala cara untuk mendapatkan mu termasuk merusak hubungan mu dengan Saint!"
"Bahkan pertunangan sialan ini?!" Timpal Perth sungguh emosional, pria di sisinya ini sungguh BANGSAT.
"Yup! Aku tidak mungkin mendapatkan mu dengan cara yang normal natural. Kebetulan keluarga mu bangkrut jadi kesempatan ini aku gunakan untuk mendapatkan mu! Saat ini kamu boleh marah, berteriak, menggigit ku dan sebagainya... Tapi jangan lama-lama karena aku bukan pria yang penyabar!" Jelas Zee bertampang tak berdosa sedangkan Perth ingin sekali dia membunuh Zee.
Perth speechless, sungguh licik cara Zee untuk mendapatkannya.
Perth segera membuang muka kearah jendela, muak dia melihat Zee. Sangat.
⏩⏩
"Nanti aku jemput! Jadi tunggu aku!" Ucap Zee santai, dia mengantar Perth ke kelas. Perth tidak merespon, begitulah cara Perth marah, DIAM.
Cup!
Zee mengecup pucuk kepala Perth dan setelahnya dia memegang erat tangan Perth yang ingin memukulnya, Perth tidak kehabisan akal.Dugh!
Perth menendang tulang kering Zee sekuat hatinya dan itu sukses membuat Zee meringis kesakitan.Perth tidak peduli, dia masuk dengan senang ke kelasnya, dia mengabaikan tatapan mata mahasiswa lainnya sebab sedari tadi mereka sudah menjadi sorotan. Satu kampus tahu kalau Zee dan Saint itu pacaran tapi apa sekarang, Zee jalan dengan mantan Saint. Sebenarnya ada dengan mereka?
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Happy - End
FanfictionGhostship Area ⏩ LGBT area☠️ so, HOMOPHOBIA dilarang mendekat. ⏩Area dewasa🔞 ⏩Kapal hantu bertaburan ☠️, jangan harap kapal benar berlayar disini. ⏩TYPO & kata yang hilang bertebaran. ⏩ Update tergantung ide dan suasana hati. ⏩Start : Kamis, 5 Agus...