Seperti pagi di hari-hari sebelumnya, udara sejuk menyegarkan bahkan relatif dingin, sepertinya hari ini cuaca akan cerah. Nenekku bilang jika malam hari udara dingin dan langit berbintang maka esok hari langit akan cerah. Seperti nenek-nenek lainya yang cerewet dengan semua nasihatnya yang di luar logika keilmuan, terkadang aku selalu bertanya-tanya siapa kah orang pertama yang mengatakan nya? Banyak larangan-larangan tidak terlalu masuk akal menurutku. Yaah kalian tahu sendiri pepatah-pepatah yang sering terdengar. Tapi, setelah ku observasi mungkin saja ada beberapa nasihat yang benar, walaupun aku tak tahu teori yang melandasinya.
Kelas sudah cukup ramai, karna saat ini jam telah menunjukkan pukul 6.45 pagi. Seperti nya aku datang terlalu pagi, hehe. Bagiku masih terlalu pagi, tapi aku ini bukan pemalas tapi terlampau santai. Buktinya aku hanya beberapa kali ...
Beberapa kali ... datang tepat waktu, haha.
Tapi aku tak memiliki catatan pelanggaran karna terlambat!!! (Kalau yang ini karna gak pernah ketahuan) karena aku punya jalan rahasia ... yaitu ... pintu kemana saja!Tidak tidak, aku bercanda.
Yaa ... ada laaah, rahasia.
"Cil!!!" panggil seseorang. Dia Farraz, biang keributan di kelas, biasa di panggil Raz.
"ISH..., CALCIL CALCIL, APA!!?" Aku benci panggilan itu.
"Galak amat."
"Bodo!!"
"Sharing dong."
"IIIHH NGGAK!!!" tolakku dengan tegas.
Hiii enak aja, kalian tau sharing yang dimaksud? Nyontek! Entah itu nyontek tugas, atau nyontek ketika ujian, semua hal sontek menyontek kami sebut sharing. Coba bayangkan, kita meluangkan waktu mengerjakan tugas yang menguras waktu dan pikiran dengan sedikit keterpaksaan. Kemudian mereka datang tiba-tiba bilang "share dong!" dengan wajah seolah tanpa dosa.
Share ndasmu! Itu amat sangat merugikan. Aku paling benci hal-hal yang merugikan."Yakin? Yakin gak akan kasih?"
"...."
"Cil!!! Liat ini!!!" Dia menunjukkan foto dari layar handphone, itu adalah aibku yang sengaja ia simpan, aku terjebak kejahilanya. Yaampun tuhan telah berbaik hati menyembunyikan aib hambanya, tapi mengapa makhluk laknat itu malah mengumbarnya?
"Aaaaargghh sialaan!!" rutukku tertahan. Kelas cukup sepi hanya ada beberapa siswa yang duduk di bangku masing-masing.
"Nih!! makan nih sharing!" Aku memberikan buku tugasku dengan hati yang sangat tidak ikhlas, kemudian melenggos pergi dengan menghentakkan kaki karena merasa kesal.
"Heh, mau kemana?" tanyanya dengan seringai kemenangannya. Aku tak menghiraukan pertanyaannya.
Aku memang benci dirugikan, tapi aku lebih benci hal memalukan itu terumbar. Aku akan semakin membenci makhluk sinting itu jika aku mengingatnya lagi.
°°°°
Namaku Usnisha Vasant panggil aja Unish, bukan Cil, Acil, Bocil. Mereka bilang aku pendek, mereka bilang aku kayak bocil (bocah kecil).
Dan setelah bercermin sepertinya mereka benar. *hiks. Susah juga mau ngelak, soalnya bener.
Aku bukan seseorang yang bisa nyaman bergaul dengan pria. Jadilah aku yang selalu memasang tembok batasan dengan pria manapun.
Hari itu, saat jam istirahat aku tak berminat untuk pergi makan bersama teman-temanku ke kantin. Karena cuaca yang sangat panas. Ditambah, ramainya siswa yang berada di kantin. Haah ... memikirkannya saja membuatku kegerahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ORDINARY
FanfictionSeorang siswi biasa, dengan hari biasa, di Minggu biasa, pada bulan biasa, dan tentunya juga tahun biasa. Yaah ... sebiasa itulah. Seperti angin lalu, melintas kemudian berlalu. tak menarik. Itulah pandangan orang yang datang kemudian berlalu da...