Cerita ini adalah fiksi belaka, saya juga bukan seorang sastrawan yang hebat dalam menulis, jadi mohon di maklumi segala kekurangan yang ada dalam penulisan.
---------------------------------------------
Author POV
Apartement Jennie
Setelah pertemuannya dengan Jisoo cinta masa kecilnya, perasaan gelisah selalu menghantui Jennie.
Dia merasa cintanya di permainkan oleh keadaan. Kecewa, sedih dan marah yang tidak tau harus dituju kepada siapa.Tubuh Jennie sudah terbaring diatas ranjang, matanya terpejam dan pikirannya sedang kacau.
"Dasar Jennie bodoh, bodoh, bodoh!!!" Gumam Jennie sambil meremas rambut di kepalanya.
"Kenapa aku mengatakan aku mencintai Lisa di hadapan Jisoo tadi? Kenapa kalimat itu yang keluar? Aish, dasar bodoh!!! Aku benar-benar bingung, disatu sisi aku sudah mencintai Lisa dan disisi lain Jisoo adalah orang yang selama ini aku anggap sebagai cintaku. Perasaan macam apa ini? Dasar egois!!!" Kata Jennie dalam hati.
Ting (bunyi SMS masuk)
"My Love... aku sangat khawatir padamu, kabari aku jika kau sudah merasa baikan ya, aku mencintaimu" isi pesan dari Lisa.
*
Rumah Lisa dan Jisoo
"Kak..." sapa Lisa yang sudah masuk ke dalam kamar Jisoo.
"Apa kau tidak belajar etika masuk ke dalam kamar orang?!" Kata Jisoo membentak Lisa.
"Maaf, tapi pintumu terbuka tadi jadi aku pikir kau tidak ada, setelah masuk aku baru mengetahui bahwa kau ada di dalam." Jelas Lisa.
"Keluar."
Jisoo meminta Lisa keluar dari kamarnya, namun Lisa tidak menuruti perkataan Jisoo.
"Aku bilang keluar!!!" Ujar Jisoo dengan nada suara yang semakin tinggi.
"Dimana pertama kali kakak bertemu dengan Jennie? Dan mengapa Jennie berubah sikapnya setelah bertemu denganmu?" Tanya Lisa.
Mendengar pertanyaan Lisa, Jisoo langsung menoleh ke arah Lisa.
"Bukan urusanmu." Jawab Jisoo ketus.
"Jennie adalah tunangan ku, apapun tentang dia sekarang sudah menjadi urusan ku kak."
"Urusanmu? Cih... yak, kau terlalu banyak mencampuri urusan orang lain, sehingga kau lupa mengurusi harga dirimu dan ibumu."
"Cukup kak!!! Sepertinya ayah salah membawamu pulang sekarang." Tukas Lisa seraya meninggalkan kamar Jisoo.
***
Keesokan harinya
Jisoo bertemu dengan ayahnya.
"Aku akan memimpin perusahaan, namun dengan satu syarat." Kata Jisoo saat masuk ke dalam ruang kerja ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DORMIR CONMIGO (END)
FanficKonten dewasa , 18+++ TIDURLAH DENGANKU!!! "Seperti mata yang tenang menunggu sesuatu yang seharusnya pulang. Akan sesak dadamu jika yang datang hanyalah aku sebagai kenangan." ~ Sebuah Usaha Melupakan, Boy Candra