DRAMA DI TV

2.2K 281 10
                                    

Cerita ini adalah fiksi belaka, saya juga bukan seorang sastrawan yang hebat dalam menulis, jadi mohon di maklumi segala kekurangan yang ada dalam penulisan.

---------------------------------------------

Rose POV

Keesokan harinya...

Pagi hari...

Hari pernikahan...

Woah, ini sungguh di luar dugaan.
Seseorang yang baru aku temui, tidak lama lagi akan resmi menikah denganku.

Aish, dasar bodoh.
Harusnya aku tidak memberikan dia 1 permintaan itu.

Bagaimana dengan Jisoo?
Huaaaa.... bagaimana ini, aku masih saja memikirkan dia.

Tok... Tok... Tok... (suara ketukan pintu kamar Rose)

Siapa lagi ini yang datang?
Tadi tukang kostum.
Terus tukang rias.
Jangan-jangan ini tukang tenda nih.

"Masuklah."

Seseorang membuka pintu kamar ku.

"Apa aku mengganggu?" Kata orang itu.

Oh ternyata Ibunya Lisa.

"Tidak, masuklah bu."

Ibu Lisa masuk dan menutup pintu kemudian berjalan ke arahku.

"Ibu hanya ingin memastikan apa kau sudah siap atau belum." Kata Ibu Lisa sambil tersenyum tulus padaku.

Situasi ini sangat canggung, namun aku harus terbiasa.

"Aku sudah siap, hanya saja aku masih berpikir bahwa ini terlalu cepat."

Mendengar ucapanku, Ibu Lisa langsung memegang pipi kanan ku dengan lembut.

"Tidak apa-apa... Ayahnya Lisa adalah orang yang selalu ingin melakukan sesuatu dengan cepat dan tepat, dulu Ibu juga kesulitan menghadapi sikapnya itu, ditambah lagi dia sangat keras orangnya. Tapi kau tidak perlu takut. Dia adalah seseorang yang sangat sayang kepada anak-anaknya. Salah satunya adalah Lisa, meski Lisa bukan anak kandungnya. Ibu yakin, dia juga akan menyayangimu seperti anak kandungnya sendiri." Kata Ibu Lisa.

Wanita ini benar-benar sangat lembut tutur katanya.
Berbeda jauh dengan ku, bagai langit dan perut bumi.

"Jika kau sudah siap, bisakah kita pergi ke tempat peresemian pernikahan sekarang? Semua sudah menunggumu." Kata Ibu Lisa.

"Ya Ibu." Kataku sambil tersenyum.

Pernikahan aku dan Lisa tidak di lakukan dengan meriah.

Mereka hanya mengundang keluarga besar dan para kolega penting saja.

Sedangkan dari kubu ku, hanya ada Ayahku saja.

Aku berharap hari ini berlalu dengan cepat.
Pasti nanti banyak orang-orang kaya yang datang.

Huhf...
Aku mau muntah kalau melihat wajah-wajah orang kaya yang sombong.

DORMIR CONMIGO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang