Cerita ini adalah fiksi belaka, saya juga bukan seorang sastrawan yang hebat dalam menulis, jadi mohon di maklumi segala kekurangan yang ada dalam penulisan.
---------------------------------------------
Author POV
Sesampainya di kuil, Jisoo bertanya lagi tentang keyakinan Jennie untuk menikah dengannya.
"Apa kau benar-benar yakin mau menikah denganku?" Tanya Jisoo.
Jennie menatap Jisoo.
"Aku sangat yakin. Aku bahkan tidak pernah merasa seyakin ini dalam hidupku." Kata Jennie.
"Tapi kalau kita menikah hari ini, aku tidak punya cincin untuk di pakaikan ke jarimu." Kata Jisoo.
"Pakai benang dulu saja." Kata Jennie tersenyum.
Jisoo juga tersenyum.
Mereka berdua pun bertemu dengan pendeta.
Hari itu, Jennie dan Jisoo resmi menikah.
Setelah upacara pernikahan selesai, Jennie membawa Jisoo ke apartementnya.
*
Di Apartement.
Pernikahan yang terjadi secara mendadak, membuat Jisoo merasa kurang bahagia.
Ia khawatir Jennie menikahinya atas dasar rasa kasihan.
Perasaan khawatir itu mulai mengusik pikiran Jisoo.
"Chichu-ku, mengapa wajahmu muram begitu?" Tanya Jennie.
"Chichu? Itu kan nama panggilan waktu aku kecil." Kata Jisoo.
"Biar saja, memangnya kenapa kalau aku memanggilmu dengan nama itu?" Tanya Jennie kesal.
"Tidak apa-apa. Kau bebas memanggil aku dengan sebutan apa saja." Kata Jisoo.
"Aku tidak melihat wajah bahagiamu hari ini. Padahalkan ini hari spesial untuk kita." Kata Jennie.
"Aku bahagia kok." Kata Jisoo.
"Aku lihat sendiri kalau wajahmu terlihat sangat muram." Kata Jennie.
Jisoo tersenyum lebar.
"Bagaimana wajahku sekarang?" Kata Jisoo.
"Lumayan, tapi terlihat dipaksakan." Kata Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
DORMIR CONMIGO (END)
Fiksi PenggemarKonten dewasa , 18+++ TIDURLAH DENGANKU!!! "Seperti mata yang tenang menunggu sesuatu yang seharusnya pulang. Akan sesak dadamu jika yang datang hanyalah aku sebagai kenangan." ~ Sebuah Usaha Melupakan, Boy Candra