Robot

92 10 0
                                    

"Sudah kubilang, jangan menyakiti dirimu sendiri. Kalau kau sedang marah, kecewa, kesal, sedih, benci, terluka, katakan saja. Itu perasaan wajar sebagai manusia yang dianugerahi hati. Selama itu tidak berkepanjangan, kupikir itu tidak masalah. Memangnya kau robot, hidup jika dinyalakan, bergerak sesuai perintah dan berhenti saat dimatikan?"

Pada akhirnya kau menangis, masih dengan tangan Juyeon yang mengangkat dagumu. Sakit sekali melihatmu meneteskan air mata.

"Seseorang yang sangat aku sukai di masa lalu, mengatakan aku berlebihan dan kekanakan saat aku jujur atas penderitaan yang aku rasakan. Itu sangat menyakitkan dan aku tak mau mendengarnya lagi, Juyeon."

Juyeon lantas merengkuhmu erat, hatinya ikut teriris mengetahui alasan kemurunganmu selama bertahun-tahun. Demi Tuhan, jika dirinya bertemu laki-laki itu, Juyeon ingin memukulnya.

"Saat kau akan menyakiti seorang perempuan, ingatlah dengan ibumu. Seandainya posisi perempuan itu ditempati ibumu, apakah kau masih tega untuk melakukannya?"

END

Awal-awal akan sering ketemu drabble yang super pelit😊

Lee Juyeon Imagines (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang