Note : vote pwease 🥺
Jennie berlari menuju glosarium dengan tergesa-gesa. Pelajaran olahraga adalah alasan ia membenci hari selasa. Ia menghampiri anak-anak kelas lainnya yang sudah berkumpul di bangku penonton glosarium bagian volly. Dan yang paling ia benci kali ini adalah pengambilan nilai bola volly.
"Aku akan membagi kelompok ..."
Jennie dan yang lainnya hanya mendesah panjang, berserah nasib pada siapapun yang menjadi kelompok volly mereka. Namun tidak dengan Lalisa Manoban yang segera mengacungkan tangan dan berteriak memanggil sang Sonsaengnim.
"PAK JIYONG, KENAPA AKU TIDAK SEKELOMPOK DENGAN JENNIE TAPI MALAH DENGAN MANUSIA SATU INI?!"
Jennie membuang nafasnya kasar. Ia merasa malu begitu teman-temannya mulai tertawa dan menyikut lengannya. Tidak lupa dengan Rose yang sudah menahan emosinya karena di tunjuk oleh si Manoban. Memangnya ada yang salah kalau ia satu kelompok dengan Rose?
"Kau...!" Rose geram. Rasanya ingin meninju wajah jelek Lisa dengan kedua tangannya. Tapi, ia benar-benar tidak mood untuk berkelahi apalagi berkelahi dengan modelan seperti si cungkring asal Thailand itu.
"Sudah jangan banyak berkomentar. Segeralah kalian bertanding!" Pak Jiyong, guru olahraga mereka memberikan aba-aba.
Entah takdir atau apa, kelompok Jennie kini berhadapan dengan kelompok Rose. Jennie yang tidak bisa olahraga itu hanya dapat pasrah walaupun teman-teman sekelompoknya beroptimis akan menang dari Lisa dan juga Rose yang merupakan jagoan dibidang ini.
Service pertama dilancarkan oleh Nayeon. Beberapa murid mulai meelu-elukan nama jagoan mereka dari dua team yang sedang bertarung nilai. Pukulan berhasil di hadang oleh Karina. Terjadi pertarungan sengit, mereka semua serius dalam bertanding tidak terkecuali Jennie yang sesekali mengoper bola pada Hwang Yeji, yang dikatakan jago melakukan Volly.
Pertarungan mereka terpaksa berhenti begitu Lisa dan Rose saling bertabrakan merebutkan bola. Astaga, ada-ada saja kelakuan si tom and jerry duo ini memang. Padahal mereka ini kan satu team. Mereka terjatuh dan terpental cukup jauh, itu karena mereka saling melompat dengan semangat.
Beberapa anak segera menolong mereka berdua begitupula Jennie yang tanpa sadar segera berlari membantu Rose. Lalu, bagaimana dengan Lisa?"Kau baik-baik saja?"
"Hm."
"Hati-hati."
Jantung Jennie berdebar kencang saat Rose mengaitkan lengannya dibelakang lehernya untuk berdiri. Jennie membantu Rose duduk di bangku penonton, ia menyentuh lutut si gadis tampan itu yang kini terlihat membiru. Pasti karena benturan yang tadi itu cukup keras.
Rose menahan rasa sakitnya walau sedikit ringisan keluar dari bibirnya. Jennie segera menoleh pada Lisa yang berteriak kesakitan. Kakinya terluka, sepertinya keseleo. Anak-anak yang masih duduk segera membantu membawa Lisa ke UKS.
"Lebih baik kamu hampiri dia,"
Jennie menoleh pada Rose.
"Nuguya?"
"Dia temanmu kan? Lisa. Dia terlihat lebih membutuhkan pertolonganmu daripada aku,"
"Tapi--"
"Tidak perlu sok baik dihadapanku!"
Jennie menunduk, sedikit merasa sedih karna balasan Rose padanya seperti ini. Ia mengulum bibirnya. Iya juga, Lisa kan temannya sedangkan Rose? Mereka bahkan tak pernah berbincang lebih dari semenit. Kepala Jennie mendongak, wajah sok kuat Rose membuatnya tidak tega meninggalkannya.
"Aku akan tetap disini."
"Kau ..."
"Karena kamu juga temanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saving You (Chaennie) [END]
Fanficgxg topsé futa 🔞🔞 Jennie Kim memiliki kemampuan melihat masa depan seseorang hanya dengan menyentuh tubuh mereka. Tanpa sengaja, dirinya melihat masa depan Roseanne Park. Sebuah pengelihatan yang mengerikan menjadi awal kisah mereka berdua. Akank...