Naughty Goyangi 🔞🔞

6.3K 190 14
                                    

Note : this chapter is not for children
Orang dewasa silakan baca dan vote 😊

🔞🔞💦

Suara gongongan anjing terdengar begitu jelas di telinga Rose, detakan jam meja di atasnya juga dapat ia dengar tiap detiknya, ia memutar arah. Mencari posisi terenaknya untuk lelap tapi semua sama saja, nihil. Ia tidak dapat tidur karena disampingnya ada gadis cantik nan sexy yang Ia panggil kekasihnya itu.

Lalu Ia mendengar gerakan halus dan suara sedikit serak dari sampingnya.

"Rosie?"

"H-hm?"

"Kamu ga tidur?"

Rose menoleh ke arah Jennie. Mata mereka bertemu. *Gasp* Mata Jennie nampak begitu indah karena cahaya rembulan terpancar dari jendela di tengah mereka memantul di maniknya.

"Belum... Aku tidak bisa tidur, wifey."

Jennie juga sama. Tidurnya tidak nyenyak karena Ia berharap Rose akan memeluknya tapi gadis tupai itu malah menjauh darinya. Rose hanya diam melihat Jennie yang menatapnya walau dalam dadanya ia berdebar tidak karuan.

"Sinian sih, by. Kamu kenapa jauh banget tidurnya..?"

"Aku takut khilaf, baby."

"Kan kita sama-sama pake baju. Sini, hubby. Peluk aku."

"Ba-baiklah..."

Suara berat Rose membuat degupan jantung Jennie meningkat, di tambah lagi kini wajah Rose berada tepat di depan wajahnya. Entah mengapa Jennie malah menahan nafasnya. Ia menarik selimut, menutupi sebagian tubuh mereka berdua, dan mulai memejamkan matanya.

"Wifey..."

Jennie mengerjapkan matanya. Belum ada 30 menit ia menutup mata, suara Rose memanggilnya.

"Kenapa by?"

Lagi-lagi tidak ada jawaban, entah kenapa ia merasakan telapak tangannya di raba oleh tangan Rose. Terasa hangat dan mendebarkan. Saat ia ingin memanggil kekasihnya, ia mendengar isakan tiba-tiba dari si tupai.

Tunggu. Apakah Rose menangis? Melihat hubbynya menangis dalam tidurnya membuat Jennie merasa sedih. Disaat seperti ini, tidak ada yang dapat ia lakukan walaupun ia begitu menyukai gadis blonde itu. Ia hanya dapat diam, memandang gadis blonde kesayangannya masih terisak walaupun matanya tertutup.

" .. aku rindu kalian berdua.."

Rose mengigau. Jennie tau yang dimaksud Rose adalah kedua orangtuanya. Hal itu membuat hati Jennie serasa teriris. Reflek, Jennie memeluk tubuh Rose untuk membuatnya tenang tapi malah membangunkan Rose dari tidurnya yang baru beberapa menit itu.

"Tenanglah, ada aku disini."

".... Jennie?"

"Eoh?"

Jennie melepas pelukannya perlahan, ia dapat melihat kekasihnya mulai sedikit relax sekarang.

"Tadi kamu menangis. Jadi aku..."

"Aku menangis?"

Rose buru-buru berbalik badan dan segera menyeka air matanya tapi tangan Jennie menariknya untuk kembali ke posisi semula.

"A-apa si, aku sedang menghapus air--- mmph."

Rose sedikit terkejut ketika Jennie menempelkan bibirnya secara tiba-tiba. Namun setelah beberapa saat, Ia mulai membalas ciuman Jennie. Tidak lama, ciuman mereka terlepas karena mereka mulai kehabisan nafas.

"Ma-maaf..."

Kata-kata itu keluar dari mulut Jennie, Lalu ia membuang pandangannya. Merasa malu karna tindak bodohnya mencium Rose secara tiba-tiba seperti itu. Tapi bukannya menolak, tangan nakal Rose malah menahan leher gadis kucing itu dan kembali menempelkan bibirnya ke bibir Jennie yang manis, basah dan sungguh memabukkan.

Saving You (Chaennie) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang