Warning!!!
Cerita ini dapat menyebabkan rasa gemas dan greget yang berlebihan.---
Pagi ini Bunda terus tersenyum, bahkan saat ia tersandung kaki meja pun tetap tersenyum. Mungkin karena satu orang yang ada lubang di pipi nya, Ayah Jaehyun.
Betapa bucin nya Bunda. Ah, kalian belum tau saja bagaimana bucin nya Ayah Jaehyun.
Tapi, ada satu orang yang begitu kesal jika kedua orang tua dari 6 anak perjaka dirumah itu sedang bucin. Siapa lagi kalau bukan Mark?
Jangan kira Mark tidak punya rumah ya. Mark punya rumah di seberang rumah Bunda, tapi ia lebih suka menginap dirumah kakak perempuan nya itu.
Papa dan Mama Lee? Mereka di Canada. Jadi disini Mark sendiri, karena kakak nya sudah menikah dengan Jung Jaehyun.
Mark dan kakak nya punya jarak umur yang begitu jauh, jadi jangan heran kalau Mark umur nya tidak jauh dengan anak-anak kakak nya. Salahkan Papa Lee dan Mama Lee yang kebobolan :)
Mark Lee, Canada boy. Begitu banyak perempuan yang suka dengan nya. Selain karena memiliki vibe boyfriend material, Mark juga lucu. Lucu sekali sampai kadang kakak nya pun juga gemas. Mark suka sekali dengan buah semangka.
Huhu, semangka addict.Umur Mark yang tidak jauh dengan anak dari kakak perempuan nya pun membuat Mark menolak dipanggil uncle, ia sangat kesal jika keponakan nya itu memanggil dia om. Katanya, "masih muda, masih gemas dan lucu seperti anak-anak, jangan panggil om!!"
Yasudah, terserah kamu aja Mark.
Okay, kembali kepada dua bucin kita, Ayah dan Bunda. Sungguh pemandangan pagi yang membuat para jomblo iri melihatnya. Sial, aku jomblo.
"Kak, jangan pacaran didepan Mark!!" kesal Mark membuat ayah Jaehyun tertawa.
Manis sekali.
"Kenapa? Makanya kamu cari pasangan. Ah, tapi jangan, kamu masih kecil gausah sok-sokan pacaran okay?" kata Bunda.
Mark hanya memutar kedua bola mata nya malas, "hmm, ya okay."
Mark kembali sibuk dengan handphone nya, biasa lah, pebisnis muda.
"Sayang, aku mau teh.."
Bunda menganggukkan kepala nya dan membuatkan teh untuk Ayah Jaehyun.
"Ayah, kenapa anak-anak belum bangun? Udah siang ini, nanti mereka terlambat sekolah."
"Loh? Bukannya sekolah ditutup?" tanya Mark.
Bunda menaruh secangkir teh dihadapan Ayah Jaehyun, "biasa lah, akhir semester ya balikin buku paket.."
Mark menganggukkan kepala nya, menunggu para bocil turun dari kamar dan sarapan bersama membuat Mark kesal.
"Aku aja deh yang samper ke kamar mereka, lama banget. Dah laper.." Mark beranjak dari duduk nya dan menuju kamar keponakan nya.
Sebenernya Mark menghindari kakak dan suami nya itu ber-uwu ria. Dia tentu saja iri ya, jangan kira tidak iri.
Sampai didepan kamar Jeno, Mark mengerutkan keningnya bingung pasalnya pintu kamar Jeno sedikit terbuka, Mark mengintip sedikit.
"Kenapa pada ngumpul disini? Bukannya turun malah ngumpul disini??" Mark kesal, pintu kamar Jeno dibuka dengan kasar.
RIP pintu kamar mas Jeno.
Chenle dan Jisung tertawa cekikikan, Renjun hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Kita disini cuman nunggu ayah sama bunda selesai uwu-uwu aja kok, hyung.." ucap Jaemin.
Mark mendelik kesal, "what?? Jadi kalian ngebiarin hyung kalian yang tampan ini tersiksa ngeliat orang tua kalian yang uwu-uwu? Hyung marah pokoknya, byee!!!" Mark keluar dari kamar Jeno dan menghentak kaki nya kesal.
Jeno hanya berdecak pelan, "bingung sendiri jadinya, dah ayo ke ruang makan."
"LEGGOOOO!!!!" Jisung keluar dari kamar Jeno terlebih dulu, sebenernya Jisung udah nahan laper dari tadi, tapi karena sodara-sodara nya itu gamau liat bunda sama ayah uwu-uwu jadinya yaa nahan laper.
Kasian Jisung, makan yang banyak ya adekkk, biar tambah gede badan kamu :)
-----
Mark diam sedari tadi membuat kakaknya bingung, menatap anak-anaknya meminta jawaban tetapi hanya dapat kedikan bahu dari Haechan.
"Kamu kenapa diem Mark? Mau semangka?" tanya ayah Jaehyun.
"Gapapa, kak.." ucap Mark.
"Mark hyung ngambek tuhh, tadi marah-marah pas ngeliat kita ngumpul di kamarnya mas Jeno."
Tebak siapa yang cepu??? Chenle.
Renjun menatap Chenle kesal, astagaa adiknya satu itu benar-benar tidak bisa diajak kompromi.
"Ngambek? Kumpul dikamar mas Jeno? Ngapain?" tanya bunda menatap Renjun.
"Ah, anu, bun.." Renjun menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Gapapa kok, bun. Kita tadi cuman ngumpul karena ngebicarain mau kemana abis ngebalikin buku di sekolah, ya kan, mas?" Jaemin menjawab sembari meminta persetujuan Jeno.
Jeno menggangguk dan berdehem.
Bunda menggangguk paham, "yaudah ajak Mark hyung juga kalo gitu, Mark mau ikut kan?"
Mark menatap kakaknya sebentar, "asal pulang nanti ada semangka."
"Kenapa ga buat kebun semangka aja di taman belakang?" celetuk Haechan.
"Ide bagus." ucap ayah Jaehyun membuat bunda tertawa.
"Siapa yang mau ngurus kebun semangka punya Mark emang?"
-----
Collaboration with sativaoryza804
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bunda
FanfictionBunda punya anak 6, cowok semua. Ganteng banget lagi, tapi tengil nya buat bunda pusing. Tiap hari berantem mulu, emang dasarnya mereka suka buat rumah jadi rame. Collaboration with @sativaoryza804