Warning !!!
Cerita ini dapat menyebabkan rasa gemas dan greget yang berlebihan.---
"Mas Jeno, yuk makan, sayang..", ujar Bunda sambil mengetuk pintu kamar Jeno.
Tiada jawaban.
"Mas, bunda masuk, ya"
Akhirnya, Bunda masuk ke kamar Jeno. Dilihatnya Jeno yang sedang meringkuk di tempat tidur. Tidak. Jeno bukan sedang tidak enak badan. Dia juga tidak sedang tidur.
Bunda mengelus rambut Jeno lembut."Mas masih marah sama Abang, hm? Kenapa sih? Gak biasanya"
Jeno tetap tidak menjawab.
"Kalo Mas mau, boleh loh minta sama ayah suruh beliin. Pasti dibeliin"
"Enggak perlu, bun"
"Bener??"
"Iya"
"Yaudah, yuk turun makan. Udah ditunggu loh.. Ayah sama Mark hyung juga udah pulang"
Jeno menurut dan langsung bangun.
"Bunda.."
"Iya?"
"Maafin Mas tadi siang. Mas tau Mas salah, tapi Mas lagi kesel sama Abang, jadi bunda yang malah ikut kena"
Bunda tersenyum. Jeno memang seperti itu. Tau jika dia melakukan kesalahan, dia sadar, dan langsung minta maaf.
"Iya, gak papa.. yaudah, ayok"
Semuanya sudah menunggu di ruang makan, kecuali Mark yang sedang mandi.
"Mas Jeno, sini duduk deket ayah coba", ujar Ayah Jaehyun kepada Jeno.
Jeno masih diam tapi menurut apa kata ayahnya. Dia duduk di samping ayahnya, berhadapan dengan Haechan yang sama sama diam. Di sebelah Haechan ada Bunda.
"Whoaaaa.. is that my watermelon yesterday??"
Coba tebak siapa? Benar sekali. Mark hyung.
Mark selesai mandi juga langsung bergabung untuk makan. Tapi lihat apa yang diucapkannya pertama kali? Yap, semangka tentu saja. Semangka yang dia petik kemarin. Yaudah lah, ya terserah Mark saja, lagian mau nyapa kalian juga gak bisa, jadinya nyapa watermelon saja :v
"Ommo.. my baby sweety watermelon sugar..", ucap Mark dengan mata berbinar menatap semangka kesayangannya itu sambil menarik kursi di sebelah Renjun.
"Duduk ya duduk aja sih, hyung", Renjun berucap.
"Iya nih Mark hyung lama banget, kan Adek udah laper", Jisung ikut berbicara.
"Untung tadi udah nyobain semangkanya dua buah, jadi seger aja sih.. manis banget", ini gantian Chenle.
"WHAT?! YOU ALREADY EAT MY PRECIOUS WATERMELON?!"
"Markie, shut up.", tegur Bunda.
"Sissyyyyy..", Mark mencoba mengadu pada Bunda atas ucapan Chenle dengan tatapan so(k) imutnya. Bunda hanya balas menatapnya malas.
"Udah? Yuk, makan", seru Ayah.
Akhirnya mereka makan. Anak anak tidak ada yang berbicara, ya karena memang mereka selalu diam kalo sedang makan. Lapar, guys.
Sesekali memang ada obrolan dan bercandanya sih, tapi ya lebih banyak fokus makannya."Jadi, Mas sama Abang kenapa?", Ayah Jaehyun tiba tiba berucap.
Jeno dan Haechan masih diam. Yang lainnya jadi takut sendiri lihatnya, apalagi melihat Jeno yang jarang marah.
"Kok diem?", kata Mark yang ikutan jadi mode serius. Awas itu semangka ntar habis sama bocah bocah loh kalo terlalu serius.
"Abang yang salah, Yah", Jeno akhirnya bersuara.
"Abang rusakin sepeda Mas"
"Kok jadi Abang?! Salah bocah tadi yang gak bisa nyepeda bener jadi Abang malah nabrak trotoar !!", Haechan akhirnya juga bersuara.
---
Huaaaa.. bagaimana ini, yorobun?? Mas Jeno sama Abang Haechan mulai asdfghjkl:(
Btw, Mark hyung gemes banget, yak.. 😑😑
Anyway.. happy birthday to our Doyoung !! 💚💚
Collaboration with sativaoryza804
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bunda
FanfictionBunda punya anak 6, cowok semua. Ganteng banget lagi, tapi tengil nya buat bunda pusing. Tiap hari berantem mulu, emang dasarnya mereka suka buat rumah jadi rame. Collaboration with @sativaoryza804