Dont forget vote and coment for support me writer. Thank you.
Happy reading!======
Setelah pertandingan terakhir itu, Fauzan geram bukan main kepada Kevin. Ingin sekali dia menonjok wajah polos nan aslinya licik itu. Walau ikut geram, Rei masih menahan emosi juga Fauzan untuk membuat keributan.
Kelas A dan kelas B mengatakan kepada para guru mengenai hal ini. Namun, kelas C tidak mengakui perbuatannya sehingga persoalan itu tidak digubris karena tidak adanya bukti yang kuat mengenai itu.
Setelah, diperbincangkan antara para guru, mengingat perlombaan ini butuh satu kelas pemenang, maka disepakati permainan lomba tambahan.
Bu guru menjelaskan perlombaannya butuh 2 orang perwakilan dari 6 perwakilan tiap kelas. Permainan ini terinspirasi dari permainan akhir yang biasanya pada acara Banteng Takeshi. Ya, itu adalah dimana permainan menggunakan pistol air juga target kertas yang diusahakan agar tidak ditembak lawan dengan menaiki mobil.
Perbedaannya adalah tidak adanya mobil dan dibuat seperti permainan ala-ala polisi. Jadi, ada tim yang terdiri dari dua orang untuk bekerjasama. Sebelah tangan mereka diikat dengan tali seakan terlihat seperti terborgol. Kemudian, satu orang memeang pistol air, satunya lagi dipasangai helm yang dilekatkan kertas berbentuk segi empat. Bila kertas itu terkena air, maka kertas itu akan hancur dan kaca helm akan bersih. Tim yang membersihkan kertas putih itu dengan pistol airlah yang menang.
Dengan kata lain, satu orang bertugas menyerang dengan pistol air, sedangkan yang lain berusaja menghindar sembari tidak boleh berjarak terlalu jauh dari sang penyerang.
Setelah selesai persiapan, tiap kelompok berkumpul untuk mendiskusikan perwakilan mereka. Rei yang ingin berkompromi untuk menjatuhkan kelas C yang curang pun tidak menerima kelas A.
"Maaf, cuma satu kelas yang akan menjadi pemenang!" tegas Fauzan. Kemudian tim kelas B menjauh untuk berdiskusi dengan kelas A.
Dengan memegang rambutnya yang cukup panjang hingga menutup telinganya, Kevin menyentuh dengan seksama telinganya. Bukannya diskusi, malah kelas C langsung menyerahkan semuanya pada Kevin juga Hadi yang sudah standby bersiap untuk bertempur.
Pada kelas A, spontan dengan tegas Baron mengatakan, "Biar aku dan Rei yang maju. Melihat kelas C, sepertinya tidak ada yang lebih cocok dari kami!"
Semua mengangguk setuju setelah melihat tubuh Kevin yang paling tinggi dari anak-anak lainnya. Sedangkan, Hadi seperti lebih pendek dari Kevin sedikit, cuman dengan tubuh sedikit berisi atau agak gemukan.
"Kau yakin Baron? Tadi aku membuat kesalahan karena gak nerapin saran kamu."
Baron menjawab pertanyaan Rei, "Iya, kau harus bertanggung jawab. Jika kau buat kesalahan lagi. Aku tonjok kau!"
"O--oke, Baron."
Anak-anak lain selain Rei pun ikut menyetujui keputusan Baron tersebut. Semua malah masih heran dengan perubahan karakter Baron yang baru ini.
Sementara itu, di kelas B, dengan perwakilan Fauzan dan Romi, serta sang ahli siasat Aldi juga sudah siap bertarung. 6 orang sudah berada di lapangan sekolah.
Setelah peluit berbunyi, dengan kecepatan tinggi, Fauzan berlari menyerang kelas C. Kevin memasang ancang-ancang bersiap menyambut serangan dari Fauzan. Sementara itu, Hadi bersembunyi membelakangi Kevin dan Romi ngosngosan mengimbangi kecepatan lari Fauzan.
Fauzan membenturkan tubuhnya pada Kevin, kemudian mengarahkan pistolnya dengan mengincar target yang dibelakang Kevin sesuai rencana. Sebelum sempat melakukan itu, Kevin mencengkram tangan Fauzan, lalu dengan cepat menariknya sampai tangan yang satunya lagi bebas menembaki kertas pada helm yang digunakan Romi.
Kelas B langsung dikalahkan begitu saja. Entah bagaimana, Kevin seperti sudah mengetahui rencana dari kelas B hingga mengcounternya dengan aksi serupa dengan lebih baik lagi. Aldi, Fauzan, juga kelas B lainnya bungkam menerima kekalahan itu.
Sekarang, tersisa kelas A yang berhadapan dengan kelas C. Untuk pertama kalinya, Baron gemetar kebingungan setelah melihat aksi dari kelas C yang menaklukkan kelas B begitu saja.
Menyadari kelas A kebingungan, kelas C malah mendekat mengejar kelas A. "Baron, pegang kedua tangannya!"
"Baik," ucapnya kepada Rei. Entah kenapa, Baron malah tidak protes karena sudah diperintah oleh orang lain. Mungkin Baron yang sekarang benar-benar sudah jadi orang baik karena pengaruh kegiatan positif sebelumnya.
Ketika sudah dihadapannya, Kevin seakan menyerahkan tangannya kepada Baron. Seakan-akan dia benar-benar mendengar bisikan Rei barusan kepada Baron.
Baron dengan cepat memegang erat tangan Kevin dengan pistol masing-masing di tangan mereka. Dengan senyum sinis, Kevin bertanya, "Lalu apa? Mau adu kekuatan?" Logatnya benar-benar mengesalkan.
Walau dia licik, tapi Kevin juga anak yang cukup kuat. Buktinya saja saat tarik tambang juga dirinya tidak merasa kesakitan ketika Baron menguatkan cengkramannya ini.
Tiba-tiba, dua tangan dari kolong Baron, juga memegangi Kevin. "Sekarang, lepaskan, Baron!"
Sontak, Baron melepaskan walau sedikit keraguan di hatinya. Setelah dilepaskan, Rei menarik tangan Kevin ke bawah hingga dia terkejut membuatnya menunduk oleh tarikan tiba-tiba itu.
"Serang!" sorak Rei.
Baron yang paham maksudnya, langsung mengincar target di helmnya Hadi. Karena mereka berdua terikat, Kevin yang menunduk juga membuat Hadi rebah ke belakangnya ke arah Kevin. Hingga, Baron jadi lebih mudah menembaki dengan pistol air target pada helm Hadi.
Dengan sorak meriah, lomba ini dimenangkan oleh kelas A, yaitu kelasnya Rei, Baron, dan kawan-kawan.
Kevin yang kesal melempar keluar headset yang tertutup oleh rambutnya berkata, "Sial, benda ini tidak berguna!"
Bu Desi melihat hal itu kemudian mengadili kecurangan yang telah dilakukan oleh Kevin dari kelas C. Diketahui bahwa Kevin adalah anak tajir yang orang tuanya bekerja pada perusahaan teknologi IT dengan jabatan yang cukup penting walau bukan pimpinan.
Kecurangan itu membuat dirinya mendapat bintang merah atau pengurangan poin juga terkuak kecurangan pada permainan cerdas cermat dan lari estafet juga.
Sehingga, peringkat pertama dengan perolehan bintang poin tertinggi. Kedua, Aldi. Ketiga adalah orang yang kedudukan poin bintangnya ke empat yaitu Tara. Peringkat dua dan tiga juga dapat medali dan hadiah sesuai peringkatnya masing-masing.
Sementara itu, Zifan yang peringkat ke empat meneteskan air mata karena kalah dari Rei dan Tara yang telah ia rendahkan sebelumnya. Di sisi lain, Hadi tersenyum melihat peringkatnya pada nomor 5 yang terpajang karena pada dasarnya Hadi tidak tahu juga dengan kecurangan yang telah dilakukan rekannya yaitu Kevin.
Sementara di depan, ketiga juara berfoto dengan medali dan hadiahnya bersama dengan orang tua atau walinya di saat terakhir sekolah ketika akan pulang.
Besok adalah jalan-jalan bersama orang tua atau wali ke kolam renang alami yang dingin di dekat gunung.
======
Next ending! ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Friend | [Selesai]
General FictionDi rumah, Rei telah diajari untuk disiplin dalam hal kebersihan. Dengan umurnya yang baru empat setengah tahun, ia sudah bisa menyapu dan merapikan tempat tidurnya sendiri. Fazal, adiknya Rei, sering bertengkar dengan Rei di rumah. Rei sungguh jenu...