#09| Warna untuk Menang (2)

31 16 36
                                    

Hallo gaes. Kembali lagi bersama saya yang masih sendiri dan amatir sekali..

Sungguh saya berharap kalian sehat-sehat selalu dan tidak sungkan mengikuti protocol kesehatan untuk kebaikan bersama di tengah COVID 19 ini ya gaes...

Happy reading...!

Pertarungan Rei dengan Tara sudah berjalan beberapa beberapa menit. Rei telah mewarnai setengah gambar.

Rei menoleh ke arah Tara.

"Sepertinya Tara benar-benar suka menggambar dan mewarnai. Dia terlihat sungguh menikmati mewarnainya," batin Rei.

Pandangan Rei lanjut ke gambar yang diwarnai Tara. Terlihat gambar yang dihiasi sangat cantik seperti orang yang mewarnainya, menurut Rei.

"Menakjubkan ...." lanjut batin Rei.

Ini adalah lomba kecepatan dalam pengumpulan. Tidak masalah jika Rei kalah dalam keindahan gambarnya, pada akhirnya, Tara akan bermain bersama dengan Rei nanti pas jam istirahat.

Rei menjadi begitu percaya diri akan menang cepat dari Tara setelah melihat gambar milik Tara diwarnai baru seperempat dari keseluruhan.

Sementara itu, Rei juga penasaran akan suara Baron yang belum juga mengeluarkan apa pun yang menjadi pusat keributan.

Ketika Rei melihatnya, Baron begitu fokus dengan mewarnai yang dilakukanya, seperti seniman yang sudah sangat menikmati goresan warna pada lukisannya.

Melihat Baron yang begitu, mengingatkan Rei pada film, dimana chef yang sedang menata rapi masakan yang akan dihidangkannya.

Lalu, Rei beralih kembali pada gambar pada bukunya dan lanjut mewarnainya.

Saat mewarnai warna laut, Rei segera mengambil krayon berwarna biru.

TING

"Eh, maaf," ucap Tara. Tangan Rei berbentur dengan Tara.

"Eh, gak, gak papa. Kamu pake dulu deh. Aku pake kuning dulu untuk mataharinya. "

"O-oke deh, Rei."

"I-iya, oke Tara."

Saat bersentuhan dengan Tara, ada rasa yang begitu hangat terasa oleh Rei. Mungkin untuk pertama kalinya Rei bersentuhan dengan anak perempuan selain keluarganya.

Pipi Tara dan Rei sama-sama memerah, setelah kejadian itu. Terasa suasana canggung seperti pertama kali bertemu, dengan cita rasa yang lebih manis, disaat itu.

_________________

Beberapa saat telah berlalu. Berdiri seorang anak yang dengan gagahnya maju ke depan untuk mengumpulkan pertama kalinya.

Ketika gambar tersebut akan sampai ke meja bu guru, berlari seorang anak yang bertubuh besar dengan sedikit mengeluarkan suara ngos-ngosannya.

Seketika itu, ia sampai di depan dan sedikit mendorong Rei yang sedang berjalan gagah tadi. Baron berhasil menggagalkan Rei untuk mengumpulkan pertama.

Jadiny, Rei mendapat nomor urut kedua dalam mengumpulkan gambar yang diwarnai tadi.

Terlihat oleh Rei gambar Baron yang banyak keluar garis warnanya. Walau begitu, Rei juga banyak keluar garis, namun tidak separah milik orang yang menyalipnya ini.

Ketika berbalik, Rei agak merasa kesakitan. Ternyata, Baron menginjak kaki Rei dan tersenyum sinis,"Heh, Aku yang pertama."

Rei bersikap sabar dan segera mengumpulkan buku gambar yang telah dia warnai tadi.

Sweet Friend | [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang