SEE THE FUTURE WORLD OF SHINOBI [END]

Bagian 29

Naruto milik Masashi Kishimoto

Putri cuma pinjem charanya aja hehe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Semua menatap takjub ke layar padahal beberapa menit yang lalu mereka masih tertunduk sedih karena melihat desa Konoha hancur akibat ulah Pain.

"Itu Naruto kan dattebane" seru Kushina berbinar diangguki oleh Minato.

"Sugoii, Naruto di masa depan itu terlihat sangat kuat" ujar Jiraiya "bahkan dia bersama ketiga Gama itu" gumamnya

"Calon hokage masa depan" gumam Hashirama

"Hn, kau lumayan juga dobe" ucap Sasuke menatap Naruto "Aku pasti tidak akan kalah" serunya.

"Hehe.. lihat aku sangat keren di masa depan itu dattebayo" ucap Naruto bangga pada dirinya sendiri.

"Jidat, apa-apaan itu masa kau hanya berteriak saja" keluh Ino

"Ck, aku tidak hanya berteriak saja Ino-pig, apa kau tak lihat desa hancur lebur siapa yang tidak terkejut melihat itu" Sakura menatap tajam Ino "Coba saja kau ada di posisiku kau pasti merasa tertekan juga" lanjutnya sambil melipat kedua tangan merasa kesal.

Ino merenungi ucapan Sakura "Kau benar juga.. kalau aku disana mungkin saja aku sudah gila" gumamnya. "Tapi dimana diriku apa aku selamat, semoga aku selamat, tapi.. Shizune-san itu apa dia tak bisa selamat" gumamnya.

"Tapi apa yang terjadi dengan warga lainnya dan para Shinobi apa mereka juga selamat?" Tanya Tenten "dan sebenarnya dimana kami tim Guy kenapa sepanjang tayangan kami tak terlihat, apa sedang menjalankan sebuah misi?" Tenten bertanya berturut-turut.

"Ya kalian menjalankan misi" jawab Rikudou Sennin membuat Tenten terkejut karena tiba-tiba pertanyaannya dijawab langsung oleh Rikudou Sennin.

"Berarti kita masih hidp Lee" seru Guy semangat.

"Ya Guy-sensei, yosh mungkinkah kita akan datang juga nanti dan bertarung dengan Pain itu" ucap Lee membara

"Mungkin saja muridku"

"Rikudou-sama bisakah kami melihat apa yang terjadi selanjutnya?" tanya Shikaku

"Tentu saja, kita lanjutkan"jawab Rikudou Sennin.

_________________00______________________

Layar menyala kembali dan menampilkan

Mendengar suara seseorang yang mengatakan nama Jinchuuriki yang dicari telah kembali membuat Pain melayang turun dan menuju lokasi suara itu yang masih dikelilingi asap dan debu yang bertebaran.

Naruto yang melihat sekitar merasa kebingungan "Dimana kita berada dattebayo?" Karena pandangannya tertutup asap dan debu membuatnya tak tahu kalau dia sudah berada di Konoha. "Dimana musuhnya?" Gamabunta bertanya tiba-tiba Shima muncul. "Apa yang terjadi Ma?" Fukasaku mencoba bertanya pada istrinya. "Kenapa kau tidak men-summon kami langsung ke konoha" lanjutnya. "Ini adalah Konoha!" Shima berkata datar. Naruto sontak terkejut. "Hah? Apa maksudmu, Nenek Shima?" Gamabunta semakin tak mengerti. Shima lalu berbalik "Coba perhatikan sekitar" Lantas Naruto, Fukasaku dan ketiga katak itu memperhatikan sekitar mereka, sedikit demi sedikit debu dan asap itu mulai memudar dan terlihat dari kejauhan bukit patung para Hokage. "I-ini tidak mungkin" seru Gamabunta kaget. "Sudah jelas siapa yang melakukan ini, perasaanku sama seperti saat diriku bertarung bersama Jiraiya" Naruto membelalakan matanya yang sudah dalam mode sage.