Ini book sebenernya udah penuh, dan gw ga bisa update chapter disini lagi. Tapi, ada satu topik yang bener-bener pengen gw angkat dan bahas disini. Karena book 2 (cover kuning) masih sepi, dan gw pengennya banyak yang baca topik ini, gw sampe hapus beberapa chapter lain dari book ini (nanti gantinya gw post di book cover kuning) :")
Tolong ya, kalau sempat baca sampe habis. Gw prihatin banget sama beberapa anime bagus, yang di cap jelek bahkan nyeleneh sama orang awam / animers newbie karena fandomnya sangat bobrok. Dan imbasnya, anime bagus itu jadi kehilangan popularitasnya. Ini tu sama kaya kalian nyelupin berlian ke kubangan lumpur, dan itu tentunya sangat merugikan pihak produser.
Gw tau, kayanya mustahil buat mengubah suatu Fandom yang udah terlanjur bobrok buat jadi lebih baik. Gw juga ga berharap kalau orang lain bisa setuju sama pemikiran gw, karena menurut gw dibandingkan mengharapkan perubahan orang lain, mendingan gw dulu yang berubah. Kalau liat sesuatu yang menyimpang di Fandom, dari pada ngewar sama si 'oknum perusuh', gw lebih milih buat kasih penjelasan ke orang-orang kalau ga semua yang diomongin si oknum itu bener, biar ga terjadi salah paham dan ga makin banyak newbie tersesat. Tapi, siapa tau aja kan nanti, ada segelintir orang yang mau berubah bareng gw setelah baca dumelan gw dibawah.
Hal pertama yang mau gw bahas itu masalah shipper. Hal sederhana yang sering menimbulkan war, bahkan sampai menurunkan kepopuleritasan suatu anime.
Kalian tau Naruto? Bahkan sampai anime dan manganya tamat, fandom Naruto masih dipenuhi war antara para shipper. Ada yang masih kukuh SasuHina lah, Narusaku lah, bahkan SasuNaru. Well, kalian mau ngeship siapa aja itu terserah. Mau straight couple boleh, mau yang LGBT juga boleh. Tapi jangan sampai kalian menentang canon yang sudah ditentukan oleh author. Banyak banget aku lihat yang ngatain Masashi Kishimoto cuma karena Naruto gak berakhir sama Sakura. Sampai bilang ceritanya aneh, cuma karena ship yang mereka dukung ga berlayar. Akhirnya orang yang belum pernah nonton Naruto, dan cuma baca komen orang di fandom jadi mikir kalau cerita Naruto emang aneh, jelek, dan ga jadi nonton. Wtf? Apa kalian ga mikirin perasaannya om Kishimoto yang sudah bekerja keras bagai kuda? Mending ya kalau orang-orang ga suka sama Naruto emang murni karena ceritanya ga sesuai sama selera mereka, atau mereka memutuskan gak suka setelah melihat langsung dan meninjau banyak aspek. Lha kalau orang-orang ga mau liat duluan cuma karena masalah sepele kek shipper gitu apa ga nyesek?
Seremnya lagi, makin hari shipper di fandom makin ga jelas dan suka salah tempat.
Bukan cuma Naruto aja yang jadi korban fans tukang ngeship. Contoh lain yang sangat parah bisa kalian liat di Fandom anime Boku no Hero Academia, Vanitas no Carte, dan anime-anime genre sport semacam Kurobas atau Haikyuu.
Semua anime yang disebut diatas adalah anime straight dengan genre yang aman, dan cerita yang sangat menarik. Tapi gatau kenapa, belakangan ini banyak newbie yang bilang, "aku takut nonton anime itu" pas gw kasih romendasi. Alasannya, karena mereka ngira itu anime LGBT. Seperti yang kalian ketahui, anime genre sport memang rawan disalah pahami karena sebagian besar karakternya itu sesama jenis, di fandom sport juga ga sedikit fujoshi / fudanshi yang secara terang-terangan ngeship BL / GL. Sekali lagi, ga masalah kalau kalian mau ngeship LGBT, tapi tolong kalau ada yang salah paham dan nanya "ini LGBT ya?" Kalian jawab dengan jujur, jelasin kalau sebenernya itu anime straight dan kalian cuma lagi berfantasi. Karena ada sebagian orang yang kurang nyaman dengan genre itu, sayang banget kan kalau suatu anime gak jadi dapet penonton baru karena dikira mengandung unsur tertentu, padahal kenyataannya enggak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime Lovers Zone
Non-FictionHighest rank 2 in Nonfiction / 19 Desember 2017. 4 in Nonfiction / 20 Januari 2018. Thanks dukungannya minna-san!!!! ? Ini cuma tulisan absurd yang kami buat saat ada waktu luang. Semua isinya tentang anime. Kadang kami ngereview anime recomended, b...