Gizha menuruni tangga dengan langkah pelan. Di ruang tengah ada kedua orang tuanya bersama Geo yang sedang menonton salah satu acara talk show di Tv
"Abang, antarin ke supermarket" Pinta Gizha yang sudah duduk disamping Bundanya
"Udah malem sayang" Ujar Bunda sambil mengelus kepala Gizha
"Keperluan Gizha banyak yang habis. Mau camilan juga"
"Besok aja. Gue mager" Kata Geo yang masih berfokus pada tontonan di depannya
"Mau sekarang. Ayah lihat abang, masa temenin ade bentar doang gak mau" Aduh Gizha pada Ayahnya
Pria paru baya itu tersenyum menetap adik gadisnya
"Abang antarin" titah Ayah mutlak.
Geo mendengus kesal, mana bisa ia melawan perintah bos besarnya.
Gizha tersenyum lebar"Ngaduh muluh bisanya" cibir Geo
"Kalau gak mau antarin ya udah, gue pergi sendiri" cerca
"Abang sana antarin adeknya" Ujar Bunda
"Emang gak bisa besok?" Tanya Geo. Dengan ogah-ogahan ia mulai beranjak merapikan bajunya
"Sekarang ih" sungut Gizha
"Sana antarin. Jangan banyak alasan Abang" potong Ayah tegas
Geo berdecak kesal namun tetap saja ia mengindahkan permintaan sang adik
"Tunggu di mobil gue ambil jaket dulu"
Gizha tersenyum senang. Lalu berpamitan pada kedua orang tuanya dan pergi menunggu Abangnya di mobil
Diperjalanan tidak ada obrolan berarti, keduanya tampak asik mengikuti alunan musik yang di putar
"Temenin ke dalam ya, jangan tunggu di mobil" Pinta Gizha
Geo hanya bergumam menjawab permintaan adiknya
Sesampainya di supermarket Geo menemani adiknya berbelanja dengan mendorong troli, sedangkan Gizha memilih barang apa saja yang hendak di beli
"Jangan kebanyakan makan micin, katanya mau jadi dokter" protes Geo saat Gizha mengambil camilan yang mengandung banyak micin
"Jadi dokternya masih nanti"
"Seenggaknya kurangin makan micin" kesal Geo
"Abang bisa diam gak sih. Kebanyakan protes tapi nanti juga ikutan makan" Cerca Gizha
Ia kembali mengambil camilan yang ia suka tanpa memperdulikan omelan abangnya disamping
"Cari parfum dulu, parfum gue habis"
Gizha mengikuti Abangnya yang mencari parfum. Ia berjalan dibelakang dengan memperhatikan macam-macam parfum khusus pria, namun tak sengaja ia menangkap sosok yang sangat dikenalinya sedang bersama seorang gadis yang belum lama ini selalu mengusiknya
Tak jauh dari mereka, ia melihat Mario dan Thalia yang juga sedang berbelanja dengan Thalia yang menggandeng tangan Mario. Gizha terkekeh miris dalam hatinya. Apa hubungan Thalia dan Mario sudah sejauh ini
Saat ia akan berbalik kearah Abangnya suara yang paling ia hindari masuk kependengarannya
"Gizha, lagi belanja juga? sama siapa kesini?" Sapa Thalia dengan nada yang terkesan dibuat-buat
Gizha berbalik menatap kearah dua orang itu.
Mario langsung melepaskan tangan Thalia saat Gizha menatap gandengan tangan mereka, lebih tepatnya Thalia yang menggengam tangan Mario
KAMU SEDANG MEMBACA
Prolog Untuk Gizha
Teen FictionPersahabatan antar lawan jenis, jarang yang berhasil tanpa melibatkan perasaan. Sudah biasa untuk hal tersebut, apalagi dikalangan remaja Mario dan Gizha sama halnya remaja lain, bersahabat, saling mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun, must...