Gizha berjalan di koridor bersama Devita. Keduanya mengobrol kecil seraya menuju lapangan. Karena Jam kosong dikelas mereka akhirnya mereka berdua memilih ke lapangan, katanya Gizha ingin bermain basket. Gizha memang jago basket namun ia tidak masuk dalam team basket sekolah. Katanya tidak minat dan mageran
"Lagi mendung, bentar lagi hujan. Udah ah, balik kekelas aja" Keluh Devita
Gizha mendengus pelan, tetap melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Devita yang menggerutu dibelakangnya
"Lo kalau mau balik ya udah balik aja. Gue gabut di kelas"
"Males. Temenin lo aja"
Gizha hanya bergumam malas.
Devita memilih duduk ditribun menonton sahabatnya yang sedang mendrible bola basket, sesekali memasukkannya ke ring.Beberapa siswa yang juga sedang ada jam kosong, tampak menonton kegiatan Gizha dari koridor. Permainan gadis itu memang bagus
"Itu teman lo?"
Suara itu mengejutkan Devita. Ia lantas melihat ke sumber suara
Seorang pria yang sangat tampan. Devita menelan salivanya susah payah karena gugup. Astaga ia tak pernah melihat pria setampan ini. Bahkan Mario yang paling tampan menurutnya pun masih kalah dibanding pria ini, apalagi ia berlesung pipi. Manis
"Gue tau gue ganteng, tapi gue gak tertarik sama lo"
"A,,apaan sih ! Lo siapa" Tanya Devita
"Gue... calon pacar teman lo itu" Ujar Pria itu sambil menunjuk ke ada Gizha dengan dagunya
Devita mengikuti arah pandang pria itu, lalu matanya membola ?
Gizha tidak pernah berdekatan dengan cowok lain selain ketiga sahabatnya yang sedang mabar dikelas."Jangan ngadi-ngadi. Mana mau Gizha sama lo"
"Oh namanya Gizha" ujar pria itu sambil tersenyum
"Lo siapa sih. Katanya calon pacar, namanya aja baru tau"
"Kenalin gue, Bima Arya. Anak baru kelas XI IPS 1 dan juga calon masa depan teman lo" Ujar Bima megulurkan tangannya di depan Devita
Devita menerima uluran tangan itu. Namun masih dengan wajah cengonya. Pria ini tampan namun tingkat percaya dirinya sudah level akut. Mana mau Gizha dengan orang modelan begini..apalagi penampilan badboy dan tampang yang sudah pasti masuk dalam kategori Playboy.
"Devita Ananda, panggil aja Devita. XI IPA 1"
"Kalau teman lo. Nama lengkapnya siapa?"
"Tanya aja sendiri. Katanya calon pacar" cibir Devita
Bima terkekeh pelan, benar juga.
Mereka berdua kembali fokus ke lapangan tampak seorang gadis berjalan mendekati Gizha yang sedang mendrible bola. Ia mendekat lalu
Byuuurrr
Seragam Gizha yang tadinya putih sekarang tampak berwarna merah.
"Brengsek" umpat Devita lalu berlari menuruni tribun mendekat ke Gizha
Gizha, gadis itu memejamkan matanya kuat. Sungguh ia tidak ingin mencari masalah dengan siapapun.
Sedangkan sang pelaku, Thalia tampak tersenyum senang
"Duhh kasian. Seragamnya kotor. Sorry sengaja tadi" Ucap Thalia meremehkan
Gizha memandangnya lekat. Demi apapun ia ingin menghabisi gadis ini.
"Apa-apaan sih lo. Suka banget cari masalah" Ujar Devita yang kini sudah berdiri di depan Thalia menunjuk gadis itu dengan telunjuknya
"Gue sengaja tadi. Jangan sewot teman lo aja gak sewot"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prolog Untuk Gizha
Teen FictionPersahabatan antar lawan jenis, jarang yang berhasil tanpa melibatkan perasaan. Sudah biasa untuk hal tersebut, apalagi dikalangan remaja Mario dan Gizha sama halnya remaja lain, bersahabat, saling mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun, must...