●●●●●

452 74 18
                                    

"Sus bentar ini jasad yang kecelakaan barusan?" Tanya Haruto sama perawat yang tengah membawa seorang pasien.

"Iya mas dia mati di tempat" jawab sang suster.

Haruto lemes langsung lututnya nyentuh lantai rumah sakit.

"Maafin gue Doy!" Haruto nangis mukulin lantai rumah sakit.

Yoshi, Asahi dan Mashiho baru dateng dia antara kasihan dan malu lihat Haruto mewek mukulin lantai rumah sakit.

"Lo kenapa?" Yoshi udah di samping Haruto.

"Doyoung bang! Dia... hiks... dia meninggal" Haruto nangis lagi.

Yoshi bengong gak tahu harus apa karena dia juga ngerasa terpukul.

Mashiho ngerasa bersalah kalau aja dia gak buru buru nembak Doyoung mungkin Haruto gak akan sehancur ini.

Asahi malah celingak celinguk rasanya dia gak percaya kalau Doyoung udah meninggal.

"Lah itu Doyoung! Dia gak mati" Asahi nunjuk seseorang yang lagi jalan pincang.

Haruto langsung berdiri kemudian berlari menghampiri Doyoung yang gak sadar kalau Haruto lagi lari ke arahnya.

"KIM DOYOUNG!!!" Suara menggelegar yang sangat Doyoung kenal.

'Grep' Doyoung hampir jengkang saat seseorang tiba tiba memeluknya.

"Gue minta maaf Doy! Gue minta maaf!" Haruto meluk Doyoung erat.

Doyoung mukulin punggung Haruto "lepas! Gue pengap goblok!"

Haruto lepasin pelukannya menatap Doyoung dengan sisa air matanya.

"Lo kenapa nangis?" Tanya Doyoung.

"Tadi ada mayat di bawa suster di kiranya mayat lo Doy" ini Asahi yang jawab entah sejak kapan ada disitu.

"Lo gak apa apa Doy?" Ini Yoshi.

"Cuma luka kecil lagian cuma keserepet bukan kelindes" sahut Doyoung sedikit meringis.

Mashiho kok nyesek ya dia akhirnya memilih buat pergi ajalah.

Pandangan Haruto dan Doyoung bertemu kemudian Doyoung terkekeh.

"Kenapa ketawa? Seneng lihat gue mewek? Gue khawatir sama lo tahu!" Haruto manyun.

"Gue malu banget! Lo dari rumah kek gini?" Doyoung natap Haruto dari atas sampai bawah.

Haruto natap dirinya sendiri.

"Gu-gue tadi panik" Haruto baru ngeuh dia cuma pake boxer, kaos oblong plus gak pake sendal.

"Ayo pulang!" Haruto gendong Doyoung ala bride style.

Doyoung membelalakan matanya sambil terus meronta minta di turunin.

"Daritadi kita disini gak kelihatan ya?" Yoshi nepuk pundak Asahi.

"Kita makhluk tak kasat mata" sahut Asahi lalu pulang bareng Yoshi.















"Motor lo gimana?" Tanya Doyoung setelah mereka dalam taxi.

"Nanti gue nelfon Junghwan buat bawa kunci serepnya ada sama dia" sahut Haruto.

Doyoung cuma senyum.

Lima belas menit akhirnya mereka nyampe rumah Doyoung. Kebetulan ortu Doyoung lagi ke luar kota.

"Lo kok bisa keserepet sih?" Tanya Haruto setelah membaringkan tubuh Doyoung di kasur.

"Namanya juga celaka  mana ada yang tahu" sahut Doyoung.

Haruto cuma diem.

"Doy" Haruto canggung.

"Hm"

"Selamat ya"

"Gue celaka lo ucapin selamat!" Doyoung sewot dong.

"Bu-bukan itu. Selamat atas jadiannya lo sama bang Mashi"

Doyoung malah terkekeh.

"Apa yang lucu?"

"Yang jadian sama bang Mashi tuh siapa?"

"Lo kan?"

Doyoung menggeleng "gue suka sama orang lain"

Deg!

Jantung Haruto rasanya berhenti berdetak.

"Pupus lagi harapan gue" bathin Haruto.

"Siapapun orangnya gue dukung lo Doy" Haruto tersenyum.

Doyoung juga senyum paksa.

"Btw orangnya siapa? Gue kenal gak?" Tanya Haruto.

"Kenal. Bahkan lo kenal banget"

Haruto loading "antara bang Yoshi dan bang Asahi berarti" bathin Haruto.

"Jengwoo atau Junghwan?"

Doyoung menghela nafas dia memposisikan tubuhnya duduk.

Haruto masih setia duduk di pinggir ranjang Doyoung cuma natap bingung.

Doyoung narik kerah baju Haruto kemudian mengecup bibir Haruto sekilas.

"Sana lo pulang!" Usir Doyoung.

Haruto senyum megangin bibirnya sendiri.

'Bruk' Haruto dorong bahu Doyoung ampe tubuh Doyoung terlentang.

Haruto smirk mengungkung tubuh kecil Doyoung.

"Sana lo pulang!" Doyoung dorong dada Haruto yang makin rubuh ke bawah.

"Orang yang lo suka itu gue?"

Doyoung cuma diem.

"Kalau diem berarti iya"

"Gue bilang lo pula..mmpphh

Haruto nyosor segera sebelum di usir kesekian kalinya oleh Doyoung.

Mata mereka bertemu setelah kecupan itu berakhir.

"Maaf Doy gue terlalu pengecut" bisik Doyoung tepat depan muka Doyoung.

Doyoung merinding merasakan deru nafas Haruto tepat di wajahnya.

"Kali ini gue mau jahat ke bang Mashi. Kalau lo gak jadian sama bang Mashi, lo mau jadian sama gue?"

Maaaaaaaaaaak tolong Doyoung dia lagi loading sekarang.

Doyoung ngangguk pelan menggigit vibie bawahnya malu.

Haruto menempelkan kembali bibirnya pada bibir Doyoung melumatnya dengan lembut.

"Maafin gue bang Mashi" bathin Haruto masih dalam posisi yang belum berubah.







































Maafin adekmu ya Mashi 😁

Pretty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang