Doyoung udah stay di halaman rumah nunggu Haruto datang iya jadi Haruto itu kek les privat ke Doyoung.
Tak lama kemudian Haruto datang.
"Lama amat sih lo!" Gerutu Doyoung natap Haruto kesal.
"Ya maap! Lo udah kangen ya?" Mulai deh jiwa pedenya muncul.
"Jangan geer lo daki kuda!" Kata Doyoung.
"Halah lo ngaku aja ka....
"Bacot lo! Cepetan mau belajar apa kagak!?" Doyoung noyor kepala Haruto.
"Iya iya ih marah marah mulu nanti lo cepet tua" kata Haruto menarik buku yang mau ia pelajari malam ini.
"Daripada lo umur masih bocah muka kek om om. Masih mending gue meski tua tapi bebi pes" celetuk Doyoung.
"Baby face bukan bebi pes" Haruto membenarkan.
"Suka suka gue!" Doyoung sinis.
Haruto cuma mendengus kesal lalu mulai belajar.
Doyoung udah hampir mampus ngajarin Haruto gak ngerti ngerti. Dia gak tahu harus jelasin pake metode apa emang ya dableg juga otaknya si Haruto.
"Udahlah anjir cape gue ngajarin lo!" Doyoung nyerah.
Haruto cuma menggedikan bahunya acuh.
"Gimana kalau besok ulangan lo nilainya nol? Kan sia sia banget gue ngajarin lo bangke!" Doyoung kesel bener bener kesel.
"Kalau nilai gue seratus lo mau ngabulin permintaan gue?" Nah lho Haruto emang lo fikir Doyoung jin gitu.
"Lo mintanya apa?" Tanya Doyoung.
"Nantilah gue mikir dulu kalau pas nilainya keluar" sahut Haruto.
Doyoung menghela nafas "iya oke gue turutin" final Doyoung males debat tanpa dia tahu nanti Haruto minta apaan semoga sih gak minta aneh aneh cem ibu hamil.
Ulangan di mulai Haruto santai aja seolah dia mudah mengerjakan semuanya.
Haruto serius mengerjakan dia sangat teliti tak ada satupun soal yang terlewat "gue harus bisa dapet seratus demi Doyoung" bathinnya seraya menuliskan jawaban pada soal ulangan.
Setelah semua soal Haruto jawab semua dia kumpulin tuh soal ulangan. Gurunya gak heran sih emang Haruto selalu selesai duluan bisa di bilang meski bocahnya agak liar tapi otaknya bersinar.
"Apa lo?" Doyoung natap jijik Haruto yang lagi senyum senyum ke arahnya.
"Nih" Haruto menyerahkan kertas ulangan pada Doyoung.
"Apaan nih?" Doyoung menerima kertas itu.
"Hasil ulangan gue" sahut Haruto.
Doyoung membulatkan matanya tak percaya Haruto dapat nilao seratus.
"Gak mungkin! Gue mau laporan ke ruang guru! Pasti lo nyontek!" Doyoung bangkit dari duduknya gila sih penghuni kantin pada lihatin mereka.
"Woy gue kagak nyontek!" seru Haruto ngejar Doyoung yang otw ke ruang guru.
Haruto ketinggalan jejas Doyoung udah masuk ke ruang guru.
"Anjir udah masuk! Bodo amat lah" kata Haruto balik badan otw kantin lagi.
"Bu ini hasil ulangan Haruto kan? Saya gak percaya dia dapat nilai seratus" celetuk Doyoung.
Bu Lisa menghela nafas "kenapa gak percaya?"
"Dia kan tengil bu masa dia dapat nilai bagus begini?" Ucap Doyoung.
"Jangan menilai orang dari sifat atau penampilannya Kim Doyoung. Haruto itu selalu dapat nilai bagus kok meski memang anaknya sedikit nakal dan malas belajar" penuturan bu Lisa bikin Doyoung terdiam.
"O-oh gitu ya" Doyoung agak malu anjim.
Bu lisa ngangguk ramah.
"Kalau gitu saya permisi bu!" Pamit Doyoung dan bu Lisa iyain
Haruto lagi ngumpul ganteng bareng kedua sohibnya Junghwan dan Jeongwoo.
Doyoung menghampiri mereka.
Haruto tersenyum "ada apa?"
'Plak' satu tamparan mendarat mulus pada pipi Haruto sampe Junghwan dan Jeongwoo meringis padahal Haruto yang di tampar.
"Maksud lo apa? Lo so so an minta di ajarin gue padahal lo udah bisa ngerjain soal soal ini!" Bentak Doyoung.
Haruto terdiam.
"Jawab!" Doyoung membentak Haruto lagi bahkan dia gak peduli meski mereka lagi di kantin.
Haruto menarik nafas dalam "gue minta di ajarin lo biar gue bisa lebih deket sama lo. Gue cape Doy berantem mulu sama lo"
"Lo yang ngeselin Haruto! Lo bikin gue marah mulu!" Kata Doyoung nahan air matanya. Jadi Doyoung tuh ngerasa di kerjain gitu ka pasal Haruto so so an minta les privat.
"Gue cuma mau melupakan perasaan gue ke lo cuma gue gak tahu caranya gimana. Lihat lo aja gue tuh deg degan Kim Doyoung tapi di sisi lain gue gak mau jauh dari lo" ucap Haruto dan kini seisi kantin sunyi mereka kaya lagi lihat drakor secara laip.
"Gue suka sama lo. Ini serius" sambung Haruto.
Doyoung masih diem.
"Maaf gue bukan orang yang pandai mendekorasi kata kata indah tapi ucapan gue tulus dari hati. Gue mau jadi pacar lo itupun kalau lo berkenan. Gue sadar banget lo suka sama bang Sahi makanya gue berusaha ngusik lo biar akrab sama gue meski kesannya kita kaya musuh sering berantem dan adu bacot" Haruto memelankan suaranya lalu pergi seraya mengusap pipi bekas tamparan Doyoung.
Doyoung diem dia gak bisa ngomong apa apa.
"Haruto serius Doy. Dia sering banget curhat sama kita tentang perasaannya sama lo" kata Jeongwoo.
"Gue harap lo gak kecewain dia. Dia mendam rasa karena ngerasa gak enak sama abangnya plus dia merasa lo tuh perasaannya biasa aja ke dia" sambung Junghwan ikut nyusul Haruto barwng Jeongwoo.
Doyoung memandang telapak tangannya lalu mengepalkannya dia nyesel udah nampar Haruto depan orang banyak.
Emosi mulu sih kamu Doy hmmm
Tamat jangan?
Eeeeh belom juga jadian haha
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy
FanficKisah seorang Kim Doyoung yang memiliki wajah cantik dan manis sehingga menjadi rebutan kakel dan adkel.