Haruto udah seminggu menjauh terus dari Doyoung jujur sih kangen juga di gangguin Haruto dia tuh.
"Dor!" Haruto di kagetin seseorang.
"Kak Mashiho. Iih kaget tahu" ucap Doyoung mengelus dadanya sendiri.
Mashiho cuma nyengir seperti biasa.
"Kamu murung amat Doy kayanya udah beberapa hari. Kenapa?" Doyoung gak mungkin jawab jujur pada pertanyaan Mashiho.
"Lagi banyak tugas kak tiap hari numpuk stres akunya" Doyoung tersenyum tipis.
Mashiho cuma 'oh' doang.
"Kamu kenapa gak bilang siapa tahu aku bisa bantuin" ucap Mashiho berjalan bersama di koridor.
"Emang kak Mashi bisa?" Tanya Doyoung.
"Enggak tahu juga sih" Mashiho nyengir bikin Doyoung ketawa.
Mashiho cuma manyun ucul banget jadinya Doyoung makin ketawa.
"Gue gak bisa bikin lo ketawa kaya gitu Doy" bathin Haruto merhatiin Doyoung dan Mashiho dari jauh.
Haruto duduk di bangkunya dengan raut wajah yang murung.
"Napa lo?" Tanya Junghwan.
"Kepo lo!" Sahut Haruto natap malas pada sahabatnya itu.
"Udah gue bilang jujur aja sama Doyoung siapa tahu kan dia juga punya rasa yang sama kek lo" Jeongwoo duduk di meja Haruto.
Haruto cuma diem. Apa yang di ucapkan Jeongwoo ada benarnya juga.
"Kalau lo butuh bantuan kita siap bantu lo kok" Junghwan menepuk pundak Haruto dan Jeongwoo ngangguk iyain.
Haruto natap Junghwan dan Jeongwoo bergantian "gue mau dapetin Doyoung tanpa bantuan siapapun! Ngerti!" Haruto kalau udah sombong begini nih.
"Baiklah tuan muda" celetuk Jeongwoo.
"Jangan menyesal dengan keputusanmu itu anak muda" sambung Junghwan nyolek dagu Haruto.
Haruto menepis tangan Junghwan sementara Junghwan cuma ketawa diikuti Jeongwoo.
Haruto galau dia pengen ngajak Doyoung pulbar sekalian dia minta maaf soal sikapnya yang seolah menghindar dari Doyoung.
"Hampa juga gue gak bareng Doyoung sehari. Fiks gue kudu minta maaf" ucap Haruto ngomong sendiri di toilet.
Dengan segenap keberanian Haruto jalan ke kelas Doyoung mau ngajakin pulbar.
Langkah Haruto terhenti saat dia lihat Asahi depan kelas Doyoung mmm akhirnya Haruto ngumpet di balik tembok sekalian nguping.
"Kak Asahi! Tumen ke kelas aku?" Doyoung tersenyum.
"Ada tumpangan?" Tanya Asahi.
Doyoung menggeleng.
"Yuk bareng!" Asahi narik pergelangan tangan Doyoung jelaslah Doyoung kaget masalahnya selama hidup mengenal Asahi belum pernah ini manusia bersikap demikian padanya.
Haruto cuma menghela nafas "bang Asahi mulai maju ternyata" Haruto pergi lewat jalan belakang dia udah mutusin mau nyari ojek aja kalau ke halte nanti Asahi lewat boncengan bareng Doyoung bisa potek hati dia.
"Cerah tuh muka" sindir Yoshi saat Asahi baru pulang.
"Tumben pulang telat" Mashiho natap curiga pada adiknya tersebut.
Haruto ada disana tapi seolah gak ngeuh sama kepulangan Asahi.
Asahi cuma natap adik dan kakaknya bergantian tanpa ada niatan nyaut ucapan Yoshi ataupun Mashiho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy
FanficKisah seorang Kim Doyoung yang memiliki wajah cantik dan manis sehingga menjadi rebutan kakel dan adkel.