●●●●●

465 81 5
                                    

Asahi sepagi ini udah stay di halaman rumah Doyoung dengan motor gedenya hmm mau jemput ya pak haji haha.

"Gue gak salah lihat? Kak Asahi kan ya?" Doyoung nanya pada dirinya sendiri sambil memicingkan matanya takutnya salah lihat bisa jadi kan itu abang ojol. Eh masa iya abang ojol cakepnya kebangetan.

"Yuk!" Ajak Asahi setelah Doyoung di dekatnya.

"Kemana?" Tanya Doyoung.

Siapa yang gak kaget baru nyamperin maen yuk aja.

"Ke KUA" sahut Asahi.

Pertama kali Doyoung di bikin baper oleh seorang Asahi.

"Gue belum punya ktp" Doyoung malah bercanda.

"Gak usah pake ktp" kata Asahi.

"Terus pake apa?" Eh Doyoung masih godain.

"Pake hati gue" nah lho sumpeh lo Asahi ngegembel eh ngegombal.

Kok bisa ya Doyoung gak blushing sama sekali malahan dia nahan tawa gombalan Asahi cringe banget anjir.

"Udahlah kak lo jadi ajak gue nebeng gak?" Tanya Doyoung.

Asahi ngangguk lalu ngasih helm ke Doyoung.

Doyoung pake dong lalu nangkring manjah di jok belakang motor Asahi.

Mereka gak tahu ada sepasang mata lagi nonton.

"Aaarrggghh sial gue keduluan bang Sahi!" Haruto mukul pagar rumah orang dengan keras untung gak copot tuh pager dan beruntung juga itu rumah kosong jadi gak tiba tiba si penghuni rumah keluar terus teriak 'woy siapa itu'.

"Terima aja nasib lo" kata Mashiho berjalan mendahului Haruto.

Haruto cuma natap malas punggung abangnya itu.

Haruto mengambil ponsel di saku seragamnya lalu menelfon seseorang.

"Hallo bang! Jemput gue di halaman rumah kosong!" Ucap Haruto pada orang di seberang telfon oh ternyata bang ojek langganannya Haruto.

Tak lama kemudian bang ojek datang lalu membawa Haruto pergi ke alam baka eh ke sekolah.















"Cieeee tadi pagi jalan sama bang Sahi" Haruto duduk di atas meja Doyoung.

Doyoung menghela nafas kasar "gue naek motor gak jalan"

"Lo kalau cemburu bilang!" Celetuk Doyoung.

Haruto diam.

1
2
3
"Hahahaha" Haruto tertawa.

"Gue cemburu? Yang bener aja" Haruto megangin perutnya.

Doyoung nampak kecewa dan malu.

'Brak' Doyoung gebrak meja lalu keluar dari kelasnya.

"E-eh Doy! Lo mau kemana?" Teriakan Haruto di abaikan Doyoung.

"Dasar php! Huh Junghwan sama Jeongwoo pasti bohong bilang Haruto suka sama gue!" Doyoung misuh misuh sendiri di kebun pisang belakang sekolah sambil lempar batu kecil kecil ke kolam ikan milik sekolahnya juga.

Yoshi merhatiin sosok imut yang lagi duduk di atas batu besar dekat kolam.

Yoshi tersenyum lalu menghampiri sosok itu.

"Hy kasihan tuh batu nanti kena kepala ikannya" seseorang duduk di samping Doyoung.

Doyoung noleh "eh kak Yoshi" gugup dah di samperin cogan.

"Kenapa sih? Kok kakak perhatiin kaya lagi kesel" Yoshi menatap Doyoung dari samping.

Doyoung diem gak mungkin jawab kalau dia lagi kesel sama Haruto.

"Biasalah kak aku lagi banyak fikiran moodku lagi gak bagus" jawab Doyoung natap Yoshi sekilas.

"Kalau punya masalah cerita jangan di pendam nanti jadi jerawat" kata Yoshi mengacak rambut Doyoung gemas.

Doyoung senyum doang "masalahnya gak rumit rumit amat kok kak" kata Doyoung kemudian.

"Kamu gak mau cerita?" Tanya Yoshi.

Doyoung menggeleng.

"Yakin?" Yoshi kok kesannya kaya maksa.

"Yakin kak" sahut Doyoung.

Yoshi pasrah aja meski sebenernya dia pengen banget denger Doyoung curhat.











"Doy" Mashiho berjalan menghampiri Doyoung yang telah menghentikan langkahnya karena panggilannya.

"Mau pulang bareng gak?" Tawar Mashiho.

"Boleh kak" sahut Doyoung.

Mereka jalan beriringan menuju halte buat nyetop bis.

"Bis lama mending sama aku yuk!" Asahi tiba tiba datang setelah Mashiho dan Doyoyng tiba di halte.

Doyoung melirik Mashiho sejenak gak enak kan kalau harus nerima tawaran Asahi sementara yang ngajak pulbar Mashiho duluan.

"Lo kalau mau pulang, ya sana pulang aja" kata Mashiho menyimpan kedua tangannya pada saku celana.

"Oke" sahut Asahi lalu menancap gas motornya dengan cepat.

Keberuntungan lagi berpihak pada Mashiho bis pun datang dengan cepat mereka berdua naik bis tersebut.

"Ah gue sial lagi!" Gerutu Haruto setelah mengatur nafasnya karena berlari menuju halte guna pulang bareng Doyoung namun kenyataannya usaha dia gak ada hasil.

"Tadi pagi bang Sahi, pas siang bang Yoshi ehhh pas pulang sekolah bang Mashiho" Haruto berjalan menendang nendang udara. Gak bisa di pungkiri hatinya kesel plus dia menyesal kenapa pas di sekolah malah tertawa saat Doyoung mengatakan bahwa Haruto cemburu ckckck kan tinggal jawab 'iya gue cemburu' mungkin kejadiannya gak aka  kaya gini. Ah sudahlah nasi udah jadi bubur tinggal makan aja terus jangan lupa kasih kecap hehe.
































Mampus kan Doyoung keknya ngambek tuh

Pretty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang