●●●●●

794 112 8
                                    

Doyoung lagi bahagia banget karena dapet buku limited secara gratis entah dari siapa pokoknya orang ganteng katanya.

"Gue penasaran deh tuh buku dari siapa. Mmm kak Asahi gak mungkin. Atau kak Yoshi ya? Eh apa kak Mashiho? Kalau Haruto heuh apalagi tuh bocah gak mungkin banget" cerocos Doyoung dalam hati tentunya sambil jalan santuy mau ke sekolah.

'Sreeet' Doyoung tubuhnya di tarik seseorang.

"Kalau jalan jangan sambil ngelamun! Coba kalau gak ada gue lo udah masuk UGD" kata seseorang yang narik tubuh Doyoubg ternyata Haruto.

"Ih modus lo pegang pegang!" Doyoung mengusap ngusap pundaknya seperti nyapu ketombe.

"Heh gue ini nolongin lo! Lo fikir gue doyan sama lo gitu?" Haruto terkekeh.

"Gue doyan banget sumpah" bathin Haruto.

Doyoung cuma memutar bola mata malas lalu berjalan mendahului Haruto.

"Eh lo gak mau ngucapin makasih ke gue?" Haruto menyamakan langkahnya dengan Doyoung setelah sebelumnya dia sedikit berlari.

"Kalau nolong orang jangan pamrih!" Doyoung nendang betis Haruto ampe sang empunya meringis. Tapi gak apa apa cuma di tendang betis doang mah Haruto gak bakal nangis.











Jam istirahat tiba tapi Doyoung memilij baca buku di kelas.

"Gimana bukunya? Bagus ya? sampe serius gitu bacanya" Yoshi menghampiri Doyoyng yang lagi sibuk baca.

Doyoung otaknya berputar "gila gak sih kalau buku ino dari kak Yoshi?" Bathin Doyoung.

"Kebiasaan deh ngelamun" Yoshi menepuk pundak Doyoung.

Doyoung cuma nyengir.

"Eh ternyata semalam Asahi sama Mashiho nyusul ke bazar lho" ucap Yoshi bikin Doyoyng makin muter otaknya perihal orang rahasia yang ngasih buku ke dia lewat paket.

"Kok gak ketemu ya?" Doyoung di usahakan bersikap tak mencurigakan.

"Ya elah Doy kan tempatnya luas udah gitu banyak orang juga susah kali nyarinya" Doyoung cuma nyengir denger ucapan Yoshi.

Doyoung menutup bukunya menyimpannya ke dalam tas. Gak enak ada Yoshi masa dia sibuk baca buku.

Mereka ngobrol tentang buku ya mereka suka sekali baca buku.

Mereka gak sadar ada Haruto ngintip seperti sebelumnya Haruto membuang susu kotak dan roti ke tong sampah dia gagal lagi memberikan itu pada Doyoung.

"Kemaren bang Mashiho sekarang bang Yoshi. Masa ia saingan gue abang abang gue sendiri? Udah kaya cerita ff aja" bathin Haruto lalu ke kantin nemuin Junghwan dan Jeongwoo kawan seperjombloannya.










Doyoung cengo ada kak Asahi memberhentikan motor tepat di depannya. Yes Doyoung lagi di halte nunggu bis.

"Kenapa kak?" Doyoung nanya duluan soalnya Asahi diem aja.

"Mau ikut?" Hal yang langka seorang Asahi nawarin tumpangan.

"Apa gak ngerepotin kak?" Doyoung malu malu kambing gitu.

Asahi cuma menggeleng.

Doyoung seneng banget dan siap naik ke motornya Asahi.

"Gue nebeng ya bang! Kaki gue pegel nih tadi keseleo di toilet" tiba tiba Haruto gercep duduk di jok motornya Asahi.

"Heh kak Asahi ngajak gue!" Doyoung natap horor ke Haruto.

"Gue adeknya bang Asa sedangkan lo cuma orang lain!" Kata Haruto.

Doyoung cemberut.

"Turun!" Perintah Asahi.

"Gue nebeng lah bang" Haruto merajuk.

"Turun!" Ucap Asahi lagi akhirnya Haruto turun dan Asahi langsung menggas motornya ngebut.

Doyoung cuma menatap miris pada Asahi yang makin menjauh. Oh tidak kesempatannya terpupus sudah.

Haruto dalam hati jingkrak jingkrak sementara Doyoung natap tajam ke arah Haruto.

Haruto cuma nyengir "nah bis datang tuh! Yuk buruan!" Haruto narik tangan Doyoung apa boleh buat Doyoung terpaksa ngikut soalnya kalau nunggu bis berikutnya pasti lama.

Sepanjang perjalanan Doyoung diem aja males banget ngajak ngobrol Haruto padahal mereka duduk sampingan.

'Deg' kepala Doyoung nemplok ke pundak Haruto oh dia ketiduran.

Haruto cuma senyum membenarkan posisi kepala Doyoung supaya lebih nyaman.

"Lo kenapa sih suka sama kak Asahi? Kenapa lo gak suka sama gue aja?" Bathin Haruto merhatiin wajah Doyoung lagi bobo cantik banget menurut dia.








"Doy bangun udah nyampe nih" Haruto nepuk pelan pipi Doyoung.

Doyoung perlahan menggerakan kepalanya dia mengerjap ngerjapkan matanya.

"Ayo turun! Udah nyampe nih" Doyoung ngangguk denger ucapan Haruto.

"Aduh si adek enak ya pulang bareng pacar mah kalau ngantuk tinggal tiduran aja di pundaknya" kata salah satu penumpang bis.

Doyoung plango plongo gak maksud sama ucapan si mbanya.

"Ayo buruan!" Haruto narik tangan Doyoung untuk turun dari bis.



"Ya ampun gue belum bayar!" Pekik Doyoung nunjuk bis yang udah menjauh.

"Waaah parah lo! Besok lo harus naik bis itu lagi" kata Haruto.

"Bis kaya gitu banyak kali! Gimana kalau pas naik supirnya bukan yang itu?" Ucap Doyoung lesu.

"Lo masih inget sama muka supirnya?" Tanya Haruto.

Doyoung ngangguk.

"Nah besok kalau mau naik bis lo lihat muka supirnya dulu kalau bukan yang lo maksud, lo gak usah naik" saran Haruto.

Doyoung berfikir sejenak.

"Kalau ternyata bisnya jam terakhir gimana?" Doyoung berjalan beriringan dengan Haruto.

"Gue temenin deh" Doyoung natap Haruto gak percaya masa ia tuh bocah mau nemenin Doyoung menemukan wajah tuh supir.

"Kalau gak mau ya udah sih gue gak maksa" Haruto melanjutkan langkahnya yang sempet terhenti.

"Heh! Semua kan gara gara lo main tarik tangan gue jadinya gue lupa bayar!" Doyoung malah marah.

"Salah lo kenapa molor!" Kata Haruto.

"Pokoknya lo harus nemenin gue!" Doyoung maksa sepertinya terdengar dari nada bicaranya.

"Oke! Tapi gak gratis" Haruto terkekeh kemudian lari.

"HARUTO SIALAN!!!" teriak Doyoung sambil ngejar Haruto.

"Doyoung minta di temenin Haru? Gak salah? Apa sekarang Doyoung suka sama Haru ya?" Mashiho merasakan cemburu apalagi pas mereka kejar kejaran udah kaya di film india mmm berasa kaya Kajol sama Shahrukhan haha.
















Author lagi banjir ide nih jadi nulis hehe

Vote komen ya :)

Mian banyak typo :(

Pretty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang