●●●●●

520 92 3
                                    

Asahi lagi fokus ke laptop di depannya.

"Ngapain lo?" Mashiho duduk di samping Asahi.

"Main laptop" sahut Asahi tanpa natap abangnya tersebut.

"Haruto sama kak Yoshi mana?" Tanya Mashiho sambil nyemilin keripik.

"Gak tahu" jawab Asahi masih dalam posisi yang sama.

"Ngeselin banget sih ngobrol sama nih bocah" bathin Mashiho natap Asahi dari samping.

Asahi nengok "kalau kesel jangan nanya gue"

'Ukhuk ukhuk' Mashiho terbatuk setelah denger ucapan Asahi.

Mashiho pergi ke ruang tengah buat nonton tv.

"Gila aja si Asahi dia kek seolah tahu gue ngomong apaan" oceh Mashiho lalu memencet tombol remot.

"Darimana?" Tanya Mashiho pas Yoshi masuk dan maen duduk di sampingnya bahkan sempet rebut bungkus snack yang lagi Mashiho pegang.

"Dari rumah Doyoung" jawab Yoshi santai.

Mashiho langsung noleh "ngapain?"

"Kepo" sahut Yoshi lalu pergi ke kamarnya.

Mashiho memukul punggung sofa dengan keras ampe dia meringis kesakitan.

Mashiho ambil ponselnya lalu menekan nomor seseorang.

"Hallo" - Mashiho

"Ada apa kak?" - Doyoung

"Cuma pengen nelfon aja. Lagi ngapain btw" - Mashiho

"Lagi rebahan aja kak" - Doyoung

"Kakak punya tiket nonton dua, kira kira kamu besok malam bisa nemenin kakak gak?" - Mashiho

"Bisa kak" - Doyoung

"Oke besok malam kakak jemput ya" - Mashiho

"Oke" - Doyoung

Sambungan telfon terputus Mashiho senyum bahagia.

"Huwwaaaaaa!!!" Mashiho teriak pas noleh ke sebelah kiri ampe hapenya jatoh untung gak retak.

"Lo ngapain sih berdiri disitu? Ngagetin gue tahu gak!" Mashiho lempar bantal ke wajah Asahi.

"Besok mau nonton?" Tanya Asahi.

"Lo nguping?" Mashiho balik nanya.

"Jawab dulu pertanyaan gue" kata Asahi datar.

"Iya gue mau nonton" kata Mashiho "sekarang lo jawab pertanyaan gue barusan" Mashiho fokus ke layar tv.

"Iya gue nguping" sahut Asahi duduk di samping Mashiho.

"Nonton sama Doyoung?" Tanya Asahi.

Mashiho cuma ngangguk.

"Gue boleh ikut?" Tanya Asahi.

"Gak" sahut Mashiho bangkit dari duduknya lalu masuk kamar.

Asahi menghela nafas di lihatnya jam dinding menunjukan pukul delapan malam.













Asahi udah di halaman rumah Doyoung. Baru aja Asahi melangkah mau masuk gerbang matanya menangkap Doyoung lagi ngobrol sama seseorang jiwa rasa ingin nguping Asahi pun bergejolak. Asahi muter jalan belakang sembunyi deket pohon jambu air yang baru tumbuh setinggi badannya.

"Anjir sama Haruto ternyata" umpat Asahi pelan.

"Gimana Doy? Lo mau enggak?" Tanya Haruto.

"Gimana ya" Doyoung nampak berfikir.

"Lo tinggal jawab iya atau enggak susah amat" kata Haruto.

Doyoung mendecih "iya gue mau"

"Nah gitu dong" Haruto nyubit pipi Doyoyng gemas.

"Iiiiih sakit Hartanto!!!" Teriak Doyoung geplak pergelangan tangan Haruto.

"Kalau gue Hartanto berarti lo Hartanti" Haruto tertawa.

"Apaan sih lo gak jelas" Doyoung noyor kepala Haruto yang condong ngedeketin wajahnya.














"Napa sih lo kek mayat hidup gitu" Yoshi natap Asahi yang berjalan gontai.

"Panggil Mashiho" perintah Asahi.

Yoshi mendecak kesal bisa bisanya Asahi memerintahnya yang notabene kakaknya Asahi.

"MASHIHO TURUN CEPET!!!" Yoshi teriak.

Mashiho yang lagi rebahan sambil ngegame jadi kesel andai gak sayang sama hpnya mungkin udah dia banting.

"Apa sih!" Mashiho manyun mendudukan bokongnya dengan kasar pada sofa.

Asahi natap Mashiho dan Yoshi bergantian tanpa ekspresi.

"Apaan sih lo? Gaje dah!" Mashiho mengernyitkan dahinya natap Asahi yang kek orang bingung.

"Ngomong jangan diem aja! Lo gak gagu kan?" Timpal Yoshi mulai kesel juga Asahi cuma diem mana ekspresinya datar.

Asahi menghela nafas lelah "jangan deketin Doyoung lagi"

"Kenapa?" Yoshi dan Mashiho sedikit shock.

"Doyoung punya pacar" jawab Asahi.

"Siapa?" Yosho dan Mashiho barengan lagi.

'Cklek' pintu terbuka menampilkan Haruto yang lagi bersiul sambil berjalan santai nampaknya Haruto lagi bahagia.

"Tuh orangnya datang" Asahi nampak lesu nunjuk orang yang baru datang.

Mashiho dan Yoshi mengikuti arah tunjuk Asahi.

'Jeeggeeerrrr' asli langsung ada petir bukan menggambarkan ekspresi Yoshi dan Mashiho tapi emang udah mendung mau turun hujan.

"Napa sih pada lihatin gue kaya gitu?" Haruto natap aneh pada ketiga kakaknya.

Bukannya pada jawab mereka bertiga malah pada pergi otw kamar masing masing.

"Pada sakit kali" monolog Haruto lalu ke dapur ambil minum di kulkas haus juga pulang dari rumah gebetan.




"Ngalah gak ya sama Haruto?" Mashiho menatap langit langit kamar.






"Haruto gercep banget anjir" Yoshi menatap langit di atas balkon.








"Perasaan lo udah gak ke gue lagi ya Doy?" Asahi natap fhoto Doyoung yang ada di ponselnya entah nyurinya kapan tuh Asahi sampe jadiin fhoto Doyoung walpaper di hapenya.




























Hayo tebak Asahi, Mashiho dan Yoshi salah faham gak? Atau emang bener Haruto nembak Doyoung?

Pretty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang