●●●●●

1K 128 12
                                    

Haruto lagi jalan sendirian terus dia lihat Doyoung lagi sama Asahi langkahnya langsung berhenti.

"Bang Asahi kaya kulkas begitu kok Doyoung suka sih? Mending gue kali" bathin Haruto.

Haruto terkekeh karena Asahi nolak makanan dari Doyoung.

"Yaaahhh gue di tolak lagi" Doyoung lesu natap miris kotak bekal yang sudah ia siapkan dari subuh buat Asahi.

Seseorang jambret tuh kotak makanan langsung di buka trus hap aja di makan.

"Heh itu buat kak Asahi goblok!!" Doyoung ngejar Haruto yang membawa lari kotak bekalnya.

"Bodo amat! Wlleee!!" Haruto menjulurkan lidahnya lalu lari sambil makan.

'Bruk' Haruto nabrak Mashiho.

"Bang gue gak sengaja" Haruto nyengir.

Mashiho cuma diem membersihkan bajunya.

"Ya ampun kak Mashiho! Maaf ya kak baju kakak kotor gara gara makanan aku" Doyoung ikut bersihin baju Mashiho pake tisu entah dia dapat darimana tuh tisu.

Haruto mengepalkan tangannya lalu pergi dengan raut wajah kesal. Tanpa sengaja ia papasan sama Yoshi.

"Kenapa lo?" Pertanyaan Yoshi gak di gubris Haruto.

Langkah Yoshi terhenti melihat Mashiho dan Doyoung lagi ketawa.

"Cuma Mashiho yang selalu bikin Doyoung ketawa" bathin Yoshi berbalik arah kembali ke kelasnya.

Dari jauhpun Asahi lagi merhatiin ternyata. Tatapannya sendu "gue gak bisa kaya Mashiho" bathin Asahi menghela nafas lelah lalu masuk ke perpus entah mau baca buku atau sekedar numpang nenangin fikiran.

'Brak' Haruto banting pintu kelas dengan kasar sampe temen temennya pada kaget.

"Kenapa tuh bocah?" Junghwan natap Jeongwoo yang hanya menggedikan bahunya.

Junghwan dan Jeongwoo mendekati Haruto.

"Jangan nanya!" Junghwan baru mau mangap udah di skak duluan sama Haruto.

Jeongwoo sedikit nahan tawa.

"Kalau cinta jangan gengsi" Jeongwoo akhirnya.

"Kaya lagunya seseorang deh 'aku cinta tapi gengsi' (nyanyi)" Junghwan berlenggak lenggok kaya cewek.

Haruto natap Junghwan horor lalu pergi.







"Kamu ada waktu gak sepulang sekolah?" Ini Yoshi lagi ngobrol sama Doyoung sambil jalan gitu kan pulang skul.

"Mmm ada. Aku mah orangnya santai kak" Doyoung salting.

"Ada apa btw?" Tanya Doyoung.

"Gak apa apa cuma pengen ngajak kamu ke bazar buku" jawab Yoshi.

"Wwaaaaahhh asik tuh! Beneran nih kak Yoshi ngajak aku?" Doyoung emang paling suka dengan yang namanya buku begitupun Yoshi. Mereka emang sama.

Yoshi ngangguk "jam empat aja biar gak terlalu panas di jalannya" kata Yoshi.

Doyoung ngangguk iyain.





Pergilah Doyoung dan Yoshi ke bazar buku disana mereka lihat lihat buku bahkan sampe membeli banyak buku.

"Kak aku ke sebelah sini dulu ya" pamit Doyoung dan Yoshi iyain lalu Doyoung pun pergi ke stan buku sebelah barat.

Yoshi sibuk memilih buku begitupula Doyoung.

"Ya ampun ini kan edisi terbatas! Kenapa bisa ada di bazar ya" Doyoung membolak balikan setiap lembar buku.

Doyoung nanya ke seseorang yang sepertinya tim dari bazar tersebut.

"Kak ini kan edisi terbatas kok bisa ada di bazar?" Tanya Doyoung pada orang itu.

"Kita ini bazar besar dek jadi semua buku ada termasuk edisi terbatas. Waah kamu beruntung ini buku cuma tinggal satu capcus beli dek" salah satu tim bazar itu tersenyum.

Doyoung matanya berbinar. Namun Doyoung nampak kecewa saat melihat harganya mahal banget hampir lima ratus ribu dia kan gak bawa duit sebanyak itu mau minjem ke Yoshi malu.

"Mmm lain kali aja deh kak, uangku kayanya gak cukup" Doyoung nyengir.

"Yaaah sayang banget. Ya udah dek semoga lain kali kamu beruntung ya" kakak itu tersenyum.

Doyoung melangkah dengan lesu.

"Udah milihnya?" Yoshi membuyarkan lamunan Doyoung.

"U-udah kak. Yuk pulang!" Yoshi cuma iyain saat Doyoung ngajak dia pulang.








"Makasih ya kak" ucap Doyoung.

Yoshi ngangguk "sama sama" senyum ke arah Doyoung bikin doyoung makin salting.

Setelahnya mereka dadah dadah terus Doyoung masuk rumah.

Doyoung rebahan sambil mainin hpnya.

'Pluk' jatuh deh tuh hp kena muka karena kaget ada yang ketok pintu.

"Siapa sih magrib begini bertamu?" Doyoung kesel dan langsung ngibrit mau bukain pintu kebetulan mama papa masih solat magrib dia mah udah tadi sebelum komat udah selesai.

Doyoung buka pintu kaget kan ada kurir JMT nganterin paket.

"Dengan Doyoung?" Tanya si kurir.

"Iya betul" Doyoung ngangguk.

"Paswordnya kakak" si kurir malah bercanda.

"Mas kalau mau ngeprank gue banting nih sendal jepit ke muka lo!" Doyoung udah ancang ancang mau lepas sendal.

"Maafin atuh hehe. Ada paket untuk anda" si kurir ngasih kotak persegi berukuran gak kecil dan gak besar.

"Tapi saya gak belanja onlen deh kayanya" Doyoung mengamati tuh kotak.

"Tugas saya cuma nganter. Sok atuh tanda tangan" titah si kurir dan Doyoung nurut.





"Apaan ini ya?" Doyoung masih belum buka tuh kotak. Di simpen ya kotak itu di atas kasur.

Takut sih mau buka tuh kotak tapi jiwa penasaran Doyoung grasak grusuk mulu akhirnya di buka dah.

"Hah ini kan buku yang gue penginin tadi pas di bazar! Siapa yang ngirim ya?" Doyoung buru buru lihat nama pengirimnya.

"Orang ganteng nama masih di rahasiakan kalau bilang bilang namanya bukan rahasia" gumam Doyoung pas baca si pengirim.

"Idih alay banget namanya" Doyoung ngakak.

Tanpa Doyoung sadari ada makhluk lagi ngintip di jendela kamarnya.

"Akhirnya gue bisa bikin lo ketawa" bathin orang itu sambil tersenyum lalu pergi tak lupa ia pakai masker dan topinya biar gak ketahuan sasaeng haha.







































Huhu author senang sekali respon dari kalian tentang cerita ini muaach sayang banyak banyak buat readers semua

Maafkan hamba soal typo hehe

Pretty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang