Agape || Ryuguji Ken ✔️ [Tahap Revisi]

01 - Cream Puff

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!
Yuk vote😍

Bila ada kesalahan penulisan/typo, tulis di komentar:)

--------------

AGAPE
Ryuguji Ken x Your Name
◽️◽️◽️
By : Deandmt

-----------------------

KRINGG!

Bel tanda selesainya mata pelajaran terakhir berbunyi nyaring, menggema ke seluruh sudut lingkup sekolah.

Menandakan bahwa kelas telah usai dan akan segera dibubarkan.

“Cukup sekian dari saya hari ini. Kalian boleh pulang.”

[name] yang duduk di bangku paling belakang membuka eyes sleep yang dikenakan seraya menampilkan raut wajah berbinar dan tersenyum puas setelah telinganya berhasil menangkap suara terakhir dari sensei sebelum akhirnya pintu kelas tertutup dan siswa membubarkan diri.

Gadis itu bukanlah siswi paling pintar yang biasanya selalu duduk dibangku paling depan dan rajin mendengarkan materi pelajaran.

[name] justru sering tertidur di kelas karena sering merasa bosan.

Meski begitu nilai yang dihasilkan dari kegiatan tidak bergunanya selalu memuaskan.

Memang terkadang aneh, melihat orang lain yang tidak belajar selalu mendapatkan nilai terbaik dan yang belajar justru mendapat nilai pas-pasan.

“Yatta!”

[name] bersorak senang kemudian meregangkan tangannya ke atas. Ia dengan cepat menyambar tas yang digantungkan di kursi kemudian berlalu pergi.

Kaki mungilnya melangkah menerobos ratusan siswa lain yang berjalan di lorong kelas dengan antusias.

Ada tempat yang akan dikunjunginya hari ini.

“Totalnya 620 yen.” Ucap penjual tersebut.

“Baiklah.” Jawab [name] seraya tersenyum senang.

Pintu toko terbuka, menampilkan gadis dengan aura berbunga-bunga menenteng kantong belanja yang berisi kue cream puff lezat.

[name] berjalan menyusuri trotoar yang kondisinya tidak cukup ramai. Perasaan hatinya sangat baik hari ini sampai membuatnya terus menampilkan senyum tanpa henti.

Saat ia tengah asik memandang kantung belanja berisi kue yang ditentengnya, ia tidak sadar ada dua lelaki yang berjalan berlawanan arah dengannya saat ini.

Lelaki tinggi berambut panjang dengan surai hitam dan sosok lelaki lain disebelahnya yang juga tak kalah tinggi. Mereka berdua berbincang ringan menikmati obrolan dan lupa memerhatikan jalan.