Agape || Ryuguji Ken ✔️ [Tahap Revisi]

05 - Cemburu

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa!
Yuk vote! 😍

Bila ada kesalahan penulisan/typo, tulis di komentar :)

---------------
AGAPE
Ryuguji Ken x Your Name
◽️◽️◽️
By : Deandmt_
------------------------------

Gadis itu duduk termangu menatap putihnya langit ruangan. Matanya tampak kosong, pandangnya seolah menerawang jauh kedepan.

Khayalnya pergi memberi bayang indah diri sendiri hingga tanpa ia sadari bibirnya mengulas senyum tipis yang mungkin belum pernah dilihat oleh siapapun kecuali orang ‘itu’.

Ya, senyum tulus yang sebenarnya. Bukan lagi senyum hangat dan tawa kebohongan yang biasa ia perlihatkan pada semua orang disekelilingnya saat ini.

Meski sebenarnya ia masih membenci senyuman itu sendiri.

Ingatannya seketika berputar saat sosok lelaki yang usianya tak jauh darinya berdiri angkuh seraya berkata bahwa itu adalah senyum terburuk yang pernah dilihatnya.

“Jangan pernah tersenyum seperti itu. Menjijikkan!”

“Pergi dan jalankan tugasmu dengan baik.”

Sejauh ini dirinya hanya alat bagi Kisaki Tetta untuk sampai pada tujuannya. Perasaan [name] hancur, kurvanya pun perlahan meluntur berganti raut datar yang biasa ia tampilkan saat dirinya menghajar sseseorang.

Hatinya ikut hancur lebur manakala gadis belia yang usianya hampir sama dengannya mengatakan bhawa Draken adalah sosok lelaki pilihan yang berhasil memikat hatinya.

[name] dapat mengingatnya dengan jelas.
Saat dirinya berjalan lambat mengitari koridor sekolah,

“Kau! Tunggu aku,”

Gadis itu menoleh sejenak saat dirasa ada seseorang yang memanggil namanya.

Emma berdiri sembari melambaikan tangan di koridor lalu tersenyum simpul. Kemudian berlari kecil menghampiri [name] yang masih diam.

“Siapa?” Tanya gadis itu bingung.

“Etto, aku Emma.”

“Namamu, Fuyumi [name], kan?” Tanyanya sambil memiringkan kepala.

“Ayo ikut aku.” Belum sempat [name] membuka suara, tangannya sudah lebih dulu ditarik menjauhi koridor yang semakin ramai.

Emma mengajak gadis itu untuk pergi ke kantin mengisi perut dan mungkin ingin waktu agar keduanya saling mengenal. Mereka melalui banyak siswa yang memandangnya dengan tatapan takjub. Keduanya memang sama-sama cantik.

“Kau adiknya Draken?” Tanya Emma sambil mengunyah sandwich yang baru dibelinya.

“Memangnya kenapa?” Jawab [name] singkat.

“Ahaha tidak ada, aku hanya penasaran bagaimana Draken memperlakukan adiknya,”

“Apakah dia juga memperlakukanku seperti dirimu?,” Lanjut Emma.