Agape || Ryuguji Ken ✔️ [Tahap Revisi]

19 - Pertemuan

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa!
Yuk vote! 😍

Bila ada kesalahan penulisan/typo, tulis di komentar :)

---------------
AGAPE
Ryuguji Ken x Your Name
◽️◽️◽️
By : Deandmt_
------------------------------

Suasana malam kian mencengkam seperti biasa, suara hewan yang biasa mendominasi kini lenyap seketika bergantikan dengan suara seorang gadis yang tertawa menggelegar. Ia tampak sangat menikmati setiap waktu yang mereka habiskan.

"Hahaha kau pikir kaca seperti ini bisa membunuhku hah?!"

Gadis itu berdiri dengan tubuh terhuyung. Rindou yang menyadarinya segera mendekat dan merapatkan tubuh dengan sang gadis berusaha menopang agar ia tidak sampai tumbang.

[name] yang bersandar pada separuh dada bidang Rindou segera mendongak dan tersenyum menikmati kesenangan, "Hei, tidak perlu repot-repot menopangku seperti itu, aku tidak mau merepotkanmu."

Rindou hanya tersenyum, entah mengapa wajah gila dan senyum aneh [name] yang mirip seperti Harley Queen kini dapat membuat perasaanya sedikit membuncah. Lelaki itu tidak menjawab, namun tangannya mengusik pelan surai sang gadis sampai sedikit berantakan dan mendapat senyum hangat seperti yang Rindou harapkan.

Sesaat setelahnya [name] segera bangkit dan berjalan gontai ke arah lelaki lain sambil memegangi sebelah perut yang barusaja tertusuk kaca.

"Eh, ternyata seperti ini rasanya tertusuk. Aneh, Emma langsung pingsan lalu kenapa aku tidak? Haha dasar payah." Gumamnya sembari menyeringai tajam.

Sejenak ia menunduk kemudian menatap sosok di hadapannya dengan nyalang. Ia sedikit memutar kepala untuk melemaskan otot, kemudian berlari kecil di tempat dan sedikit meloncat-loncat tanpa mempedulikan luka yang kian melebar.

"Hoi rumput laut! Aku bahkan akan mati dengan sendirinya tanpa kau menusukku hahaha!"

Sepertinya kejiwaan gadis itu sudah mulai terganggu. Bagaimana bisa ia tersenyum lebar saat mengetahui kondisi fisiknya yang kian lama kian menurun.

"Daripada kau berusaha melenyapkanku. Lebih baik khawatirkan dirimu sendiri."

Gadis itu dengan cepat berlari dan melayangkan serangan tidak terduga menggunakan serpihan kaca yang mulanya bersang di perut kirinya. Kaca itu ia tancapkan pada leher sebelah kanan sang pria hingga membuat dirinya ambruk seketika.

Belum selesai, pria itu masih sanggup berdiri meski ia tertatih-tatih hanya untuk menahan tubuhnya sendiri.

Ran tersenyum kala mengetahui sang gadis yang pada akhirnya tetap bertahan meski rasa sakit akibat luka robek di perutnya tidak dapat terhindarkan.

"Ne, sepertinya [name] semakin menggila." Ucap Ran pada Rindou yang hanya dibalas senyum puas.

"Ya, kau benar."

[name] kembali tertawa kencang, kedua tangannya melambai pada seluruh pandang mata yang menatapnya nyalang.

"Hoi kalian, ayo cepat lawan aku sekarang hahaha!" Teriaknya sembari tertawa kencang.

Sedang di tempat Ran dan Rindou ada seseorang lain bertubuh gempal memakai setelan jas mahal dan menyerahkan koper hitam pada keduanya dengan raut masam.

"Ini uang yang ku janjikan. Sudah, cepat bawa gadis itu pergi dari sini. Aku tidak ingin kehilangan orang-orangku lebih banyak lagi." Ucap pria itu sambil menyesap tembakau yang sudah hampir habis.