Agape || Ryuguji Ken ✔️ [Tahap Revisi]

02 - Sambutan

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa!
Yuk vote! 😍

Bila ada kesalahan penulisan/typo, tulis di komentar :)

---------------
AGAPE
Ryuguji Ken x Your Name
◽️◽️◽️
By : Deandmt_
------------------------------

Sepulang sekolah, [name], Draken dan Mikey mampir ke sebuah café di seberang jalan raya.

Mulanya mereka tidak bersama, mengingat [name] yang berbeda sekolah. Tetapi saat Draken dan Mikey sedang asik meminum parfait cokelat tiba-tiba suara gadis berhasil menginterupsi pendengaran keduanya.

“Irashimasen” sambut salah satu pelayan yang berdiri di ambang pintu.

“Dimana si taring tajam itu hah?!”

"BAJI-SAN!!!"

Tanpa menjawab sapaan pelayan, gadis itu berteriak dan langsung melenggang masuk. Pandangannya menyusur sekitar dengan tajam.

“Yo!” Sapa seseorang yang tak lain adalah Mikey.

[name] berjalan cepat mendekati keduanya sambil tersenyum cerah yang sebenarnya ditujukan pada Draken.

“Wah~ Ken-chin, kau disini rupanya!” Gadis itu berseru senang dan langsung duduk di kursi kosong sebelah Draken.

Tanpa ragu ia langsung melepas tas sekolah yang dibawanya kemudian merebut cokelat parfait Draken yang sudah hampir habis.

Mikey hanya diam menatap, sedangkan Draken. Perempatan kesal banyak muncul di dahinya.

“Hei, itu parfait milikku! Kembalikan.”

“Tidak mau.”

“Pesan sendiri sana.”

“Aku tidak bawa uang hehe.” Gadis itu menjawab sambil pura-pura tertawa.

Mana mungkin [name] tidak membawa uang. Ia pasti hanya malas untuk memesan sendiri karena ingin berhemat.

“Apa yang membuatmu datang kemari?” Tanya Draken berusaha lembut.

Sambil terus menyendok parfait cokelat, [name] menjawab sambil mengunyah cepat, “Oh, aku menunggu Baji-san.”

Mikey dan Draken hanya diam, mereka tidak tahu darimana keduanya saling mengenal tapi sepertinya melihat gadis itu yang datang dengan tergesa-gesa memang ada masalah serius diantara mereka.

[name] membuka ponsel dan masih menunggu Keisuke datang. Dari wajahnya ia tampak kesal.

Lelaki yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Akhirnya ia melipat kedua tangan dan menidurkan kepalanya di meja.