Agape || Ryuguji Ken ✔️ [Tahap Revisi]

08 - Diagnosis

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa!
Yuk vote! 😍

Bila ada kesalahan penulisan/typo, tulis di komentar :)

---------------
AGAPE
Ryuguji Ken x Your Name
◽️◽️◽️
By : Deandmt_
------------------------------

Gadis itu duduk di ujung kasur saat mendengar suara riuh di luar kamar.

Ekspresinya kosong seolah ia telah kehilangan nyawa.

Beranjak dari tempat tidur, badannya sedikit condong mengintip dari celah pintu untuk melihat keributan apa yang telah terjadi di luar sana.

Mata yang mulanya sedikit memejam kini terbelalak, para lelaki kelaparan itu kini mengobrak-abrik seisi kulkas yang didalamnya terdapat banyak makanan favoritnya.

[name] memang pelit kalau sudah menyangkut jajanan. Ia tidak ingin banyak berbagi dengan orang lain.

Srek - Brakk

Suara pintu di buka terdengar nyaring, membuat mereka seketika menoleh heran. Sedangkan sosok yang membuka pintu kini telah berdiri tegap dengan aura berapi-api seakan ia sudah siap memberi isyarat untuk pengibaran bendera perang.

Kakinya melangkah berat mendekati kulkas. Wajahnya celingukan mencari sesuatu yang sepertinya sudah tidak ada ditempat asal. Kemudian menoleh tajam kebelakang.

Satu alisnya menukik memerhatikan kedua lelaki yang ia anggap pencuri.

“Teme!” [name] menggeram kesal.

“Baji! Mikey!”

Layaknya orang kesurupan, gadis itu berteriak-teriak, menangis, merancau, berlari sembarang arah dan melompat-lompat dengan ekspresi menyeramkan. Membuat semua orang seketika terdiam dan duduk meringkuk bersama di pojok ruangan.

“Cepat katakan dimana pie favoritku!!”

Baji dan Mikey terdiam, sedang Mitsuya, Chifuyu dan beberapa orang lainnya cepat menyingkir agar terhindar dari amukan sang singa kelaparan.

“Baji yang memakannya!”

“Mikey yang memakannya!”

Keduanya berucap bersama. Membuat [name] semakin curiga dan menatap mereka tajam.

“Akan kubunuh kalian!”

Gadis itu mengeluarkan pisau dari balik saku celana yang dikenakan kemudian mulai memainkan pisau itu dengan lihai.

Mitsuya yang menyadari hal buruk akan segera terjadi, ia coba memberanikan diri dan mendekatinya.

“[n-name], singkirkan pisau itu dari tanganmu” Bujuk Mitsuya lirih namun ia diacuhkan.

“Akan kubelikan pie baru setelah urusan nanti selesai. Bagaim–”

Belum sempat Mitsuya menyelesaikan ucapannya, gadis itu langsung menatap Mitsuya berbinar-binar dan tersenyum senang.

“Benarkah?”

“Iya, aku janji”

“Wah, arigato!”

Akhirnya masalah terselesaikan dengan damai begitu Mitsuya memberi ganti rugi.

Baji dan Mikey buru-buru bangkit dan memeluk erat Mitsuya sambil menghela nafas lega.

“Oh iya, tumben pagi-pagi sudah kesini. Ada apa?” Tanya [name] sambil ikut memeluk Mitsuya.

“Menunggu Draken” Sahut Pa-chin.