Agape || Ryuguji Ken ✔️ [Tahap Revisi]

Ending

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa!
Yuk vote! 😍

Bila ada kesalahan penulisan/typo, tulis di komentar :)

---------------
AGAPE
Ryuguji Ken x Your Name
◽️◽️◽️
By : Deandmt_
------------------------------

“Draken, kau lama sekali!” Teriak gadis bersurai peach itu dari luar rumah.

“Tunggu sebentar,” Jawab seorang lelaki dari dalam dengan suara sedikit berteriak.

Tidak berselang lama, lelaki itu muncul mengenakan setelan jas yang biasa digunakan saat musim dingin.

“Baiklah, ayo.”

Draken berjalan beriringan bersama Emma, tangan mereka saling bertautan menyalurkan kehangatan satu sama lain dan seolah tidak ingin kehilangan figur disebelahnya. Sudah beberapa tahun berlalu semenjak [name] menghembuskan nafas terakhir.

Kini mereka semua juga telah berubah.
Gumpalan es berwarna putih masih setia turun dari langit belakangan ini. Mereka turut hadir untuk kembali mengukir masa lalu yang sudah terlewati.

Dan hari ini adalah waktu yang tepat untuk mengenangnya kembali.

✈️✈️✈️

Langit Tokyo masih terlihat seperti dahulu kala saat aku masih hadir di sela-sela keramaian kota. Pikirku seketika melayang mengingat masalalu yang tidak begitu baik tetapi juga tidak begitu buruk.

“Kira-kira apa yang terjadi dengan mereka sekarang?”

Aku duduk tenang sambil menggoyangkan kedua kakiku di atas batu nisan seraya menatap langit yang terus menjatuhkan kenangan akan musim dingin.

Ingatanku kembali berputar, aku sadar bahwa segala sesuatu berharga tentangku selalu terjadi saat salju turun membasahi tanah. Mulai dari saat Kisaki membuang sampai seseorang menemukanku kemudian saat itulah aku mulai mengenal seorang lelaki hebat bernama Ryuguji Ken.

Aneh, padahal itu namanya. Tetapi lelaki itu justru membuat nama panggilannya sendiri. Draken.

Sejak saat itu aku selalu merasa bersyukur kala salju menemani setiap langkahku.

“Apa yang akan kau bawakan padaku hari ini? Kisah tentangmu dan Emma? Cemilan atau hanya ingin sekedar mengobrol seperti biasa?”

Aku menatap lurus ke arah biasanya lelaki itu datang, tapi nihil. Aku belum merasakan kehadirannya sama sekali.

“Mungkin aku akan berjalan-jalan sebentar.”

✈️✈️✈️

Aku melayang diambang pintu sebuah ruangan sambil memerhatikan kegiatan di depan sana.

Sosok lelaki berbulu mata lentik tengah memainkan katana. Tentu itu bukanlah sekedar permainan, ia tengah menyiksa seorang dengan kepala yang di tutup tudung hitam dengan mulut dilakban.

“Aakh,”

Dapat disimpulkan melalui suara rintihannya, ia adalah lelaki.

Sang eksekutor tampak menggunakan katana dengan lihai sambil sesekali tersenyum bangga. Dia adalah Sanzu Haruchiyo. Mantan wakil kapten toman divisi 5.

Sedang di ujung ruangan, tampak 3 orang lain tengah duduk diatas meja sambil mengisap candu tembakau dengan tenang.

“Sampai kapan kau akan menyiksanya?” Tanya Kakucho.