17 - Keluh Kesah

706 158 74
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa!
Yuk vote! 😍

Bila ada kesalahan penulisan/typo, tulis di komentar :)

---------------
AGAPE
Ryuguji Ken x Your Name
◽️◽️◽️
By : Deandmt_
------------------------------

Seorang gadis berjalan pelan menembus kelam malam dengan satu tangan di arahkan ke belakang, bermaksud menyampirkan jaket penuh noda merah yang kini tidak lagi dikenakan. Pandangnya menunduk seolah lebih memilih untuk mengakrabkan diri dengan tanah.

“Yo,” Sapa seseorang yang tiba-tiba muncul dari salah satu gang kecil.

“Oh, Kakucho,” [nsme] menoleh ke arah sumber suara seraya melambatkan langkah kakinya. Sedang sang adam ikut mensejajarkan diri disampingnya.

Mereka berjalan dalam diam, tidak ada siapapun yang ingin memulai pembicaraan. Gadis itu tentunya sudah paham alasan dibaliknya, ini pasti disebabkan hal yang telah ia bicarakan pada Izana semalam.

Tapi sesaat [name] telah menyesal mengatakan demikian. Hari yang dilaluinya tampak semakin suram tidak secerah yang biasanya saat mereka semua selalu datang menghibur, menawarkan sesuatu atau sekedar memberikannya perhatian kecil yang begitu membuat hatinya merasa tenang.

“Ne, Kakucho, apa Izana mengatakan sesuatu padamu?” gadis itu bertanya dengan raut sendu berusaha memastikan.

Berharap mendapat jawaban, lelaki itu justru terdiam tanpa menoleh sedikipun ke arahnya. Hanya terdengar suara sepatu bergesek dengan tanah yang kini didengarnya.

“Kemarin aku memberikan sebagian darah berhargaku untuk Emma,”

Gadis itu berucap sembari menunduk. Namun pernyataan yang barusaja diucapkan membuat lelaki disebelahnya terkejut namun ditahan. Lelaki itu masih ingin mendengar kelanjutannya tanpa ada niat untuk menyela.

“Malam itu aku tidak sengaja berjalan-jalan di sekitar taman bermain tempat Emma tinggal dan tiba-tiba suara yang sangat kukenal menyapa pendengaranku,”

“Aku lantas berlari, berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi. Tapi begitu sampai disana pemandangan mengejutkan sudah lebih dulu menyambutku. Aku dengan jelas melihat perut Emma yang ditusuk belati tajam. Bodohnya lagi aku tidak tahu siapa pelakunya,”

[name] bermonolog, “Gadis itu sudah terbujur lemas di atas tanah, pandangnya bahkan sudah mulai menggelap. Aku dengan cepat menutup luka yang membuatnya hampir kehilangan nyawa. Aku membelit darah yang terus mengucur itu menggunakan jaket yang kubawa sekarang lalu pergi membopongnya ke rumah sakit segera.”

Gadis itu masih terus melanjutkan cerita hingga tanpa ia sadari kedu tangannya mengepal erat.

“Dokter berkata padaku bahwa ini mungkin akan berakibat buruk untuk diriku sendiri dan apa kau bisa menebak apa yang kukatakan?”

Jeda sebentar hingga [name] menghembuskan napas berat kemudian menghentikan langkahnya.

“Aku tetap bersikeras meminta mereka untuk mengambilnya. Entah sebanyakan apa yang mereka butuhkan. Aku rela memberikannya untuk keselamatan Emma yang kebetulan kami memiliki golongan darah sama.”

Semakin menunduk dalam, gadis itu meneteskan air matanya deras.

“Karena aku tidak ingin melihat seseorang yang sangat disayangi oleh orang yang kusayang pergi meninggalkannya begitu saja. Sungguh, aku tidak bisa membayangkan betapa hancur hatinya saat kejadian itu benar-benar terjadi nantinya.”

Agape || Ryuguji Ken ✔️ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang