6. Duka dan Luka

390 37 6
                                    

Kalo cape istirahat bukan nyerah.
...

"Dimana anak saya?!" Kata seorang lelaki paruh baya.

Dia adalah Niko alias ayah dari Kahiyang, wait? Bagaimana bisa dia mengetahui markas Rangers? Dan bagaimana bisa ia bisa tau jikalau Kahiyang berada di markas? Jawabannya adalah Niko mempunyai orang suruhan yang hanya di khususkan mengawasi Kahiyang.

"Maaf om Kahiyang tidak ada disini" jawab Semesta enteng.

"Tidak usah berbohong kamu, anak saya ada disini. Setelah nanti anak saya kembali pulang, saya tidak akan biarkan anak saya berteman bersama kalian." Sahut Niko dengan nada naik satu oktaf.

"Om anak itu dijaga dan disayang, apalagi om udah bercerai, om gak pernah mikirin perasaan anak om gimana? Kahiyang sudah melakukan yang dia bisa om, om gak boleh paksa Kahiyang untuk lebih baik dari itu, itu yang dia bisa, itu kemampuan dia om, om gak boleh maksa." Jelas Rajes kepada Niko.

"Saya tak butuh omelan mu, dan ini bukan urusan kamu"

"Om tapi-"

"Jes udah ya, gapapa" kali ini bukan dari suara Semesta atau anggota Rangers, ini adalah suara seorang perempuan yang sudah sampai di kediaman markas Rangers, siapa lagi kalo bukan Kahiyang.

Niko menoleh lalu mencari yang punya suara, emosi Niko memuncak ketika ia tau bahwa itu adalah Kahiyang anaknya, lalu ia menyeret Kahiyang kedalam mobilnya tanpa sepatah kata pun.

...

bugh
plak
plak

"PAPAH NYESEL PUNYA ANAK KAYA KAMU! PAPA NYESEL!! MATI SAJA KAMU, ANAK TAK TAHU DIUNTUNG!" sabuk yang ditangan nya kini tak henti henti nya mencambuk tubuh mungil Kahiyang.

ples
plak

"mulai sekarang kamu kemana mana harus ada bodyguard! papa gak senang punya anak berandalan kaya kamu" tak cukup disitu, Niko mengambil kursi kayu yang ada di dekat nya lalu melemparkan kepada Kahiyang, dan menyeret tubuh Kahiyang yang sudah mempunyai banyak darah karena luka dari amukan sang ayah.

Niko menyeret ke kamar mandi dan mengguyur dengan air. Perih .. Sakit .. Itu yang dirasakan Kahiyang saat ini, luka yang berdarah kini rasanya sangat sangat perih, dan luka lebam yang terasa sangat sangat sakit ditubuh Kahiyang.

"Paa sory, stop" lirih Putrinya dengan luka yang sangat banyak di badannya.

Niko tak menghiraukan omongan sang anak, namun Niko mengambil selang dan mencambuk ke tubuh Kahiyang, Niko sengaja tak membuat luka di wajah anaknya, biar orang orang tak mengetahui nya jika ia menyiksa anaknya.

15 menit Niko telah menyiksa Kahiyang, dan tanpa disadari cairan merah telah keluar dari hidung nya.

"Aku sayang papa" lirih Kahiyang sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri di toilet.

...

Cahaya lampu kamarnya mulai memasuki mata sang empu, ia mengerjap erjap kan matanya berkali kali, dia duduk namun rasanya sakit sekali, karena banyak luka ditubuhnya.

My messy life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang