8. tentang rasa

362 37 0
                                    

Nikmati kebahagiaan mu, karena itu adalah suatu hal yang ingin orang lain dapatkan.

...

Kahiyang sedang di balkon kamarnya, entah akhir akhir ini papa nya sering keluar kota, suatu kebahagiaan tersendiri untuk Kahiyang, walaupun gadis itu tak boleh keluar runah karena ada bodyguard nya setidaknya gadis itu bisa bersantai mengistirahatkan otak nya sebentar.

Mata gadis itu kini menjelajah pemandangan dari arah balkon kamarnya. Rindu, cape, sakit, rapuh, kini sedang ia rasakan akhir akhir ini.

"Kalau Tuhan izinin aku ketemu sama abang aku gak bakal izinin abang pergi lagi" lirih Kahiyang sambil menatap bintang bintang di kamarnya.

"Bang, gw salah ya sama Tuhan? Sampai sampai Tuhan gak izinin kita ketemu"

"I still miss u bro"

Drrt.. Drtt..

Mata Kahiyang teralihkan ke handphone nya, siapa yang chat jam segini?

Mr. Ice !

Atha:
"Msuk, dluar dgn."

Kahiyang:
"Lo kok tau gw lagi di balkon?"

Atha:
"Look down."

Dibawah? Mata Kahiyang mencari keberadaan Atha dibawah kamarnya lewat balkon itu, iya ternyata dia ada dibawah sana! Tapi ngapain dia kesini malem malem?.

"Ngapain?!" Ujar Kahiyang sedikit teriak.

Tak ada sahutan dari sang lawan bicara, Atha langsung memanjat tembok yang menjadi pembatas halaman rumah Kahiyang yang berhubungan dengan tangga balkonnya itu. Setelah ia berhasil masuk di area halaman rumah, ia menaiki tangga dengan santai dan menghampiri Kahiyang yang di balkon.

"Lo ngapain si? Udah malem loh, itu juga kenapa bonyok muka lo? Abis di tonjok kadal lo" protes Kahiyang seolah tak trima dengan perlakuan Atha yang memanjat temboknya.

Namun tak ada jawaban dari sang Atha Adiwangsa. Ia duduk di kursi yang jadi tempat duduk Kahiyang sebelumnya, dan hap, tubuh Kahiyang di tarik oleh Atha hingga duduk di paha Atha. Kini Kahiyang berada di dekapan Atha.

Atha menempelkan dagu nya di pundak Kahiyang dan menutup matanya, aroma wangi khas dari gadis itu yang membuat Atha nyaman.

"Tha kenapa?" Tanya Kahiyang yang tiba tiba tubuhnya ditarik dan didekap dari belakang.

"Gini bentar aja, nyaman"

Tak lama Atha membuka matanya, lalu menyelipkan rambut Kahiyang di telinganya yang menutupi wajahnya.

"Lo tau gak kenapa gw selalu nyaman sama lo"

"Karna lo orang nya selalu bisa nenangin orang lain, walaupun lo sendiri kadang gak bisa nenangin diri lo sendiri" kini matanya menghadap ke bintang di langit, dan tangan yang ia lingkarkan di pinggang Kahiyang dari belakang.

"Boong si kalo gw gak suka sama lo" sela dia dan disertai dengusan berat di akhir katanya.

Dagdigdugserr, jantung Kahiyang tak normal, kini wajah Atha ada di pundak nya, ia berusaha menetralkan tubuh nya agar tak tremor jika bersama manusia satu ini. Sial!.

My messy life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang