Selamat membaca....
Jangan lupa vote dan komentarnya, terimakasih ^__^
Typo bertebaran........
♧♧♧♧♧
.
.
Jeno dan Minjeong sudah sampai ditempat tujuan, restoran Jepang menjadi pilihan pria bermarga Lee untuk makan siang bersama dengan Minjeong gadis muda yang ia sukai, mereka berdua telah berada di dalam restoran memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela.
Tidak lama menunggu pramusaji datang menghampiri meja Jeno dengan membawa 2 porsi makanan yang sebelumnya telah mereka berdua pesan, Sukiyaki menjadi hidangab makan siang yang Minjeong dan Jeno pilih, Sukiyaki sendiri adalah hidangan daging dan sayuran yang direbus dalam panci besi, dinikmati dengan kuah yang dikenal dengan nama warishita, terbuat dari kecap dan gula, disertai telur kocok ke dalam kuahnya untuk membuat rasa lebih nikmat dan tidak lupa dengan dua gelas minuman lemon tea menjadi teman makan mereka.
Gadis mungil bernama lengkap Kim Minjeong memakan makanannya dengan sangat lahap, Jeno yang melihatnya pun hanya bisa tersenyum ditambah lagi dengan eye smile yang tidak pernah luntur Jeno layangkan pada Minjeong, gadis muda itu sangat beruntung bisa pergi berdua dengan seorang Jeno salah satu pria famous di sekolahnya.
Dilain tempat, terlihat gadis dengan perawakan tinggi tengah berada tepat di sisi sungai Han, gadis itu hanya sedang menatap kearah depan dengan penuh amarah yang terlihat jelas dari kedua matanya, dan tidak lupa dengan satu gadis berdarah jepang yang berada tidak jauh dari belakang gadis tinggi yang sedang di landa emosi.
" Karinaa....... kemari lah, ayo makan terlebih dulu aku sudah membeli makanannya " ajak Giselle pada Karina yang masih terdiam enggan untuk memutar tubuhnya menghampiri dirinya berada, gadis berdarah jepang itu sedikit menghentakan satu kakinya, Giselle menyimpan terlebih dulu makannya di atas meja baru setelah itu ia melangkah kan kakinya menuju sahabatnya.
" Rinaaaaa..... makan lah aku tidak ingin kau sakit " masih tetap tidak ada jawaban dari Karina.
" Karinaa,......."
" tadinya aku ingin mencoba untuk memaafkan Minjeong tapi sekarang rasa benci ku padanya semakin bertambah " ujar Karina dengan dingin.
" Rinaaaa ayolah, aku sudah pernah bilang padamu jangan kau terlalu membenci Minjeong, mau bagaimana pun juga dia itu adikmu, appa dan eomma Minjeong telah merawat mu dengan baik dan bahkan sudah mencintaimu seperti anaknya sendiri"
" dan Rinaa tolong lah jangan kau jadikan Minjeong sebagai sasaran amarah mu, apa kau tidak merasa kasihan pada Minjeong...?? sudah satu tahun kau mengabaikan nya sudah satu tahun kau tidak peduli lagi padanya dan sudah satu tahun juga kau tidak pernah bertegur sapa dengannya, dan apakah harus menunggu beberapa tahun lagi agar Minjeong bisa merasakan kasih sayang mu kembali Karina...?? disaat kau sudah mulai melunakan hatimu untuk Minjeong, dan apa sekarang...?? Kau akan lebih membenci Minjeong karena seorang pria ..??! Karina buka matamu buka hatimu Minjeong merindukanmu...!" Ujar Giselle berkata panjang lebar, memutar dengan paksa tubuh kurus Karina agar berhadapan dengannya, Giselle mengutarakan semuanya sambil menatap kedua iris mata Karina mencoba mencari kecercah harapan apakah ia masih mempunyai rasa peduli pada saudaranya, dan benar Karina memalingkan wajahnya memutuskan kontak mata dengan Giselle, dan Giselle bisa merasakan jika Karina masih menyayangi adiknya Minjeong.
" kenapa kau tidak menjawabnya..??"ucap Giselle mengguncangkan tubuh Karina, Karina yang menyadarinya pun hanya menatap Giselle dengan malas.
" aku tidak perlu menjawabnya" ujar Karina tidak peduli dengan semua perkataan Giselle barusan, ia lebih memilih berlalu pergi dari hadapan Giselle menuju meja yang diatasnya sudah terdapat beberapa makanan yang sahabatnya beli.