sepuluh

558 62 35
                                    

Hai apa kabar.... semoga kalian baik ^_^

Selamat membaca, maafkan jika typo yang bertebaran :v karena gak typo gak idup :')



.

.

.

.



" jawab pertanyaan ku unnie...?"

" unnie.....!"

" Astaga unnie " Panik, Minjeong panik ketika ia membalikan tubuh Karina dan tidak sengaja menyentuh lengan kanan unnie nya itu.

Panas, suhu panas sangat terasa ketika tangan Minjeong menyentuh kulit putih Karina, dengan perasaan cemas Minjeong kembali mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Karina yang sudah mengeluarkan banyak keringat.

" panas sekali, kau kenapa unnie..?" Ujar Minjeong khawatir dengan suhu tubuh Karina yang terasa begitu panas.

" sssshhh p-ppusing " ucap Karina dengan lemah dengan kedua matanya yang terpejam, mendengar suara rintihan yang keluar dari mulut unnienya membuat hati Minjeong tersentak sakit, ia tidak bisa melihat keadaan Karina yang seperti ini, ia juga tidak tahu mengapa Karina bisa demam seperti sekarang, padahal seingatnya Karina masih baik-baik saja atau Minjeong yang tidak terlalu memperhatikan Karina sehingga ia tidak tahu jika Karina tengah menahan rasa sakit.

" sebentar, aku akan memanggil Park Saengnim terlebih dulu " setelah mengatakan itu Minjeong bergegas keluar dari kamar hotel, langkah kaki kecilnya berjalan menelusuri lorong hotel menuju kamar Park saengnim yang berada sedikit lebih jauh dari tempat mereka berdua.

Setelah sampai dan berdiri tepat di depan pintu masuk kamar hotem Park saengnim, Minjeong segera mengetuk beberapa kali pintu kayu itu sampai Park saengnim membukakan pintu itu untuknya.

Tidak lama kemudian seorang lelaki paruh baya muncul dibalik pintu yang terbuka, pria itu adalah Park saengnim, Park saengnim sedikit bingung dengan Minjeong yang menghampirinya kesini, dia juga bisa melihat wajah panik yang terukir dengan jelas pada wajah muridnya, daripada penyebabkan rasa penasaran yang lebih jauh lagi, akhirnya Park saengnim pun membuka suara menanyakan perihal kenapa Minjeong bisa kemari.

" ada apa Minjeong-ah..?? bukan kah Saengnim menyuruhmu untuk beristirahat " ujar Park saengnim pada Minjeong.

" sebelumnya maafkan aku karena telah mengganggu waktu istirahatmu saengnim, tapi ada sesuatu yang harus aku katakan padamu " ucap Minjeong kemudian.

" tentang apa..??"

" Karina unnie....."

" ada apa dengannya..?"

" Karina unnie demam, suhu tubuhnya sangat tinggi " ujar Minjeong memberitahukan bagaimana keadaan Karina pada Park saengnim.

Park Saengnim yang mendengarnyapun sontak saja membulatkan kedua matanya sempurna, kenapa..? kenapa bisa Karina demam disaat seperti ini, Park saengnim kalut, khawatir dan panik akan keadaan Karina yang tiba-tiba saja sakit, ia panik karena ajang olimpiade akan diselenggarakan esok hari, bagaimana jika keadaan Karina belum membaik saat pagi hari, dan Park saengnim tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

" baiklah kita ke kamarmu sekarang, tapi tunggu dulu sebentar " ucap Park saengnim berlari kedalam kamarnya, untuk mengambil ponsel dan juga membawa obat penurun panas serta menghubungi pegawai hotel meminta membawakan baskom yang berisikan air hangat beserta handuk kecil untuk digunakan mengompres Karina nanti.

Setelah selesai dengan urusannya, baru mereka berdua berjalan dengan tergesa-gesa menuju kamar Kim bersaudara tersebut.

" Karina........" ujar Park saengnim pelan sambil mengangkat satu tangannya lalu diletakan pada kening Karina.

RUMIT ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang