tujuh

534 65 13
                                    

Selamat membaca...

Typo bertebaran ^_^.....

.

.

.

#flashback Pembicaraan terakhir antara Jessica dan Taeyeon.

" dokter bagaimana keadaan sahabat saya dok...??? Jessica baik-baik saja bukan " Taeyeon gadis bertubuh mungil dengan raut wajah yang sangat kacau tengah berbicara dengan seorang pria dengan setelan jas berwarna putih yang melambangkan jika pria ini adalah salah satu dari tim kesehatan yang menangani Jessica.

" apakah anda Taeyeon..??? " tanya sang dokter menghiraukan pertanyaan yang Taeyeon layangkan sebelumnya, dengan segera gadis mungil itu menganggukan kepala.

" benar saya Taeyeon, bagaimana keadaan Jessica dok..?" Ulang Taeyeon sekali lagi.

" Jessica ingin bertemu dengan mu, masuk lah " ujar sang Dokter menepuk pelan bahu Taeyeon, menyuruh Taeyeon untuk masuk kedalam ruangan sesuai permintaan dari pasiennya.

Taeyeon melangkahkan kedua kakinya masuk kedalam ruangan ICU, pertama kali yang tercium saat masuk kedalam ruangan yang serba putih itu hanyalah bau obat-obatan yang sangat menyengat indra penciumannya. Dengan segera Taeyeon alihkan langkahnya menuju Jessica.

Taeyeon tidak kuasa menahan airmatanya ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana kondisi Jessica saat ini, tubuh lemah Jessica terbaring tidak berdaya diatas bangsal putih yang ada dalam ruangan ini.

Pandangan keduanya bertemu, Jessica menatap Taeyeon, lalu sekuat tenaga ia meraih masker oksigen yang menutupi mulutnya, Taeyeon yang melihatnya seketika langsung menghentikan gerak tangan Jessica, namun Jessica mencoba meyakinkan Taeyeon agar dapat mengizinkan nya membuka alat yang menutupi separuh wajahnya.

" T-ttaeyeon...." ujar Jessica dengan lirih.

" nde Sica-ah aku disini " ujar Taeyeon kemudian sambil meraih satu tangan Jessica untuk di genggamnya.

" bagaimana, keadaan..... sssh keadaan a-aanakmu ?" Seketika saja airmata Taeyeon semakin pecah turun membasahi wajah cantiknya, Taeyeon terharu sekaligus sakit, Jessica sahabatnya masih sempat menanyakan keadaan Minjeong disaat keadaannya sendiri tidak bisa dibilang baik-baik saja.

" dia baik Jessica, Minjeong ku baik-baik saja.... terimakasih Sica-ah karena telah menyelamatkan Minjeong " ujar Taeyeon mencoba menguatkan hatinya, walaupun yang dikatakannya barusan tidak semuanya benar. Minjeong putri kecilnya masih belum sadarkan diri karena benturan di kepalanya cukup keras yang mengakibatkan Minjeong mengalami amnesia dalam usia dini.

" aku senang mendengarnya ssshh.... Taeyeon-ah " ujar Jessica dengan nafas yang mulai tidak beraturan.

" nde Sica-ah nde..?? " jawab Taeyeon semakin mempererat genggamannya pada tangan Jessica, mencoba memberikan kekuatan pada wanita yang tengah terbaring lemah diatas bangsal putih ini.

" aku ingin.... sssshh ingin m-mmemintaa sssshh aah "

" Sica-ah kau kenapa..?? Sudah jangan diteruskan, aku akan pergi memanggil dokter untukmu " ujar yang akan berlalu namun ditahan oleh Jessica.

" aku ingin meminta sesuatu padamu Taeyeon-ah " ujar Jessica dengan lirih, menatap Taeyeon dengan pandangan sayu.

" apa hmm...??" Taeyeon kembali ia mengulurkan tangannya lalu mengelus lembur puncak kepala sahabatnya dengan sayang.

RUMIT ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang