jalan jalan

2.6K 232 16
                                    


---------------------
------------------
---------------
-----------

Seluruh penghuni rumah sedang sibuk hari ini karna pagi tadi mertua mama menelpon kalau saudara mereka yang dari Bandung akan berkunjung kemari dari juga menginap. Jeonghan dan Seungcheol membereskan beberapa kamar kosong yang akan di tempati oleh saudara mereka.

Mingyu masih mencoba untuk menelpon Wonu dan Minghao karna jam sudah menunjukkan pukul sembilan tapi salah satu dari mereka belum ada yang mengangkat telpon  dari nya padahal sebentar lagi saudara dan nenek nya itu akan datang.

"Mingyu ngapain si megangin hp mulu. Bantuin gue nih angkat sofa buat di taro di gudang!" teriak Seokmin. Mingyu segera meletakan ponsel nya diatas meja lalu membantu Seokmin mengangkat sofa yang ada di ruang TV dan ruang keluarga. Karna nenek nya itu ingin duduk lesehan dengan karpet saat kumpul keluarga seperti ini.

Vernon dan sang ayah sedang membereskan halaman rumah menanami bunga dan memotong rumput yang panjang agar nenek nya itu tidak mengomel saat melihat halaman rumah mereka seperti tidak terawat padahal rumput yang panjang hanya satu atau dua saja tapi tetap saja nenek nya itu akan marah.

"Assalamualaikum" Vernon segera menoleh saat mendengar suara orang.

"Loh kok kakak dateng berdua?kenapa gak telpon bang Mingyu" ucap Vernon. Minghao dan Wonu tersenyum enggan menjawab. Vernon pun segera membukakan gerbang dan langsung menyuruh Wonu dan Minghao masuk kedalam.

"Calon mantu ayah cantik cantik ya. Mingyu gak salah emang kalau cari pacar" ucap sang ayah, Vernon hanya diam tidak ingin menjawab ucapan ayah nya.

Wonu dan Minghao masuk kedalam rumah keluarga Mingyu. Tadi pagi tiba-tiba saja Minghao menjemput di apartemen Jihoon mengajak Wonu untuk segera kerumah Mingyu. Minghao tau kalau nenek akan datang semalam Mingyu menelpon untuk bersiap karna jam sembilan laki-laki itu akan menjemput dia dan Wonu. Tapi seketika ide jahil Minghao keluar dia sengaja menjemput Wonu dan menyuruh gadis berkacamata itu untuk tidak mengaktifkan ponsel nya sampai mereka berdua datang kerumah keluarga Mingyu. Wonu hanya menuruti toh dia juga belum terlalu kenal dengan saudara Mingyu yang lain.

"Loh kalian dateng berdua?" tanya Jeonghan yang baru saja keluar sambil membawa sapu. Wonu dan Minghao mengangguk.

"Mingyu dari tadi gak berenti ngedumel gara-gara kalian berdua gak angkat telpon nya" ucap Jeonghan. Minghao hanya tertawa lalu menarik Wonu untuk pergi ke dapur membantu mama yang pasti sedang repot di dapur dan Chan ah pasti anak itu tidak ingin di tinggal mama sekarang.

"Chan...sama kak Jeonghan aja yu, mama lagi masak sebelum nenek dateng" ucap Jeonghan sambil mencoba menggendong Chan yang sedang tadi terus memegang ujung baju mama. Sebenarnya Jungah ingin sekali marah tapi dia tahan karna anak nya itu masih kecil lagi punya sekarang kan dia sudah punya menantu yang akan membantu nya saat Chan tiba-tiba rewel seperti ini.

"Atau Chan mau sama kak Wonu" ucap Jeonghan. Chan mengangguk. Wonu tersenyum lalu membuka lebar kedua tangan nya sambil berlutut di depan Chan. Chan segera berlari memeluk Wonu membuat mama dan Jeonghan menghela nafas lega akhirnya anak itu mau melepaskan pegangan nya dari baju mama.

"Kakak cantik kita nonton yu. Semalem bang Mingyu beliin Chan kaset tayo yang baru" ucap Chan, Wonu mengangguk. Oh sekarang Wonu tau kenapa semalam Mingyu berhenti di toko penjual DVD ternyata dia ingin membelikan adik nya itu kaset. Wonu segera menggendong Chan dan membawa bocah itu ke ruang TV.

✔FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang