Wonu tersenyum kearah Mingyu. Hari ini Wonu ingin mengajak Mingyu untuk berkunjung ke tempat Sejeong, awalnya Mingyu menolak karna tidak ingin mengingat kejadian dulu tapi Wonu tetap memaksa nya sampai Mingyu setuju."Hati-hati...bilang mama rindu sama dia." ucap ibu Wonu. Wonu mengangguk lalu menyalami tangan ibunya dan segera berjalan kearah Mingyu yang duduk diatas motor milik nya. Sebelum Wonu keluar Mingyu sudah meminta izin pada calon mertua nya itu untuk membawa Wonu pergi mengunjungi adik kesayangannya, dan nyonya Jeon mengizinkan nya.
"Ayo...nanti balik nya kerumah teh Suzy dulu ya, gue ada janji sama Chan." ucap Wonu, Mingyu mengangguk lalu segera menjalankan motor nya saat Wonu sudah duduk manis di jok belakang.
"Kak Wonu mau kemana bun?" tanya Somi yang baru saja selesai lari pagi. Ibu Wonu menghela nafas lalu menatap Somi sambil tersenyum, mengelus rambut panjang putri bungsu nya dengan lembut. Somi menatap ibu nya bingung, tidak biasanya ibu nya seperti ini. Biasanya dia akan dianggap seperti anak tiri.
"Dia mau ketemu adik nya." jawab nyonya Jeon, Somi berpikir sebentar adik?bukannya adik Wonu ada di rumah dan itu dia Jeon Somi.
"Kak Sejeong." ucap Somi, nyonya Jeon mengangguk lalu menarik Somi untuk segera masuk dan sarapan bersama.
Motor yang di kendarai Mingyu pun berhenti di salah satu pemakaman umum. Mingyu langsung memarkirkan motor Wonu, sementara Wonu pergi untuk membeli bunga. Tak lama Wonu datang dengan satu plastik bunga dan satu botol air untuk menyiram malam nya nanti, mereka berdua pun segera masuk kedalam.
Wonu mengusap nisan yang bertuliskan Kim Sejeong. Wonu menarik nafas nya lalu menghembuskan nya pelan, menatap kembali nisan Sejeong dengan senyum setenang mungkin.
"Hay...gimana kabar lu?kata bunda dia kangen sama lu."
Setelah membereskan plastik dan botol yang sudah kosong, Mingyu ikut berjongkok di depan makam Sejeong, melihat makam perempuan yang dulu sangat dia puja. Gadis cantik dan baik yang membuat hati nya terbuka begitu saja. Gadis yang membuat nya mencintai tanpa alasan apapun, gadis yang membuat nya berhenti untuk memberikan harapan palsu pada setiap perempuan. Gadis yang mengajarkan nya apa itu cinta.
"Dia cantik kan?" ucap Wonu sambil tersenyum.
"Liat nih gue bawa Mingyu. Pacar lu." ucap Wonu, Mingyu melirik Wonu yang masih tersenyum walaupun matanya sudah berkaca-kaca.
"Maaf...karna gue udah ngerebut dia dari lu, padahal lu sayang banget sama dia..." Mingyu menatap Wonu tidak suka karna ucapan Wonu barusan. Apa-apaan maksudnya merebut. Wonu sama sekali tidak merebut Mingyu dari Sejeong. Mingyu bersama Wonu karna memang hati nya yang memilih untuk memperjuangkan Wonu dan berhenti untuk mencintai Sejeong. Tapi kenapa Wonu malah menyalahkan dirinya sendiri dan bilang kalau dia telah merebut Mingyu.
"Ayah sama nenek nemuin dia di depan rumah." Wonu mulai bercerita, Mingyu mendengarkan dengan seksama sambil melihat nisan Sejeong. Bagaimana pun Sejeong pernah mengisi hati nya dan membuat hari nya lebih berwarna sebelum Wonu hadir di hidup nya.
"Dan saat itu bunda juga baru aja lahirin gue. Sejeong juga baru di lahirin sama orangtua nya,di selimut nya ada surat yang ditulis sama orangtua nya." suara Wonu mulai bergetar tapi dia masih bisa menahan air matanya agar tidak turun. Mingyu menatap Wonu, ingin sekali dia memeluk gadis di depannya ini membisikkan kata-kata yang sekiranya bisa membuat Wonu tenang.
"Malam itu juga nenek maksa ayah buat bawa Sejeong ke panti, tapi bunda nolak. Bunda mau rawat Sejeong."
"Awalnya nenek nolak mentah-mentah permintaan bunda, tapi karna ayah juga ikut maksa akhirnya nenek mau nerima Sejeong sebagai cucu nya juga. Mulai saat itu gue sama Sejeong di jadiin kaya anak kembar, barang yang ayah beli buat Sejeong sama gue selalu sama. Kalau Sejeong punya, gue juga harus punya. sebalik nya pun gitu. Kalo gue punya Sejeong juga harus punya biar kita gak ribut atau rebutan." ucap Wonu, air mata mengalir ke pipi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔FAMILY
Fanfiction[END!] Lapak GS!!! "Temen nya Seungcheol ya?" "Heh dia menantu kamu" "Hah?!!!" "Cheol... Can we stay together?" "Hao...gak mau putus" "Tapi...gue gak bisa lupain lu sampai kapanpun" "Gua suka sama lu Seok" "Pura-pura jadi pacar gua" "Kita backstree...