'tok...tok...tok..' suara ketukan pintu itu terdengar dipagi yang sudah hampir menjelang siang itu, seseorang berdiri didepan pintu kamar itu dengan gelisah.
"Mas?..mas bangun...ini sudah hampir siang, nanti mas telat kerja.." ucap seorang laki-laki bertubuh mungil itu dengan hati-hati, dia masih berusaha membangunkan seseorang didalam kamar itu. Dia sudah dari satu jam yang lalu berdiri didepan pintu kamar , dia terlihat menyangga perutnya yang terlihat cukup besar karena memang sedang hamil tua.
Tidak perlu aneh, dia merupakan laki-laki istimewa, sehingga karena keistimewaan nya itu dia dijodohkan dengan laki-laki yang sedari tadi dia coba bangunankan, suaminya.
'tok...tok'
"Mas hen-...."
'brak' pintu tiba-tiba terbuka dengan kasar, sebelum laki-laki mungil itu menyelasaikan kalimat nya, disana terlihat seorang laki-laki bertubuh lebih besar darinya terlihat sangat marah.
"Akhh!! Mas sa-sakit!!" Rambut laki-laki mungil itu tiba-tiba dijambak kasar, oleh laki-laki itu, jambakan itu begitu kencang membuat laki-laki mungil itu mendongak, dia memejamkan matanya takut, dan juga antisipasi jika suaminya Akan memukul nya.
"Gue ngga tuli!!- lu berisik banget anjing!!" Ucap laki-laki itu tentu saja dengan kemarahan nya, dia selalu memperlakukan laki-laki mungil itu atau bisa disebut dengan 'istrinya' itu dengan sangat kasar.
Jambakan itu dilepas dengan dorongan kasar, membuat laki-laki mungil itu terhuyung ke belakang dan menabrak tembok keras, untungnya dia masih bisa bertahan dan tidak sampai jatuh.
Laki-laki mungil itu mencoba menahan erangan sakitnya untuk menghindari amukan dari suaminya ini, laki-laki mungil itu menundukkan kepalanya tidak berani sama sekali menatap suaminya.
"Ma-af mas...bapak tadi nelpon, suruh mas cepat-cepat kekantor." Cicit laki-laki mungil itu pelan, dia menggigit bibirnya berusaha menahan sakit ditubuhnya, lebam dipunggung nya masih sangat terasa sakit dan ditambah barusan terbentur tembok membuat nya hampir menangis.
Raut wajah laki-laki bertubuh besar itu berubah panik, bapak yang dimaksud laki-laki mungil ini merupakan ayah mertuanya sekaligus ayah kandung dari 'istri'nya ini.
"kenapa kau tidak membangunkanku sedari tadi!!,dan untuk apa bapakmu itu datang jauh-jauh kekantor ku?!!" Ucap suaminya, dia bergegas masuk kembali kedalam lalu berganti baju dengan cepat.
Laki-laki mungil itu hanya bisa melihat suaminya itu pergi dengan tergesa, bukan salahnya sebenarnya, dia sudah membangunkan suaminya itu sedari tadi, tapi tetap saja dia yang disalahkan, laki-laki mungil itu hanya menghela nafasnya mencoba untuk lebih bersabar, dia tidak mau mengecewakan ayahnya, dia juga tidak mungkin mengadu padanya tentang perilaku suaminya ini, ayahnya tidak akan percaya dan tidak mungkin akan mendengar nya.
Dia bukanlah anak yang diinginkan, dan juga lahir dengan kecacatan, dia laki-laki tapi bisa hamil, merupakan aib bagi keluarganya, ayahnya menjodohkan nya dengan seorang laki-laki yang bekerja di perusahaan nya, laki-laki yang menjadi suaminya itu mungkin telah diancam oleh ayahnya sehingga dengan sukarela mau menikahinya, laki-laki mungil itu tidak tahu, dia hanya menurut ketika ayahnya memintanya untuk menikah dengan laki-laki yang telah dipilihkan untuk nya itu.
Laki-laki mungil itu bernama ahna hanya itu, dia tidak mempunyai nama belakang, tidak seperti saudara-saudaranya yang memiliki nama belakang Halim, halim merupakan nama belakang ayahnya juga keluarga besarnya, dia tidak diperbolehkan menggunakan nama itu oleh ayahnya, dan ahna sudah tau alasannya kenapa.
Ahna merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara, kedua kakaknya perempuan dan memiliki karir mereka masing-masing, kedua kakaknya itu sudah memiliki perusahaan dan sudah sangat sukses diusia mereka yang masih muda, sehingga mereka menolak untuk meneruskan perusahaan keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali tamat mpreg (ON GOING )
Short Storyauthor kembali lagi readers!!!, cerita ini merupakan cerita seorang laki-laki bisa hamil alias mpreg soo jangan kaget kalau dalemnya pasti rada kurang nyambung sama dunia nyata. dan ini so pasti juga cerita yaoi alias h*mo jadi yang h*mophobia jan...