banci jadi cinta

17.9K 795 90
                                    

"woyy, banci!! Mau kemana lu!!? Jangan coba-coba lu ngehindar dari gue!!" Suara teriakan itu terdengar di koridor sebuah kampus, membuat orang-orang yang ada disekitar situ menoleh dan penasaran siapa orang yang di panggil banci barusan.

Seorang pemuda mungil menghentikan langkahnya, karena dia tau orang yang disebut banci itu merupakan dirinya, sungguh dia sangat kesal dan tidak terima ketika dia disebut seperti itu, tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa melawan ataupun mengelak.

Dengan berat hati Laki-laki mungil itu berbalik Dan mendekat kearah laki-laki yang memanggilnya tadi, dia merupakan senior dikampusnya, dan juga orang satu-satunya yang terus membullinya.

"I-iya ka_ ?" Laki-laki mungil itu hanya bisa menunduk tanpa berani menatap seniornya itu.

"Ambil ini!!_kerjain tugas gue_!!" Laki-laki tinggi itu memberikan sebuah proposal ketangan laki-laki mungil itu.

"Ta-tapi ka rizal, kita beda jurusan...a-aku-"

"Jangan bikin alesan...lu orang yang dapet beasiswa dikampus ini, gue yakin lu ga bego_ jangan ngebantah atau lu mau rahasia lu gue bongkar ke semua orang dikampus!!" Laki-laki bernama Rizal itu menyela ucapan laki-laki mungil didepannya.

Sedangkan laki-laki mungil itu hanya bisa diam tanpa berkutik sedikitpun ketika laki-laki yang lebih tinggi dan juga lebih besar tubuhnya darinya itu mengancamnya lagi.

"Ja-jangan kak_ a-aku akan mengerjakannya." Dengan lesu pemuda mungil itu menyetujui perintah laki-laki didepannya itu.

"Bagus_ dan satu lagi, apa lu ga punya baju yang lain apa? Kerah kaos lu udah kendor gitu, lu mau ngumbar leher sama pundak lu, gue tau lu gay tapi jangan semurahan itu,  nih pake jaket gue_ iritasi mata gue liatnya." Laki-laki tinggi itu melempar jaketnya , lalu pergi begitu saja setelah perkataan pedasnya barusan.

Laki-laki mungil itu hanya terdiam dengan perkataan menyakitkan rizal padanya. dirinya memang gay, sungguh menjijikkan laki-laki mungil itupun tau, tapi mau bagaimana lagi dirinya juga tidak tau mengapa bisa demikian.

Dan sungguh bodoh juga dirinya hingga rahasianya ini bisa diketahui oleh orang lain, dan lebih parahnya lagi rahasianya ini diketahui oleh seniornya dikampus.

Laki-laki mungil itu bernama alfi, dia juga sebenarnya tidak mempunyai baju dengan kondisi yang bagus karena dia memang tidak sanggup untuk membeli yang baru, kaos yang digunakannya memang sudah lusuh dan bagian lehernya Sudah  kendor sehingga pundak dan leher laki-laki mungil itu lumayan terekpos, sungguh dia tidak bermaksud untuk menggoda siapapun terlebih dia laki-laki, menurut nya tidak ada yang menarik dari tubuhnya untuk dilihat.

"Kak, ga usah-" laki-laki mungil tadi hanya bisa terdiam setelah dia ditinggalkan begitu saja oleh seniornya tadi, jaket yang tadi diberikan padanya hanya bisa dia pegang erat , tidak mengerti dengan tingkah seniornya tadi.

Alfi hanya seorang yatim piatu dan sedari dulu tinggal di panti asuhan.
Tapi semenjak dia SMA, Alfi memutuskan untuk keluar dari panti, dan belajar mandiri.

dia tidak mau membebani pihak panti asuhan lagi, bersyukurlah dia bisa melanjutkan sekolah sampai kuliah, alfi memiliki otak yang cerdas sehingga dia selalu mendapatkan beasiswa, dan untuk kebutuhan sehari-hari dia menjadi pelayan disebuah restoran cepat saji pada malam hari.
.
.
.
.
Esoknya alfi berangkat pagi-pagi sekali kekampus hanya untuk memberikan tugas sekaligus jaket seniornya.

Meskipun Alfi terlihat sangat mengantuk karena semalam dia mengerjakan tugas rizal sehabis pulang bekerja,jam 1 malam dia baru pulang bekerja langsung mengerjakan tugas itu hingga hampir subuh.

mengantuk dan lelah tubuhnya, dia juga belum sarapan pagi ini hingga membuatnya terlihat sungguh menyedihkan.

Tubuh mungil itu berdiri didepan fakultas teknik, menunggu Rizal datang dia tidak mau dimarahi oleh rizal dan berakhir dipermalukan didepan banyak orang.

Sekali tamat mpreg (ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang