tetangga (bagian 2)

7.1K 574 119
                                    

"Gyan = Gian, bukan jayen ya..😆"

Meskipun ngga tembus sampe 100 komentar😢, tapi gpp author seneng benget kalian tetep baca cerita author ga jelas ini♥️.

Sooo happy reading readers...😘
.
.
.
.
.
.

Pagi kembali datang, gyan mengerang sakit ketika dia bangun, badan juga kepalanya begitu sakit, gyan tiba-tiba bangun dari tidurnya dan berlari kekamar mandi.

'HOEKK-...HOEKK..HOEKK!!' gyan terduduk di lantai setelah dia memuntahkan seluruh isi perutnya di wastafel, tubuhnya juga begitu lemas.

Laki-laki mungil itu berdiri lalu Melihat pantulan dirinya dicermin, tubuhnya begitu pucat juga dia terlihat semakin kurus Sekarang.

Gyan melihat baju yang dipakainya, dia memakai kaos yuda, yang terlihat besar ditubuhnya bahkan sampai menutupi setengah pahanya, yuda kadang memiliki permintaan aneh ketika dia bersetubuh dengan gyan dan contoh nya semalam, yuda menyuruh gyan memakai bajunya.

Dan gyan hanya bisa kembali manurut, karena mau bagaimanapun gyan tidak bisa menolak, dan alasann dia tidak bisa menolak bukan hanya karena ancaman laki-laki itu, tapi juga karena perasaan gyan ke laki-laki itu, gyan mencintai yuda.

Entah sejak kapan perasaan suka itu berubah menjadi cinta, gyan sudah tidak bisa lepas dari yuda, dia bahkan rela terus berbohong pada kedua orangtuanya, agar dia bisa menuruti semua keinginan yuda.

Dan begitupun dengan tubuhnya, yang hampir setiap hari yuda gunakan untuk kepuasan nya.

Gyan tiba-tiba teringat dengan perkataan yuda semalam bahwa dia akan keluar kota untuk menjalankan bisnis keluarga nya disana, ada perasaan tidak rela Ketika yuda berkata seperti itu, gyan tidak mau jauh dari yuda, tapi ketika gyan tahu yuda akan pulang beberapa bulan sekali, gyan merasa cukup senang, setidaknya yuda akan pulang.
.
.
.
.

Gyan keluar dari kamarnya, kebetulan ini hari Minggu jadi gyan sedikit tenang dan tidak perlu pergi ke sekolah, tapi tubuhnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi, seperti nya dia benar-benar sakit.

Gyan turun kebawah untuk sarapan, tapi ketika dia mencium bau masakan ibunya, gyan kembali lari ke kamarnya ,untuk ke kamar mandi, dia menuju wastafel dan memuntahkan isi perutnya lagi yang bahkan hanya cairan bening, Karena gian belum memakan apapun.

Ibu gyan heran saat mendengar gyan yang hampir muntah dan tiba-tiba lari, ibu gyan khawatir dia mengikuti anaknya itu kekamarnya.

"Gyan?... Kamu ngga apa-apa?!" Ucap ibunya, dia membantu gyan dengan meminjat pundaknya, gyan masih saja berusaha mengeluarkan isi perutnya itu, meskipun itu sia-sia karena gyan tidak memuntahkan apapun.

"Kamu udah lama banget kaya gini terus... kamu terus bilang ngga apa-apa ke ibuk, tapi kamu malah makin parah.. ibu khawatir gyan!!, Sekarang juga ibu anter kamu ke rumah sakit!!..." Ucap ibu gyan, dia mengomeli gyan.

"Ibuk.....gyan beneran ngga apa-apa.... Ntar siangan juga gyan sembuh.."ucap gyan, dia memang berkata benar, saat siang hari dia tidak akan kenapa-kenapa.

"Udah,! ibuk ngga mau tau!!, kamu harus kerumah sakit Sekarang... Biar ibuk tahu kamu sakit apa, kamu udah berbulan-bulan kaya gini terus..." Ibu gyan terus mengomel, tapi dia dengan perhatian menuntun gyan kekasur agar gyan beristirahat.

"Iya ibuk..." Ucap gyan akhirnya menyerah, dia juga merasa tubuhnya benar-benar tidak enak, perutnya juga terasa begitu keras dan mengembung.
.
.
.
.
Jam 10 pagi akhirnya gyan dan ibunya pergi ke rumah sakit.

Tidak ada hal aneh pas awal-awal pemeriksaan, tapi setelah dokter meraba perut gyan, Karena menurut gyan dia merasa kembung.

Dokter itu sedikit terkejut, dengan apa yang dirasakan nya, dia beberapa kali memastikan tapi entahlah dia juga masih ragu.

Sekali tamat mpreg (ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang