📎TTHT : O3

3.3K 405 6
                                    

Haruto sampai ditempat tongkrongannya disambut sorakan Jeongwoo juga Jaehyuk.
Laki-laki tinggi itu duduk di samping Yoshi yang langsung menepuk pundaknya.

"Katanya abis berbuat baik ya?"tanya Yoshi.

Haruto melirik malas lalu mengangguk.

"Terus orangnya gimana?"tanya laki-laki berkulit putih itu lagi.

"Dah pergi"jawab Haruto.

"Gak Lo apa-apain kan To anak orang?"celetuk Jeongwoo dengan wajah tengilnya.

Haruto mendelik lalu menghela nafas kasar.
"Kesel dikit gue abis nolongin dia"

"Kenapa?" Giliran Jaehyuk yang bertanya.

"Gue sempet bicara dikit ama dia pas udah bangun.Terus masa dia nanya kenapa gue tolongin dia.Lah?emang salah gitu kalo mau nolongin orang yang mau bunuh diri"ucap Haruto dengan nada ketus.

"Hah?bunuh diri?"cengo Jeongwoo.

"Iya,yang gue tolongin tuh mau bunuh diri tapi berhasil gue tarik pas mau jatoh dijembatan."

"Kayaknya punya banyak beban hidup tuh orang makanya pengen mati tapi digagalin ama lo".Ujar Jaehyuk.

Haruto hanya mengendikkan bahunya.

"Terus orang pergi pamit gak ama lo?"

"Buru-buru pamitan langsung, pas gue abis mandi dia cuman nulis dikertas ucapan makasih buat tempat tidur ama sarapan katanya.Dianya udah pergi"

"Eh eh bentar!yang lo tolongin tidur di kamar lo,terus lo nya tidur dimana To?"tanya Jeongwoo.

"Jangan bilang lo tidur berdua terus seranjang ama tuh cowok?"ucap Jaehyuk asal menebak yang langsung mendapat lemparan bungkus rokok dari Haruto yang menatapnya sengit.

"Ya kali gue tidur bareng ama dia, tidur depan tv gue semalem"

"Dia gak cerita gitu alasan dia mau bunuh diri?"

"Nggak.Nggak nanya juga sih gue. udah ah terserah dia juga mau ngapain.Yang penting gue udah ngelakuin hal baik meski yang ditolongin kayaknya gak terima karena kebelet pengen mati.Aneh tuh orang" Haruto udah bodo amat dengan orang yang ditolonginnya itu.Orangnya juga sudah pergikan jadi dia sudah bisa tenang dan tak perlu repot-repot memikirkan orang lain lagi.

"Ikut balapan gak lo malam ini?ada lawan baru"Yoshi menyenggol lengan Haruto yang menyesap sepuntung rokok.

"Boleh lah"jawabnya santai.

"Oke nanti gue bilangin,duitnya juga lumayan sih lebih banyak dari yang sebelumnya"

Haruto mengangguk-anggukan kepalanya paham.Sudah lama juga dia tidak tutun diarea balap.Setelah pertandingan yang terakhir dia ketahuan oleh sang 'Bunda' yang berakibat dia harus mendapat omelan dari wanita yang melahirkannya itu saat pulang kerumah.Meskipun tampangnya brengsek dan brandalan tetapi Haruto tetap patuh pada satu orang yang sangat berarti dihidupnya-Bunda.

📎📎📎

Junkyu jalan dengan langkah tak tentu arah.Mau pulang tapi ogah juga.Mau nyoba bunuh diri lagi tapi udah gak semangat nyari tempatnya.

Beneran deh Junkyu udah capek hidup.Gak tau mau ngapain lagi.Bener bener capek.
Kalau dipikiran lagi pasti berakhir dia emosi dan nangis.
Sumpah,Junkyu udah capek nangis.

Halte dekat kampus jadi tempat dia buat duduk.Natap beberapa pejalan kaki yang berjalan didepannya.Kendaraan-kendaraan berlalu lalang dijalan raya yang berjarak beberapa meter dari tempatnya sekarang.

Kepalanya ditengokin ke kiri.Lihat perempuan yang berdiri dipinggir jalan sambil main Hp.Tidak lama datang sebuah motor tepat didepan perempuan berambut panjang itu.Si pengendara motor menyodorkan helm untuk perempuan yang tampak tersenyum melihat laki-laki yang datang untuk menjemputnya.Sampai perempuan dan si pengendara motor pergi,semua itu tak luput dari pandangan Junkyu.Satu yang membuatnya mengernyit bingung adalah motor dan si pengendara yang nampak tak asing baginya.
Seperti pernah melihat tapi dia lupa dimana.Wajahnya juga tidak kelihatan hanya punggung dari orang itu tadi saja yang dia liat.

Junkyu menggelengkan kepalanya.Sudahlah bukan urusan dia juga.

Sekarang yang dia pikirkan kemana selanjutnya dia mau pergi?

Pulang kerumahnya,tapi diperlakukan bak boneka oleh Ibunya sendiri.

Atau pergi ke rumah temannya,yang pasti saat tiba disana dia akan diserbu 1001 pertanyaan dan dia sangat tak siap untuk menjawab.

Dan ya mungkin terakhir yang menjadi arahnya untuk pulang adalah di kosannya sendiri.

-TBC-




























Sorry part ini agak pendek
ditulisnya dadakan banget:)
Thanks ya dah mampir!;)

TRY TO HAPPY TOGETHER | [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang