Happy reading
∞
∞
∞
∞
∞
∞
∞Entah kenapa pagi ditempat para pemain survival game yang masih bertahan hingga saat ini sangat lah panas.
Padahal jika dilihat di jam yang tertempel di tas ransel mereka, jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi.
"pengap banget, gwe keluar ya hyung" ucap niki berjalan keluar tenda, sedangkan sunoo ia masih sibuk mengganti perban di tangan kiri yoongi.
Ya, ketika malam ia mendapati dua orang asing yang terjatuh dari atas jurang itu, sunoo dan niki memutuskan untuk membawa satu dari mereka yang masih selamat, sedangkan yang satunya mereka tinggalkan dibawah pohon dengan posisi yang sepantasnya.
"kayaknya tangannya patah deh" gumam sunoo kala perban kemarin sudah terlepas seutuhnya.
Dengan cekatan dan hati-hati sunoo pun mebalutkan tangan itu dengan perban baru, namun mungkin masih terasa sakit dan itu membuat yoongi tersadar dari tidurnya.
"aakh"
"eh sorry, sakit ya?" keget sunoo, spontan menjauhkan kedua tangannya dari tangan yoongi yang patah.
"siapa lu?" tanya yoongi dengan tatapan tajamnya lalu beralih melihat kesekitarnya.
"eh tenang, gwe bukan orang jahat, gwe yang nolongin lu waktu lu jatoh"
Yoongi langsung terdiam dan otaknya langsung tertuju kepada 'jungkook'
"jungkook, mana??"
"jungkook?? Orang yang jatuh barengan sama lu?" tanya sunoo di angguki oleh yoongi.
"dia meninggal, jadi kita tinggalin dia di bawah pohon dihutan kemarin "
⑅⑅⑅⑅⑅⑅
Seteguk demi seteguk air sudah masuk melewati tenggorokan taehyun dan Beomgyu, namun panasnya padang pasir yang mereka lewati membuat rasa haus tak kunjung hilang.
"eh hyun, ini beneran gak ada serangan?"
"gwe gak tau, mudah-mudahan gak ada, tapi perasaan gwe gak enak"
"ini kan Padang pasir, gak ada pohon ataupun batu, gimana kalo kita ketemu sama musuh? Kita mau sembunyi dimana?"
"nguburin diri di pasir" ucap taehyun asal.
"hah?"
"becanda kok, udahlah gak usah banyak ngomong, ntar cepet haus" ucap taehyun dan setelah itu hening.
"okey, eh, taehyun itu hutan???" ucap beomgyu terkejut dengan apa yang dilihatnya dari jauh itu.
"mana ada hutan di Tengah-tengah padang pasir kek begini"
"itu apaan, kalo bukan hutan???" tunjuk beomgyu ke objek yang ia lihat.
Dengan malas taehyun memutarkan bola matanya, lalu mengikuti arah jari beomgyu yang menunjuk sesuatu.
"demi apa, mata gwe gak salah liat kan, ato itu cuman fatamorgana??" keget taehyun.
"gak deh kayaknnya hyun, ayokk cepet" ucap beomgyu langsung menarik tangan taehyun untuk berlari kesana.
Sedangkan di tempat lain.
"anu, ngomong-ngomong kalo ada yang gugur di game ini, apa bakal diumumin nama orang nya" tanya seokjin yang berjalan sambil menggandeng tangan yeonjun.
"iya, emang kenapa?"
"apa ada pengumuman nama kim namjoon??"
Dan pertanyaan seokjin barusan membuat langkah yeonjun terhenti, taki yang sedari tadi diampun mulai memperhatikan mereka berdua.
"belum, belum ada" ucap yeonjum berbohong.
"syukurlah" ucap seokjin tersenyum lega.
"bohong, hyung bohong, orang yang namanya namjoon udah gugur dari kemaren" ucap taki cepat dengan wajah tanpa dosanya, dan itu ngebuat yeonjun kaget, dan memberikan taki tatapan tajam.
"taki lu-"
"eh gakpapa kok, kalian jangan berantem, gwe malah Seneng kalo kalian ngomong jujur kek begini, seenggaknya gwe tau kebenaran dan gak bingung ngawatirin dia" ucap seokjin dengan suara seraknya, sepertinya ia sedang menahan untuk tidak menangis.
"taki bener kan, gak salah, yang salah yeonjun hyung, kenapa hyung bohong??"
"gak tau juga, gwe kek gak mau nerima fakta kalo udah ada orang-orang yang gugur, jujur gwe takut kalo ada yang gugur lagi"
⑅⑅⑅⑅⑅⑅
Bruk!!!
"jake!!!" teriak soobin dan heeseung kala menyadari jake yang pingsan dibelakang mereka.
"haus hyung, aku gak kuat" ucapnya lirih dengan bibir pucat dan kering.
Wajar saja jake berkata seperti itu, karna mereka bertiga belum istirahat, makan dan minum dari kemaren, ditambah lagi mereka sedang berada di tengah-tengah padang pasir.
"jake tahan dulu, kita bakal sampe kok bentar lagi" ucap soobin bohong.
Sebenernya mereka sekarang sedang dilanda kebingungan, tas ransel mereka hilang dan mereka sedang berada di tengah-tengah padang pasir.
Sementara tugas mereka saat ini adalah untuk berjalan ke benteng berikutnya yang berada di arah timur, kali ini mereka tidak tau arah timur dimana.
Namun omongan soobin tak didengar jake, jake lebih memutuskan menutup matanya, mengikuti rasa kantuk yang begitu berat.
Tertutupnya mata jake, membuat soobin dan heeseung kaget setengah mati, namun kala mereka mengecek urat nadi jake, anak itu masih hidup, ia hanya pingsan karena kelelahan.
"biar gwe yang gendong dia, ayok kita terus jalan" putus soobin, mulai menaikkan jake kepunggungnya, sedangkan heeseung hanya mengangguk dan lanjut berjalan.
"hyung kalo capek ngomong ya, biar gantian heeseung yang gendong, aku gak mau hyung pingsan juga"
⑅⑅⑅⑅⑅⑅
Jimin ia mengernyitkan matanya, untuk melihat lebih jelas benda apa yang jauh di depan sana.
"eh kalian semua tunggu" ucapnya memberi aba-aba, membuat tiga manusia yang berada disana menatapnya penuh tanda tanya.
"kenapa hyung?" tanya jay kepo.
"itu orang kan??" ucapnya melihat seseorang yang berjalan kian menjauh dari mereka berdiri.
"eh iya!! WOI-hummmpt" baru saja jay ingin berteriak memanggil orang tersebut jimin langsung menutup mulut jay.
"eh lu gila??"
"lah kenapa hyung?"
"kalo dia orang jahat gimana? Trus dia langsung ngebunuh kita satu-satu gimana humt? Udah dua orang yang gugur loh jay, dan kita gak tau mereka mati karna apa, bisa aja yang didepan kita itu, orang yang ngebunuh itu" ucap jimin panjang lebar.
"hehe bener juga ya, maap deh hyung, yaudah kita tunggu orangnya jalan lebih jauh dulu" ucap jay dan mereka pun langsung lesehan dipsir gitu aja.
"dasar jaylani goblok"
"Eh tunggu" ucap seokjin memberhentikan langkahnya dan itu ngebuat yeonjun juga berhenti.
"ada apa hyung?"
"kalian denger gak sih ada yang teriak woy??"
"hyung, cukup mata hyung aja yang rusak, kalo telinga jangan sampe" ucap taki di balas oleh jitakan dari yeonjun.
TBC.
BODO LAH PUSING GWE, TOLONG YA KAWAND2 DI VOTE CERITANYA😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVAL GAME [HYBE FAMILY]
AdventureSebuah takdir mepertemukan mereka di tempat yang seharusnya tidak mereka datangi. Namun pertemuan itu tidak dibuat untuk saling mengenal dan berteman, namun untuk saling membunuh dan bertahan hidup. Mampukah hati rapuh mereka nembunuh orang-orang...